Hasil Analisis Data 1. Analisa Data Variabel Pengetahuan

41 Tabel 5.5 Perilaku Keluarga Terhadap Pencegahan Penyakit TB Paru Perilaku Frekuensi Persentase Negatif 43 43,9 Positif 55 56,1 Total 98 100,0 Tabel 5.5 juga dapat menilai perilaku masyarakat terhadap pencegahan penyakit TB Paru. Mayoritas responden telah memilki perilaku positif terhadappencegahan penyakit TB Paru, yaitu sebanyak 43 orang 43,9, sedangkan sebanyak 55 orang 56,1 responden memiliki perilaku negatif. 5.1.3. Hasil Analisis Data 5.1.3.1. Analisa Data Variabel Pengetahuan Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan Penyakit TB Paru No Pertanyaan Tahu Tidak tahu Jumlah Jumlah 1. Penyakit tuberkulosis 75 76,5 23 23,5 2. Pengertian tuberkulosis 73 74,5 25 25,5 3. Penyebab tuberkulosis 63 64,3 35 35,7 4. Gejala TB paru 78 79,6 20 20,4 5. TB dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur 96 98 2 2 Berdasarkan Tabel 5.6 jumlah responden yang mengetahui tentang penyakit TB Paru adalah 75 orang 76,5. Jumlah responden yang mengetahui TB adalah penyakit dengan gejala batuk berdahak disertai darah sebanyak 73 orang 73,5, sedangkan responden yang mengetahui TB Paru disebabkan oleh kuman bakteri sebanyak 63 orang 64,3. Pengetahuan responden tentang gejala TB Paru baik, yaitu 78 orang 79,6 responden menjawab benar. Pengetahuan responden mengenai pengobatan TB, yaitu hampir seluruh jumlah responden, yaitu 96 orang 98mengetahui TB Paru dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan Pencegahan Penyakit TB Paru No Pertanyaan Tahu Tidak tahu Jumlah Jumlah 1. Penularan TB Paru 50 51 48 49 2. Penularan TB Paru ke orang lain 66 67,3 32 32,7 3. Cara Pencegahan Penularan 87 88,8 11 11,2 4. Imunisasi dapat mencegah TB Paru 54 55,1 44 44,9 5. Gizi baik dapat mencegah penyakit TB Paru 79 80,6 19 19,4 Apabila dilihat dari jawaban responden, pengetahuan masyarakat mengenai penularan TB Paru kepada orang lain cukup baik. Sebanyak 50 orang 51 mengetahui TB Paru dapat ditularkan apabila kontak dengan percikan ludah penderita dan sebanyak 66 orang 67,3 menjawab tidur sekamar dengan penderita TB Parudapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Pengetahuan mengenai cara pencegahan penularan TB Paru baik, yaitu sebanyak 87 orang 88,8 responden menjawab menutup mulut saat batukbersin dan tidak meludah di sembarang tempat sebagai cara pencegahan penularan TB Paru. Persentase masyarakat yang menjawab bahwa imunisasi BCG dapat mencegah penyakit TB Paru dengan masyarakat yang menjawab imunisasi tidak dapat mencegah TB Paru, yaitu 54 orang 55,1 dan 44 orang 44,9 dan sebagian besar masyarakat, yaitu 79 orang 80,6 menjawab bahwa gizi baik dapat mencegah penyakit TB Paru. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden berdasarkan Jenis Kelamin Pengetahuan Jenis kelamin Total L P n n n Kurang 11 11,2 12 12,2 23 23,5 Cukup 8 8,2 18 18,4 26 26,5 Baik 19 19,4 30 30,6 49 50 Total 38 38,8 60 61,2 98 100 Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 5.8 menunjukkan bahwa pengetahuan baik paling banyak terdapat pada perempuan, yaitu sebanyak 30 orang 30,6 dan pengetahuan cukup paling banyak terdapat pada perempuan, yaitu sebanyak 18 orang 18,4. Pengetahuan kurang juga paling banyak terdapat pada perempuan, yaitu sebanyak 12 orang 12,2. Tabel 5.9Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden berdasarkan Rentang Usia Tahu Rentang Usia Total P value 17-25 26-35 36-45 46-65 Jlh Jlh Jlh jlh Jlh Krg 5 5,1 6 6,1 7 7,2 5 5,1 23 23,5 0,004 Ckp 8 8,2 4 4,1 10 10,2 4 4,1 26 26,5 Baik 9 9,2 12 12,3 14 14,3 14 14,3 49 50 Total 43 43,9 55 56,1 98 100 Hasil uji Chi-square Tabel 5.9 menunjukkan bahwa presentase pengetahuan baik paling banyak terdapat kelompok usia 36-45, yaitu sebanyak 14 orang 14,3 dan pengetahuan cukup dan kurang paling banyak juga terdapat pada kelompok usia 36-45, yaitu sebanyak 10 orang 10,2 dan 7 orang 7,2.Hasil uji statistikmenggunakan Pearson menunjukkan p value 0,004 p0,05 yang berarti terdapat pengaruh usiaterhadappengetahuan mengenai TB Paru. Universitas Sumatera Utara 44 5.1.3.2. Analisa Data Variabel Sikap Tabel 5.10Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Sikap No. Pertanyaan Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Tidak tahu N N N N N N 1. Tanda-tandagejala penyakit tuberkulosis paru adalah batuk berdahak lebih dari 2 tiga minggu, bercampur darah, dan disertai nyeri. 27 27,6 60 61,2 4 4,1 4 4,1 3 3,1 2. Penggunaan peralatan makan bersama dengan penderita dapat menularkan penyakit tuberkulosis paru. 22 22,4 59 60,2 5 5,1 12 12,2 3. Imunisasi BCG mnecegah tuberkulosis paru. 21 21,4 51 51 8 8,2 15 15,3 2 2 1 1 4. Menutup muluthidung saat batukbersin menghindari penularan penyakit Tuberkulosis Paru. 21 21,4 67 68,4 4 4,1 6 6 5. Tidak meludah di sembarang tempat menghindari penularan penyakit Tuberkulosis Paru. 23 23,5 56 56,1 5 5,1 15 15,3 6. Apabila terdapat gejala-gejala tuberkulosis, seseorang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. 25 25,5 71 71,4 2 2 1 1 Universitas Sumatera Utara 45 Berdasarkan Tabel 5.10 dapat disimpulkan bahwa presepsi masyarakat mengenai penyakit TB Paru dikategorikan positif. Sebagian besar masyarakat, sebanyak 87 orang 88,8 setuju gejala penyakit TB Paru adalah batuk berdahak disertai darah lebih dari 2 minggu, disertai nyeri dan penurunan berat badan.Presepsi masyarakat mengenai penggunaan peralatan yang sama dengan penderita dapat menularkan penyakit TB Paru bervariasi, sebanyak 81 orang 82,6 berpendapat setuju dan sebanyak 12 orang 12,2 lainnya tidak setuju. Sikap masyarakat mengenai imunisasi dapat mencegah TB Paru cukup banyak, sebanyak 72 orang 72,4 bersikap positif sedangkan sebanyak 17 orang 17,2 berpendapat bahwa imunisasi tidak dapat mencegah penyakit TB Paru. Jumlah responden yang memiliki sikap positif terhadap cara pencegahan penularan penyakit TB Paru cukup banyak, sekitar 88 orang 89,8 responden setuju bahwa menutup mulut pada saat batukbersin dapat mencegah penularan TB Paru kepada orang lain dan sekitar 79 79,6 orang responden setuju bahwa tidak meludah di sembarang tempat juga mengindari penularan TB Paru kepada orang lain. Hampir seluruh responden, yaitu sebanyak 96 orang 98 berpendapat bahwa mereka harus memeriksakan diri ke Rumah SakitPuskesmas apabila ada anggota keluarga yang memiliki gejala TB Paru. Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Sikap Responden berdasarkan Jenis Kelamin Sikap Jenis kelamin Total P value L P Negatif 19 24 43 0,331 Positif 19 36 55 Total 38 60 98 Hasil uji Chi-square Tabel 5.11 menunjukkan bahwa sikap positif paling banyak terdapat pada perempuan yaitu sebanyak 36 orang dan sikap negatif paling banyak juga pada responden perempuan sebanyak 24 orang. Hasil uji statistik menggunakan Pearson p value sebesar 0,331 p0.05 artinya tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap sikap. Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Sikap Responden berdasarkan Rentang Usia Sikap Masyarakat Rentang Usia Total 18-25 26-35 35-45 45-65 Negatif 6 11 15 11 43 Positif 16 11 16 12 55 Total 22 22 31 23 98 Berdasarkan Tabel 5.12 sikap positif masyarakat paling besar didapatkan dari kelompok usia 18-25 tahun. Sikap negatif paling banyak terdapat pada kelompok usia 35-45 tahun. Tabel 5.13 Distribusi Sikap Responden berdasarkan Pekerjaan Hasil uji Chi-square Berdasarkan Tabel 5.13 sikap positif masyarakat paling besar didapatkan dari kelompok pekerjaan PNS,diikuti oleh pelajar dan wiraswasta. Presentase sikap negatif paling besar didapatkan dari pekerjaan tukang becak. Tabel 5.14 Distribusi Sikap Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Sikap Negatif Positif Total Tidak sekolah 2 2 SD 12 10 22 SMP 16 14 30 SMAsederajat 10 21 31 D1 1 1 D3 1 2 3 S1 2 6 8 S2 1 1 Total 43 55 98 Berdasarkan Tabel 5.14 sikap positif masyarakat paling besar didapatkan dari kelompok SMAsederajat,diikuti oleh SMP. Presentase sikap negatif paling besar didapatkan dari SMPsederajat. Pekerjaan Total - Becak Buruh IRT Pedagang Pegawai PNS Siswa Wiraswasta Negatif 2 2 7 20 2 2 1 7 43 Positif 3 2 17 3 3 5 4 18 55 Total 5 2 9 37 5 5 5 5 25 98 Universitas Sumatera Utara 47 5.1.3.3. Analisa Data Variabel Perilaku Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Perilaku No Perilaku Sgt setuju Setuju Ragu- ragu Sgt tidak setuju Sgt tdk stju Tdktahu N N N N N N 1. Membawa ke RS apabila ada anggota keluarga yang memiliki gejala TB 38 38,3 54 55,1 4 4,1 2 2 2. Melakukan pemberian vaksinasi BCG kepada anak. 5 5,1 15 15,3 4 4,1 58 58,2 15 15,3 2 2 3. Memberikan makanan sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh setiap anggota keluarga. 23 23,5 49 49 15 15,3 12 12,2 4. Menjaga diri dan segera melakukan kondisi kesehatan diri sendiri ke klinikrumah sakit apabila ada apabila ada anggota keluarga yang menderita penyakit TB. 25 25,5 64 64,3 4 4,1 6 6,1 5. Membatasi komunikasi apabila ada anggota keluarga atau kerabat yang menderita tuberkulosis. 19 19,4 37 37,8 11 11,2 30 30,6 1 1 6. Melakukan tindakan pencegahan penularan tuberkulosis. 27 27,6 62 62,2 2 2 8 8,2 Berdasarkan Tabel 5.15 dapat disimpulkan bahwa perilaku masyarakat positif terhadap pencegahan TB Paru, yaitu sebanyak 55 orang 56,1 dan sebanyak 43 orang 43,9 memiliki perilaku negatif. Perilaku positif dengan memeriksakan anggota keluarga apabila mengalami gejala-gejala TB paru dilakukan pada 92 orang responden. Sebanyak 89 orang responden akan menjaga diri serta segera memeriksakan diri sendiri apabila ada anggota keluarga Universitas Sumatera Utara 48 mengalami gejala TB paru. Sebagian besar masyarakat, sebanyak 89 orang 90,2 melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit TB paru dengan memisahkan peralatan makan dengan penderita. Pencegahan TB paru juga dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi BCG pada anak dan meningkatkan imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Sebagian besar masyarakat telah melakukan vaksinasi BCG dan hanya 20 orang 20,4 tidak melakukan vaksinasi BCG. Sebagian besar masyarakat memiliki perilaku positif, yaitu sebanyak 72 orang 72,5 dalam hal memberikan makanan bergizi guna meningkatkan imunitas setiap anggota keluarga. Tabel 5.16 Distribusi Perilaku Masyarakat Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Total L P Negatif 18 25 43 Positif 20 35 55 Total 38 60 98 Berdasarkan Tabel 5.16 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku positif paling banyak terdapat pada kelompok perempuan sebanyak 35 orang. Perilaku negatif juga paling banyak terdapat pada kelompok perempuan sebanyak 25 orang. Tabel 5.17Distribusi Perilaku Masyarakat Bersarkan Usia Sikap Rentangusia Total 18-25 26-35 35-45 45-65 Negatif 8 11 13 11 43 Positif 14 11 18 12 55 Total 22 22 31 23 98 Berdasarkan Tabel 5.17 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku positif paling banyak berada pada kelompok usia 35-45, yaitu sebanyak 18 orang dan perilaku negatif paling banyak berada pada kelompok usia 18-25. