Metode Analisis dan Pengelolahan Data Kesimpulan Saran

4.5. Metode Analisis dan Pengelolahan Data

Data yang telah dikumpulkan, berupa kualitas tidur dari hasil kuesioner dan tekanan darah hasil pengukuran akan ditabulasi untuk kemudian diolah lebih lanjut dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science SPSS for windows. Data kemudian dianalisis melalui perhitungan statistik untuk dilakukan uji hipotesis dan menilai hubungan kebermaknaan dengan metode Chi Square. Nilai p sebesar 0,05 5 atau lebih kecil dianggap bermakna atau signifikan. Metode ini dipilih karena variable bebas kualitas tidur dan variable terikat tekanan darah merupakan skala ordinal atau kategorik Sastroasmoro dan Ismael, 2008. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus dan Oktober 2015 di Fakultas Kedokteran USU, dengan total sampel 100 orang. Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisa, maka dapat disimpulkan hasil penelitian seperti dalam paparan di bawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara USU adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia. USU adalah universitas pertama di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteraan. Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini dimulai digunakan sejak tahun 1957. Kini, Fakultas Kedokteraan USU beralamat Jl. Dr. Mansur No.5 Medan. Selain itu, penelitian juga dilakukan di kawasan sekitar Jl. Dr. Mansur, yaitu di rumah masing-masing responden.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel

Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik consecutive sampling yang menepati kriteria inklusi dan eksklusi. Maka, dengan metode ini diperkirakan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 100 orang mahasiswa. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Distribusi Umur Responden Umur Frekuensi n Persentase 18 19 20 21 22 23 24 25 26 2 1 18 44 14 17 2 1 1 2.0 1.0 18.0 44.0 14.0 17.0 2.0 1.0 1.0 Jumlah 100 100.0 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa berdasarkan umur responden, kebanyakan umur responden adalah 21 tahun yaitu sebanyak 44 orang 44, dan umur responden yang berumur 19, 25 dan 26 masing-masing sebanyak 1 orang 1. Tabel 5.2. Distribusi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi n Persentasi Laki-laki Perempuan 36 64 36.0 64.0 Jumlah 100 100.0 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai jenis kelamin laki-laki sebanyak 36 orang 36, sedangkan yang mempunyai jenis kelamin perempuan sebanyak 64 orang 64. Universitas Sumatera Utara

5.1.3 Hasil Analisis Data Responden

Tabel 5.3. Distribusi Kualitas Tidur Responden Kualitas Tidur Frekuensi n Persentase Kualitas Buruk Kualitas Baik 63 37 63.0 37.0 Jumlah 100 100.0 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa berdasarkan kualitas tidur, dari total 100 orang yang menjadi sampel, diperoleh bahwa kebanyakan responden memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu sebanyak 63 orang 63 sedangkan sebanyak 37 orang 37 memiliki kualitas tidur yang baik.

5.1.4 Distribusi Tekanan Darah Responden

Tabel 5.4. Distribusi Tekanan Darah Responden Tekanan Darah TD Frekuensi n Persentase TD Buruk TD Baik 57 43 57.0 43.0 Jumlah 100 100.0 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa berdasarkan tekanan darah, dari total 100 orang yang menjadi sampel, diperoleh bahwa kebanyakan responden memiliki tekanan darah yang buruk yaitu sebanyak 57 orang 57 sedangkan sebanyak 43 orang 43 memiliki tekanan darah yang baik. Universitas Sumatera Utara

5.1.5 Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Tabel 5.5

Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Kualitas Tidur Tekanan Darah Jumlah P value Prehipertensi buruk Normal baik Kualitas Buruk Kualitas Baik 48 9 15 28 63 37 0.000 Jumlah 57 43 100 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada penelitian ini dari 37 orang yang memiliki kualitas tidur baik, terdapat 28 orang 75,7 yang mempunyai tekanan darah normal, 9 orang 24,3 yang mempunyai tekanan darah perhipertensi. Sedangkan pada 63 orang yang memiliki kualitas tidur buruk, diperoleh 15 orang 23,8 yang memiliki tekanan darah yang normal, 48 orang 76,2 yang mengalami prehipertensi. Selain itu, tabel 5.5 juga menunjukkan bahwa hasil uji variabel kualitas tidur dengan tekanan darah diperoleh nilai hitung p sebesar 0,000 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada penelitian ini.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Kualitas Tidur

Pada penelitian ini didapatkan bahwa kebanyakan responden mempunyai kualitas tidur yang buruk lihat tabel 5.3. Menurut data yang didapatkan dapat terlihat jumlah responden yang mempunyai kualitas tidur yang baik sebanyak 37 orang 37, sedangkan jumlah responden yang mempunyai kualitas tidur yang buruk sebanyak 63 orang 63. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Javaheri 2008 pada 238 remaja, juga didapatkan hasil kebanyakan responden yaitu sebanyak 177 orang 74,4 Universitas Sumatera Utara memiliki kualitas tidur buruk dan 61 responden 25,6 mempunyai kualitas tidur yang baik. Namun, menurut penelitian Angkat 2009, pada hasilnya menunjukkan bahwa remaja SMA di Tanjung Morawa, dari 287 responden didapati bahwa 67 responden 23,3 dengan kualitas tidur yang baik dan sebanyak 220 responden 76,7 diantaranya mempunyai kualitas tidur yang buruk. Hal yang sama juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra 2011 pada 100 responden di SMA Santo Thomas 2, didapati bahwa 59 responden 59 mempunyai kualitas tidur yang baik dan 41 responden 41 mempunyai kualitas tidur yang buruk. Terdapat perbedaan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra 2011 dan Angkat 2009 karena ketidakteraturan atau kelupaan responden pada soal pola dan waktu tidurnya dalam sebulan terakhir ini dalam kuesioner.

5.2.2 Tekanan Darah

Menurut penelitian ini tekanan darah, dari total 100 orang yang menjadi sampel, diperoleh bahwa kebanyakan responden memiliki tekanan darah yang buruk yaitu sebanyak 57 orang 57 sedangkan sebanyak 43 orang 43 memiliki tekanan darah yang baik. Terdapat juga penelitian yang dilakukan Ashshiddiq 2010 menunjukkan hasil dari pengukuran tekanan darah dengan rata-rata 56 orang 52,8 yang tekanan darahnya tidak normal ataupun buruk dan diantaranya 50 orang 47,2 yang tekanan darahnya normal. Pada penelitian yang dilakukan oleh Albert 2009 didapatkan bahwa kebanyakan responden mempunyai tekanan darah yang normal. Menurut data yang didapatkan dapat terlihat bahwa jumlah responden yang mempunyai tekanan darah normal sebanyak 21 orang 52,5, responden yang mempunyai tekanan darah prehipertensi sebanyak 10 orang 25, responden yang mengalami hipertensi 33 tingkat 1 sebanyak 8 orang 20, dan responden yang mengalami hipertensi tingkat 2 sebanyak 1 orang 2,5. Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah

Pada penelitian ini dari 37 orang yang memiliki kualitas tidur baik, terdapat 28 orang 75,7 yang mempunyai tekanan darah normal, 9 orang 24,3 yang mempunyai tekanan darah perhipertensi. Sedangkan pada 63 orang yang memiliki kualitas tidur buruk, diperoleh 15 orang 23,8 yang memiliki tekanan darah yang normal, 48 orang 76,2 yang mengalami prehipertensi. Menurut penelitian yang berjudul Association Between Sleep Disorders and Hypertension yang dilakukan oleh P Bansil, et al berdasarkan kesimpulan NHANES 2005-2008 menyatakan tidur adalah hal yang penting untuk gaya hidup yang sehat dan menunjukkan laporan bahwa prevalensi hipertensi adalah 30,2 mengalami gangguan tidur, 7,5 dan 33.0 durasi tidurnya pendek dan melaporkan 52,1 karena adanya kualitas tidur yang buruk. Terdapat juga penelitian yang dilakukan Carson et.al, dilaporkan bahwa penurunan kualitas tidur selain dapat menyebabkan hipertensi, juga dapat menyebabkan depresi dan gangguan kardiovaskuler. Selain itu, penelitian tersebut juga melaporkan bahwa hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah tidak jauh berbeda antara pria dan wanita.

5.2.4 Keterbatasan Penelitian

1. Metode penelitian yang seharusnya dilakukan seperti kebanyakan penelitian sebelumnya yaitu dengan desain case control atau kohort retrospektif untuk membandingkan hubungan antara kedua variabel. 2. Waktu penelitian ini terbatas sehingga peneliti tidak memungkinkan melakukan metode pengukuran tekanan darah yang ideal seperti melakukan pengukuran tekanan darah sebanyak dua atau tiga kali untuk memastikan terdapat peningkatan pada tekanan darah. Tekanan darah hanya diukur secara random dan satu kali. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Menurut uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2012 kebanyakan mempunyai kualitas tidur yang buruk dengan persentase sebanyak 63 manakala 37 mempunyai kualitas tidur yang baik. 2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012 kebanyakan mempunyai tekanan darah yang buruk ataupun prehipertensi dengan kadar sebanyak 57 dan 43 mempunyai tekanan darah normal. 3. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012.

6.2. Saran

Dari keseluruhan proses penelitian yang telah diteliti oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu: 1. Perlu diedukasikan kepada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah. Maka, mahasiswa dapat membagi waktu pembelajaran dan juga aktivitas lain untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah, mahasiswa juga diharapkan dapat menjaga kualitas tidur yang baik dan memperbaiki kualitas tidur yang buruk. Universitas Sumatera Utara 2. Selain itu, penelitian ini juga bisa diperdalam untuk mengkaji faktor perancu yang mempengaruhi hubungan kualitas tidur dan perubahan tekanan darah seperti tingkat konsumsi makanan asin, kebiasaan konsumsi kafein, merokok , dan kebiasaan berolahraga serta data sosioekonomi serta perubahan fisiologis lain yang terasosiasi dengan kualitas tidur pada masa akan datang. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tidur