Dalam pelaksanaan pelayanan PONED, kurangnya minat masyarakat untuk melahirkan ke puskesmas juga menjadi kendala. Letak puskesmas yang
dekat dengan klinik-klinik swasta dan rumah sakit menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk melahirkan di puskesmas.
Masyarakat lebih memilih untuk melahirkan di klinik swasta daripada puskesmas dikarenakan mereka lebih merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan walaupun harus membayar dan pelayanan di puskesmas itu gratis.
5.3.3 Rujukan dalam Implementasi Pelayanan PONED di Puskesmas Patumbak Kabupaten Deli Serdang
Menurut KEMENKES RI 2013, layanan kesehatan di puskesmas berhasil mencapai tujuan, kalau pasien yang berada dalam kondisi sikit cukup
berat dan atau dalam kondisi kegawatdaruratan medik yang dirujuk ke fasilitas Puskesmas mampu PONED, sudah dilayani sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya berdasarkan standar pelayanan medik dan SOP. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan rujukan pelayanan
PONED, diperoleh bahwa rujukan di mulai dari bidan desa. Ketika bidan desa tidak mampu menangani kasus emergency maternal dan neonatal, bidan desa
merujuk ke puskesmas dan jika puskesmas tidak mampu menanganinya maka akan di rujuk ke rumah sakit.
Kasus yang sering dirujuk adalah partus macet, plasenta lengket dan hipertensi. Dalam pelaksanaan pelayanan PONED, rujukan ke rumah sakit
dilakukan karena memang kasus tersebut sudah tidak bisa ditangani di puskesmas dan bukan merupakan kewenangan dari Puskesmas mampu PONED. Namun
dalam pelaksanaannya terdapat kasus rujukan atas permintaan pasien sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, diperoleh informasi bahwa semenjak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional masyarakat lebih sering
meminta rujukan tanpa mau memeriksakan kehamilannya terlebih dahulu di puskesmas.
Rujukan atas permintaan pasien sendiri sering menjadi kendala dalam pelaksanaan pelayanan PONED. Petugas kesehatan kesulitan untuk menahan
permintaan pasien untuk merujuk ke rumah sakit karena takut disalahkan dalam hal menahan pasien untuk tetap melahirkan di puskesmas.
Menurut KEMENKES RI 2013, kasus emergensi maternal dan neonatal 80 dapat ditangani dan di tingkat pelayanan dasar yang berkualitas dan sesuai
standar, 20 perlu mendapatkan pelayanan rujukan yang berkualitas. Kasus rujukan di Puskesmas Patumbak termasuk dalam kategori banyak. Hal ini terlihat
jumlah rujukan pada tahun 2014 adalah sebesar 164 kasus dan meningkat ditahun 2015 ada sebanyak 182 kasus. Rujukan tersebut terjadi dikarenakan kasus yang
memang tidak sanggup ditangani oleh puskesmas ataupun kasus atas permintaan pasien sendiri untuk dirujuk.
Petugas kesehatan merujuk pasien dengan menghubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu sebelum merujuk pasien lewat handphone pribadi. Rujukan dari
Puskesmas Patumbak biasanya dilakukan ke RSU. Deli Tua, RSU. Mitra Sejati dan RSUD. Deli Serdang Lubuk Pakam. Untuk pasien yang mempunyai kartu
Jaminan Kesehatan Nasional lebih sering melakukan rujukan ke RSU. Deli Tua ataupun RSU. Mitra Sejati karena lebih dekat dengan puskesmas. Namun jika
Universitas Sumatera Utara
pasien tidak memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional, maka pasien akan dirujuk ke RSUD. Deli Serdang Lubuk Pakam.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN