Belanja online tidak jauh beda seperti berbelanja biasa. Kita dapat memilih barang yang ditawarkan pada catalog.Jumlah barang yang dibeli dapat ditambah dan
dikurani setiap saat. Istilah e-commerce atau perdaganngan elektroni muncul karena maraknya bisnis took online di internet. Indarjit 2001:1 e-commerce merupakan
proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antara dua pihak dalam satu
perusahaan dengan menggunakan internet. E-commerce juga melakukan kegiatan distribusi, pembelian, penjualan, pemasaran suatu barang atau jasa dengan
memanfaatkan system elektronik seperti internet. E-commerce juga melibatkan transfer uang elektronik, e-marketing, online marketing, online transaction
processing, electronic data intechange EDI,dan sistem perbankan online.
2.1.6 Perilaku Pembelian Konsumen
Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari prilaku konsumen. Dengan mempelajari prilaku konsumen, seorang
pemasar dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat. Prilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian buying unit dan
proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide. Sedangkan Swasta dan Handoko mendefinisikan
prilaku konsumen comsumen behavior sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan
jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Ada dua faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen yaitu sosial budaya dan psikologi dalam Mangkunegara, 2004:39. Sosial budaya terdiri dari pengalaman
belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, serta konsep diri. 1. Faktor Sosial Budaya
a. Faktor Budaya Budaya sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi kee generasi
berikutnya yang sangat menentukan bentuk prilaku dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang
meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat.
b. Faktor Sosial Kelas sosial merupakan suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang
,mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Kelas sosial berbeda dengan status sosial walaupun sering kedua istilah tersebut diartikan
sama. Sebenarnya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep yang berbeda. Contohnya, walaupun seorang konsumen berada pada kelas sosial yang sama,
memungkinkan status sosialnya yang berbeda, atau yang satu lebih tinggi status soaialnya daripada yang lain.
c. Faktor Kelompok Kelompok merupakan suatu kumpulan yang mempengaruhi sikap,
pendapatan, norma, dan prilaku konsumen. Kelompok ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu. Misalnya,
perhimpunan artis, atlit, kelompok pemuda, kelompok mesjid dan organisasi lainnya.
d. Faktor Keluarga keluarga merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil yang prilakunya
sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak. Dalam menganalisis prilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan sebagai berikut:
1. Siapa pengambil inisiatif 2. Siapa yang memberikan pengaruh
3. Siapa pengambil keputusan 2. Faktor Psikologis
a. Pengaruh Pengalaman Belajar Pengalaman belajar merupakan suatu perilaku akibat pengalaman
sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari, karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya, pengalaman belajar konsumen akan
menentukan tindakan pengambilan keputusan membeli. b. Faktor Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat mempengaruhi perilakunya.kepribadian konsumen
sangat ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam
membeli. c. Faktor Sikap dan Keyakinan
sikap dan keyakinan merupakan suatu penilaian seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannhya cenderung ke arah
berbagai objek atau ide. Sikap dapat pula diartikan sebagai kesiapan seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas. Sikap sangat
mempengaruhi keyakinan, begitu pula sebaliknya keyakinan menentuka sikap.
Dalam hubungannya dengan prilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Sikap
dan keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif
kepada konsumen. Dengan demikian konsumen dapat membeli produk atau merek baru, atau produk yang ada pada toko itu sendiri.
d. Konsep Diri konsep diri sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu
sebagai gambaran tentang apa yang dipikirkan. Para ahli psikologis membedakan konsep diri yang nyata dan konsep diri yang ideal. Konsep diri
yang nyata ialah bagaimana kita melihat diri dengan sebenarnya. Sedangkan konsep diri idealnya bagaimana diri kita yang kita inginkan. Dalam
hubungannya dengan prilaku konsumen, pemasaran perlu menciptakan situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Begitu pula
menyediakan dan melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian