cxix
Gambar 4.12 Interaksi metode belajar, kreativitas dan motivasi berprestasi terhadap prestasi.
Dari hipotesis pertama, kedua dan ketiga dapat disimpulkan bahwa siswa yang menerima pembelajaran dengan metode eksperimen mendapatkan prestasi
belajar yang lebih baik daripada siswa yang diajar dengan metode demonstrasi, dan siswa yang memiliki kreativitas tinggi mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik
dibandingkan siswa yang memiliki kreativitas rendah, serta dilihat dari karakteristik kedua metode pembelajaran yang mana faktor kreativitas dan motivasi berprestasi
mempunyai peran yang sama dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dapat disimpulkan metode pembelajaran yang diterapkan, baik metode eksperimen maupun
metode demonstrasi, siswa yang memiliki kreativitas tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah. Begitu pula
dengan motivasi berprestasi siswa, apapun metode pembelajaran yang diterapkan, baik metode eksperimen maupun metode demonstrasi, siswa dengan motivasi
berprestasi tinggi akan mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi yang tidak signifikan antara metode pembelajaran, kreativitas dan motivasi berpretasi
siswa, tetapi faktor-faktor tesebut mempengaruhi prestasi belajar siswa.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang telah dilakukan, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang diperoleh
tidak sesuai dengan harapan. Beberapa faktor yang mempengaruhi atau
cxx membatasi hasil penelitian ini antara lain: 1 Waktu pelaksanaan penelitian yang
terbatas menyesuaikan dengan jam pelajaran sesuai aturan akademik pada standar isi kurikulum KTSP, sehingga ada kemungkinan pengaruh perlakuan belum
tampak jelas. 2 Sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 20082009. Penulis berpendapat apabila eksperimen dilakukan
pada subyek lain, dimungkinkan menghasilkan keputusan yang berbeda dan bisa jadi lebih akurat dan lebih sempurna.
cxxi
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
15. Pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan
metode eksperimen memberikan pretasi belajar fisika siswa kelas XI IPA pada materi fluida statis lebih tinggi dari pada menggunakan metode demostrasi;
16. Perbedaan kreativitas siswa dimana kreativitas tinggi memberikan prestasi
belajar yang lebih tinggi dibanding dengan kreativitas rendah, sehingga terdapat pengaruh kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas XI
IPA pada materi fluida statis 17.
Perbedaan motivasi berprestasi siswa dimana motivasi berprestasi tinggi memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding dengan motivasi
berprestasi rendah, sehingga terdapat pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA pada materi fluida statis.
18. Pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan
eksperimen dan demostrasi dengan kreativitas terhadap prestasi fisika siswa kelas XI IPA pada materi fluida statis tidak terdapat interaksi
19. Pembelajaran fisika dengan metode inkuiri terbimbing dan metode
eksperimen dan demonstrasi tidak terdapat interaksi antara metode belajar dengan