5. Penyakit saraf a. Tumor otak
b. Hipertensi intrakranial c. Poliomielitis bulbar Riaz, 2012
2.6.3. Faktor Resiko
Faktor resiko utama adalah jenis kelamin, umur, riwayat keluarga, genetik faktor resiko yang tidak dapat diubah, kebiasaan merokok, konsumsi garam,
kebiasaan konsumsi minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen.
Obesitas hal ini disebabkan karena lemak dapat menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Stress, atau
situasi yang dapat menimbulkan distress dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang Dobrian et al, 2001.
2.6.4. Klasifikasi TAHAPAN TEKANAN DARAH
Blood Pressure Stage
Systolic Blood Pressure mm Hg
Diastolic Blood Pressure mm Hg
Normal 120
80 Prehypertension
120–139 80–89
Stage 1 hypertension
140–159 90–99
Stage 2 hypertension
≥160 ≥100
From Chobanian A, Bakris G, Black H, et al: The Seventh Report of the Joint National Committee on the Prevention, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure. The JNC 7 report. JAMA 2003;289:2560–2572.
Universitas Sumatera Utara
Ada pun klasifikasi hipertensi terbagi menjadi: 1. Berdasarkan penyebab
a. Hipertensi Primer Hipertensi Esensial Terjadi pada sekitar 90 penderita hipertensi. Hipertensi yang
penyebabnya tidak diketahui idiopatik, walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak
inaktivitas dan pola makan Depkes, RI. b. Hipertensi Sekunder Hipertensi Non Esensial
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10 penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
sekitar 1-2, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu misalnya pil KB Depkes, RI.
2. Berdasarkan bentuk Hipertensi Hipertensi campuran sistol dan diastol yang meninggi, Hipertensi
diastolik diastolic hypertension, Hipertensi sistolik isolated systolic hypertension Depkes, RI.
Terdapat jenis-jenis hipertensi yang lain: 1. Hipertensi Pulmonal
Suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak nafas, pusing
dan pingsan pada saat melakukan aktivitas. Berdasarkan penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi penyakit berat yang ditandai dengan
penurunan toleransi dalam melakukan aktivitas dan gagal jantung kanan Depkes, RI.
Hipertensi pulmonal primer sering didapatkan pada usia muda dan usia pertengahan, lebih sering didapatkan pada perempuan dengan
perbandingan 2:1, angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk, dengan mean survival National Institute of Health, bila
tekanan sistolik arteri pulmonalis lebih dari 35 mmHg atau purata tekanan arteri pulmonalis lebih dari 25 mmHg pada saat istirahat atau lebih 30
Universitas Sumatera Utara
mmHg pada aktifitas dan tidak didapatkan adanya kelainan katup pada jantung kiri, penyakit myocardium Depkes, RI.
2. Hipertensi Pada Kehamilan Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat
kehamilan, yaitu: a. Preeklampsia-eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensi yang
diakibatkan kehamilankeracunan kehamilan selain tekanan darah yang meninggi, juga didapatkan kelainan pada air kencingnya. Preeklamsi
adalah penyakit yang timbul dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan Depkes, RI.
b. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat. Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas. Ada yang mengatakan bahwa
hal tersebut diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada juga yang mengatakan
disebabkan faktor keturunan, dan lain sebagainya Depkes, RI. c. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu
mengandung janin Depkes, RI. d. Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakan gabungan
preeklampsia dengan hipertensi kronik Depkes, RI.
2.6.5. Patofisiologi Curah jantung dan resistensi perifer