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 5.18Distribusi Perilaku Masyarakat berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan Tabel 5.18 dapat dilihat bahwa responden berdasarkan pekerjaan yang memiliki perilaku positif paling banyak berada pada wiraswasta yaitu sebanyak 18 orang dan perilaku negatif paling banyak berada pada ibu rumah tangga sebanyak 20 orang. 5.1.3.4 Analisis Korelasi Antar Variabel 5.19Hubungan antara Pengetahuan terhadap Sikap Masyarakat mengenai Penyakit Tuberkulosis Paru Pengetahuan Sikap Total P value Negatif Positif Jumlah Jumlah Jumlah Kurang 14 14,3 9 9,2 23 23,5 0,004 Cukup 15 15,3 11 11,2 26 26,5 Baik 15 15,3 34 34,7 49 50 Total 43 43,9 55 56,1 98 100 Setelah dilakukan uji statistikmenggunakan uji statistik Pearsondiperoleh nilai Sig. 2-tailed atau p value 0,004 karena p value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap keluarga terhadap penyakit TB Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,01 yang artinya menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat. 5.20Hubungan antara Pengetahuan terhadap Perilaku Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Pengetahuan Perilaku Total P value Negatif Positif Jumlah Jumlah Jumlah Kurang 14 14,3 9 9,2 23 23,5 0,009 Cukup 14 14,3 12 12,2 26 26,5 Baik 15 15,3 34 34,7 49 50 Total 43 43,9 55 56,1 98 100 Sikap Pekerjaan Total Tidak bekerja Becak Buruh IRT Pdagang Pegawai Swasta PNS Siswa Wiraswasta Positif 2 2 7 20 2 2 1 7 43 Negative 3 2 17 3 3 5 4 18 55 5 2 9 37 5 5 5 5 25 98 Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan uji korelasi menggunakan uji statistik Pearson, diperoleh hasil nilai Sig. 2-tailed atau p value 0,009 karena p value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang ar tinya “ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku keluarga terhadap penyakit TB Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,01 yang artinya menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat. Tabel 5.21Hubungan antara Sikap terhadap PerilakuPencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Sikap Perilaku Total P value Negatif Positif Jumlah Jumlah Jumlah Negatif 25 25,5 18 18,4 43 43,9 0,012 Positif 18 18,4 37 37,8 55 56,1 Total 43 43,9 55 56,1 98 100 Setelah data diuji korelasi menggunakan uji statistik Pearson, diperoleh hasil nilai Sig. 2-tailed atau p value 0,012 karena p value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada hubungan antara sikap dengan perilaku keluarga terhadap penyakit TB Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,05 yang artinya menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat. Universitas Sumatera Utara 51 5.2 Pembahasan 5.2.1. Pengetahuan Keluarga terhadap Penyakit Tuberkulosis Paru di

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 7

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 12

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 5

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 22

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

1 2 3

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 29

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARU PADA KELUARGA

0 0 10