46
Sehingga proses penetapan daerah pemilihan dan alokasi kursi sudah menjalankan prinsip
– prinsip dalam good governance.
6. Nominasi Kandidat
Dalam nominasi kandidat, secara umum di provinsi Jawa Tengah tidak mengalami gugatan. Namun di salah satu dearah Kab. Brebes dalam pencalonan kandidat ada yang
menggugat, tetapi gugatan tersebut bisa diselesaikan tanpa harus di tingkat yang lebih tinggi. Ini bisa terjadi dikarenakan dalam kelengkapan administrasi pencalonan beberapa calon
mencantumkan pekerjaannya di kartu tanda penduduk sebagai wirausaha tetapi sebenarnya calon tersebut merupakan PNS. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah bahwa PNS tidak boleh
menjadi angggota partai politik sehingga calon tersebut di berhentikan dan gugur dalam pencalonan. Hal ini terjadi karena tidak ada keterbukaan partai politik dalam melakukan
pendaftaran calon Legislatif yang hanya memikirkan pemenuhan kuota.
7. Kampanye Pemilu dan Dana Kampanye
Penyusunan dana kampanye tetapi dalam di KPUD sendiri membuat desk yang digunakan dalam hal teknis yang biasanya pada parpol
– parpol. Hal ini dikarenakan di dalam parpol tidak memiliki tenaga ahli yang berkompeten dalam hal tersebut. partai politik hanya
memberikan laporan – laporan dana kampanye kepada KPUD. Namun dalam pelaksanaannya
pelaporan dana kampanye ini masih dinilai sangat kurang transparan. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa partai atau calon yang hanya melaporkan total dananya saja tidak
melaporkan secara keseluruhan atau kurang terbuka. Materi kampanye Partai Politik Peserta Pemilu yang dilaksanakan oleh calon anggota
DPR, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPRD KabupatenKota meliputi visi, misi, dan
47
program partai politik untuk meyakinkan dan mendapatkan dukungan pemilih. Dalam metode kampanye, kampanye Pemilu dapat dilakukan melalui :
1. Pertemuan terbatas
2. Pertemuan tatap muka
3. Penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada umum
4. Pemasangan alat peraga di tempat umum
5. Iklan media massa cetak dan media massa elektronik
6. Rapat umum
7. Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan
perundang-undangan. Dalam hal kampanye legislatif tidak menggunakan sistem rapat umum biasanya hanya
di gunakan pada DPP yang dilakukan bersama, dpc dll jarang melakukan tersebut. dalam permasalahan sengketa kampanye seperti penjadwalan dll tidak mengalami permasalahn
seperti bentrok jadwal kampaye ataupun bentrok – bentrok lainnya. Hal ini dikarenakan
dalam penyusunan jadwal kampanye telah dirapatkan bersama dan sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam kampanye sendiri sudah diatur dalam undang
– undang KPU sendiri maupun peraturan
– peratauran yang dibentuk di daerah – daerah seperti peraturan dalam memasang alat peraga kampanye dll.
Laporan awal dana kampanye melampirkan form yang telah ditetapkan oleh KPU dalam Keputusan nomor 17 Tahun 2013. Sumber, bentuk dan besaran dana kampanye
menjadi tanggung jawab partai politik, sumber dana kampanye berdasarkan Pasal 5 antara lain dari Partai politik, Calon anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD KabupatenKota dari
Partai yang bersangkutan dan berdasarkan sumbangan yang sah menurut hukum.
48
Dari segi pengawasan sendiri, Bawaslu masih sulit untuk melakukannya. Bawaslu sendiri tidak bisa melakukan advokasi karena kurangnya kewenangan bawaslu untuk
menelusuri dari mana saja dana – dana kampanye yang diperoleh dari setiap calon – calon
atau parpol yang akan berkampanye.
8. Proses Pengadaan Logistik Pemilu