E. Uji Coba Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur
Uji validitas menurut Azwar 2013 diperlukan untuk mengetahui apakah sebuah alat ukur mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
ukurnya. Atau dengan kata lain alat ukur tersebut memang mengukur apa yang ingin diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalahValiditas isi
merupakan suatu estimasi untuk melihat sejauh mana aitem-aitem test mewakili dimensi-dimensi dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan
sejauh mana aitem-aitem test mencerminkan indikator keperilakuan yang hendak diukur Azwar, 2013.
Validitas isi diusahakan setinggi-tingginya melalui pengujian aitem dengan analisis rasional atau melalui professional judgement Azwar, 2013. Professional
judgement dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan pihak lain yang lebih mengerti tentang pembuatan alat ukur dan variabel yang akan diukur.Pada
penelitian ini dicapai melalui proses telaah aitem-aitem skala yang dilakukan oleh dosen pembimbing yang merupakan seorang dosen ahli dalam bidang Psikologi
Perkembangan.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran dapat dipercaya. Menurut Azwar 2013, reliabilitas dicapai apabila
dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas dari aitem-aitem yang ada
digunakan formula Alpha Cronbach melalui bantuan SPSS 17.0. Reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan oleh koefisien reliabilitas rxx’ yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka
1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas.
3. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitemdilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya beda aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan
fungsi skala. Dasar kerjanya adalah dengan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2013.
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang
relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien.Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai
positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2012. Batasan nilai indeks
daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,275, sehingga setiap item yang memiliki harga kritik ≥ 0,275 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan
data yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur