Azas Puskesmas Puskesmas .1 Pengertian Puskesmas

d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung. e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi. f. Melaksanakan rekam medis. g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan. h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya. j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan. Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan. Ketentuan mengenai wahana pendidikan tenaga kesehatan tersebut, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan KEMENKES RI, 2014.

2.3.3 Azas Puskesmas

Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, pengelolaan program kerja puskesmas berpedoman pada empat asas pokok yaitu: 1. Azas pertanggungjawaban wilayah, yaitu puskesmas harus bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, artinya bila terjadi masalah kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas yang harus bertanggung jawab untuk mengatasinya. Universitas Sumatera Utara 2. Azas peran serta masyarakat, maksudnya puskesmas dalam melakukan kegiatannya harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan dan berupaya melibatkan masyarakat dalam menyelenggarakan program kerja puskesmas. 3. Azas keterpaduan, yaitu puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, bermitra dan berkoordinasi dengan lintas sector, lintas program dan lintas unit agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan. 4. Azas rujukan, yaitu puskesmas merupakan fasilitas pelayanan puskesmas tingkat pertama yang bila tidak mampu mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik secara vertical maupun horizontal ke Puskesmas lainnya Mubarak, 2009. Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat penting sebagai intitusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. peran tersebut ditujukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu Mubarak, 2012. Universitas Sumatera Utara 2.4 Puskesmas Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar PONED 2.4.1 Pengertian Puskesmas PONED Puskesmas PONED memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir baik yang datang sendiri atau atas rujukan kadermasyarakat, bidan desa dan puskesmas. Puskesmas PONED adalah puskesmas rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensikomplikasi tingkat dasar dalam 24 jam sehari dan 7 hari seminggu KEMENKES RI, 2013. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar langsung terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan neonatal dengan komplikasi yang mengancam jiwa ibu dan neonatus Walyani, 2015. Agar Puskesmas mampu PONED dapat memberikan kontribusi pada upaya penurunan AKI dan AKN dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan maternal neonatal emergensi, maka fungsinya perlu dilaksanakan dengan baik secara optimal. Menurut the International Federal on of Gynecology Obstetrics FIGO terdapat 4 pintu untuk keluar dari kematian ibu, yaitu: 1 Status perempuan dan kesetaraan gender, 2 Keluarga Berencana KB dan kesehatan reproduksi, 3 Persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan yang berkompeten, 4 PONED-PONEK. Jadi upaya PONED hanyalah salah satu upaya dan merupakan upaya terakhir untuk mencegah kematian ibu KEMENKES RI, 2013. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 : Empat Pintu untuk menghindari kematian ibu Tujuan Puskesmas PONED adalah: 1. Mampu menangani kasus ibu dan bayi normal 2. Mampu menangani kasus-kasus gawat darurat atau emergensi maternal dan neonatal dasar secara tepat dan cepat 3. Melaksanakan rujukan secara cepat dan tepat untuk kasus-kasus yang tidak dapat dapat ditangani di puskesmas 4. Bagi Puskesmas PONED yang tim PONED-nya tidak lengkap lagi, tujuannya adalah penanganan kasus disesuaikan dengan kewenangannya. Dalam hal ini melakukan stabilisasi dan segera melakukan rujukan secara benar, cepat dan tepat. 5. Melakukan pelayanan tindak lanjut pasca-rujukan setelah kembali dari tempat rujukan rumah sakit. Adapun tugas Puskesmas PONED adalah : 1. Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya, puskesmas pembantu, dan pondok bersalin desa. Universitas Sumatera Utara 2. Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal sebatas wewenang. 3. Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan prahospital Mubarak, 2012.

2.4.2 Kriteria Puskesmas PONED