Perencanaan Strategis dan Perencanaan Pembiayaan

104 2. Pelanggaran pidana sebanyak 77 kasus 3. Pelanggaran kode etik sebanyak 75 kasus 4. Sengketa Pemilu sebanyak 2.

C. Strategi pelembagaan nilai-nilai good governance dala tahapan pemilu

Dalam Sub Bab ini akan dibahas bagaimana pelaksanaan tahapan pemilu yang dihubungkan dengan nilai-nilai good governance beserta dengan strategi atau solusi jika ditemukan persoalan implementasi nilai-nilai good governance dalam tahapan pemilu baik di Jawa Tengah ataupun Jawa Barat. Pola analisa menggunakan tabel untuk memudahkan membaca sekaligus memudahkan untuk menganalisa. Fakta atau kejadian yang membuktikan pelaksanaan nilai good governance dalam tahapan pemilu sudah dideskripsikan dalam bab sebelumnya, oleh karena itu dalam bab ini hanya diambil kajian ringkasnya saja kemudian disajikan bagaimana strategi agar nilai-nilai good governance tersebut dapat dijalankan dengan lebih baik lagi.

1. Perencanaan Strategis dan Perencanaan Pembiayaan

Nilai-nilai Good Governance Jawa Tengah Jawa Barat Strategi Solusi Efektif Ketidak efektifan juga dibuktikan dengan adanya beberapa kali revisi anggaran akibat masih ada keperluan pada tahapan pemilu yang belum Menjadi tidak efektif karena revisi dilakukan beberapa kali disebabkan pengalokasian anggaran tidak disesuikan dengan 1. Penyusunan anggaran secara bottom up agar sesuai dengan kebutuhan daerah, namun 105 terakomodir. kebutuhan daerah. dibutuhkan perubahan peraturan terlebih dahulu. 2. Waktu proses pembentukan KPUD harus dalam waktu yang hampir bersamaan. 3. Komposisi komisioner KPUD sebaiknya terdapat anggota lama yang menjabat kembali. Efisien Anggaran Pemilu pada tahun 2014 walaupun serapannya cukup baik namun masih terdapat anggaran yang berlebih dan harus dikembalikan kepada KPU RI sehingga tidak efisien Anggaran Pemilu pada tahun 2014 walaupun serapannya cukup baik namun masih terdapat anggaran yang berlebih dan harus dikembalikan kepada KPU RI sehingga tidak efisien Partisipasi KPUD Jateng hanya melakukan revisi – revisi dalam perencanaan. Partisipasi sangat terbatas Keadilan KPU pusat tidak melihat dari letak geografis, luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah KabKota di setiap propinsi. Belum ada kesetaraan karena pendanaan yang diberikan oleh pusat pada awalnya sangat tidak sesuai dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang banyak sehingga kekurangan dalam pengadaan dan logistik Pemilu tahun 2014. 106 Rule of Law Perencanaan strategis dan perencanaan penganggaran memang sudah sesuai dengan aturan yang ada Perencanaan strategis dan perencanaan penganggaran memang sudah sesuai dengan aturan yang ada Visi Strategis KPU masih belum bisa melaksanakan prinsip ini karena belum bisa melihat dari kebutuhan – kebutuhan daerah dan karakteristik daerah yang berbeda – beda dari KabKota satu dengan KabKota lainnya Penganggaran Pemilu seharusnya memperhatikan kebutuhan-kebutuhan di Daerah dan karakteristiknya. Sehingga pendanaan yang diberikan tidak dilakukan revisi berkali-kali oleh daerah Akuntabel Sudah sesuai dengan prinsip ini karena penggunaan anggaran sudah dipertanggungjawabkan dan tidak ditemukan masalah Sudah sesuai dengan prinsip ini karena penggunaan anggaran sudah dipertanggungjawabkan dan tidak ditemukan masalah Transparan Penggunaan anggaran sudah memenuhi aspek transparansi Penggunaan anggaran sudah memenuhi aspek transparansi 107 Responsivitas Proses penganggaran kurang memenuhi aspek ini karena teknis yang dilakukan tidak merespon kebutuhan daerah secara langsung Proses penganggaran kurang memenuhi aspek ini karena teknis yang dilakukan tidak merespon kebutuhan daerah secara langsung Penyusunan anggaran secara bottom up agar sesuai dengan kebutuhan daerah, namun dibutuhkan perubahan peraturan terlebih dahulu. Strategi ini akan menyelesaikan masalah nilai good governance efektifitas, efisiensi, responsivitas, keadilan, partisipasi. Sementara itu strategi Waktu proses pembentukan KPUD harus dalam waktu yang hampir bersamaan akan membantu menyelesaikan masalah ketidaksiapan KPUD dalam menjalankan tugasnya menyusun perencanaan strategis dan perencanaan penganggaran karena kalau ada KPUD yang terbentuk di akhir waktu, maka mereka tidak akan siap melakukan tahapan pemilu yang pertama ini . Strategi Komposisi komisioner KPUD sebaiknya terdapat anggota lama yang menjabat kembali diperlukan agar KPUD siap menjalankan tugas karena ada anggota yang sudah pengalaman menjabat sebagai anggota KPUD. Harapannya akuntabilitas bisa dicapai dalam menjalankan pekerjaan. Namun yang menjadi catatan adalah, proses pemilihan anggota KPUD kemudian tidak boleh dipaksakan untuk memenuhi komposisi anggota lama dan baru. Proses tersebut harus tetap memperhatikan aspek kapasitas calon anggota terpilih.

2. Sosialisasi dan Informasi Pemilu