Definisi Good Corporate Governance

tersebut, yaitu prinsip transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas, yang juga telah melanggar pasar 97 UU No 40 tentang Perseroan Terbatas. 4. Thereza Michiko Labesi 2013 Penelitian ini berjudul Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di PT Bank Sulut Kantor Pusat Manado. Hasilnya menunjukkan pelaksanaan GCG dan penerapan prinsip-prinsipnya karyawan dalam level manajerial di PT Bank Sulut Kantor Pusat Manado sangat terwujud dengan baik, sehingga pengawasan terhadap kinerja manajemen terkontrol dengan baik dan tujuan perusahaan untuk mengarahkan perusahaan pada peningkatan nilai perusahaan di jalankan dengan baik. 5. Diana Fajarwati 2011 Penelitian ini berjudul Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di Lingkungan Internal Perusahaan Umum Badan Urusan. Hasil penelitian menunjukkan Perum Bulog Jakarta dalam hal penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sudah baik.

2.2 Definisi Good Corporate Governance

Istilah corporate governance untuk pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992. Cadbury mendefinisikan corporate governance sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar tercapai keseimbangan antara kekuatan dan kewenangan organisasi. Universitas Sumatera Utara Adapun Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholder. Center for European Policy Study CEPS memformulasikan GCG sebagai seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak right, proses dan pengendalian baik yang ada di dalam maupun di luar manajemen perusahaan. Dengan catatan bahwa hak disini adalah hak dari seluruh stakeholder dan bukan hanya terbatas kepada satu stakeholder saja. Noensi, seorang pakar GCG dari Indo Consult, mendefinisikan GCG adalah menjalankan dan mengembangkan perusahaan denga bersih, patuh pada hukum yang berlaku dan peduli terhadap lingkungan yang dilandasi nilai-nilai sosial budaya yang tinggi Adrian Sutedi, 2012:1. Menurut the Organization for Economic Cooperation and Development OECD dalam Sutojo dan E. Jhon Aldridge 2005:2 corporate governance adalah sistem yang digunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Corporate governance mengatur pembagian tugas, hak, dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kelangsungan perusahaan, termasuk pemegang saham, dewan pengurus, para manajer, dan semua anggota stakeholder non-pemegang saham. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Bank Dunia World Bank mendefinisikan GCG sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Defini GCG yang dikemukakan diatas berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki maksud yang sama. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa GCG adalah suatu sistem dan aturan yang mengatur hubungan antara pengelola perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan perusahaan stakeholder, tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah value added perusahaan. Pengimplementasian GCG juga diharapkan mampu mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan untuk memastikan bahwa kesalahan tersebut dapat diperbaiki dengan segera. Lebih jauh lagi, penerapan GCG yang didukung dengan integritas tinggi dapat menciptakan iklim bisnis yang positif bagi suatu negara. GCG menjadi salah satu daya tarik bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya pada organisasi-organisasi dalam negeri, dan hal ini tentu akan mampu mendongkrak perekonomian nasional.

2.3 Sejarah Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

9 54 87

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 11

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 13

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

1 1 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2