Agency Theory Stakeholder Theory

4. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh Direksi yang mencakup lima hal dalam kerangka penerapan GCG yaitu kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian internal, komunikasi, dan tanggung jawab sosial; 5. Kewajiban perusahaan terhadap pemangku kepentingan lain selain pemegang saham seperti karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat serta pengguna produk dan jasa; 6. Pernyataan tentang penerapan GCG; 7. Pedoman praktis penerapan Pedoman GCG; Sementara itu, inisiatif dari sektor swasta melalui asosiasi-asosiasi bisnis dan profesi telah melahirkan Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI yang didirikan oleh 5 lima asosiasi bisnis dan profesi yang hingga kini keanggotaanya terus bertambah, sehingga terdapat 10 sepuluh asosiasi bisnis dan profesi tergabung ke dalam forum ini. Selain itu, terbentuk pula institut- institut yang berkecimpung di bidang corporate governance, misalnya Institute for Corporate Governance dan Institute for Corporate Directorship Adrian Sutedi, 2012.

2.4 Teori Good Corporate Governance

2.4.1 Agency Theory

Agency Theory memusatkan pentingnya pemegang saham sebagai pemilik perusahaan memberi kekuasaan kepada tenaga-tenaga profesional disebut agents untuk mengelola dan menjalankan perusahaan. Adapun maksud dari pemisahaan antara pemilik dengan pengelola perusahaan adalah agar pemilik perusahaan dapat Universitas Sumatera Utara memperoleh keuntungan yang semaksimal dengan biaya yang seefisien mungkin dengan dikelolanya perusahaan oleh tenaga-tenaga profesional. Para pengelola perusahaan memiliki keluluasaan dalam menjalankan manajemen perusahaan, sehingga dalam hal ini mereka berperan sebagai agent dari pemegang saham. Sementara tugas dari pemilik perusahaan pemegang saham hanya mengawasi dan memonitor jalannya perusahaan yang dikelola oleh manajemen serta mengembangkan sistem insentif bagi pengelola manajemen untuk memastikan bahwa mereka bekerja demi kepentingan perusahaan. Namun pemisahan seperti ini memiliki dampak negatif, yaitu adanya kemungkinan bagi pengelola manajemen perusahaan untuk memaksimalkan kepentingan pengelolanya sendiri dengan beban dan biaya yang harus ditanggung pemilik perusahaan. Pemisahaan ini dapat juga menimbulkan kurangnya trnsparansi dalam penggunaan dana perusahaan.

2.4.2 Stakeholder Theory

Berdasarkan sudut pandang luas broadview, GCG tidak hanya mengatur hubungan antara perusahaan dengan pemilik atau pemegang saham saja, tetapi juga antara perusahaan dengan pihak petaruh stakeholder lain, yaitu karyawan, pelanggan, pemasok, dan komunitas lainnya seperti masyarakat. Definisi ini ditunjukkan dalam Teori Stakeholder. Model Stakeholder memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder. Pernyataan ini sejalan dengan konsep tata kelola perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham dengan Universitas Sumatera Utara menyeimbangkan kepentingan seluruh stakeholder. Perspektif ini memberikan penekanan kepada perlunya: a. Partisipasi stakeholder di dalam pengambilan keputusan perusahaan. b. Hubungan kontraktual jangka panjang antara perusahaan dengan stakeholder. c. Hubungan berbasis kepercayaan trust relationship. d. Berjalannya etika bisnis menyangkut hubungan perusahaan dengan pihak lainnya. Menurut Lukviarman 2005 perspektif stakeholder memberikan implikasi bahwa manajemen harus mempertimbangkan stakeholder di dalam berbagai keputusan organisasi.

2.4.3. Shareholder Value Theory

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

9 54 87

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 11

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 13

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

1 1 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2