Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya pemakaian media dapat dikatakan adakalanya memberikan semua manfaat yang disebutkan, karena memang lebih sulit untuk mengkaitkan
motif, harapan dan pemakaian media tertentu. Dapat ditambahkan bahwa semua hal dalam urutan di atas dikatakan sama dengan pernyataan motivasi dan tujuan
yang disadari. Sejumlah ide seringkali dapat dipahami oleh pemakai media, tetapi tidak mampu dinyatakan dengan mudah. Terlepas dari hal tersebut, terdapat bukti
empiris yang cukup untuk menunujukkan bahwa setiap ide yang disebutkan dalam urutan tersebut diatas merupakan unsur dalam pola motivasi yang mendorong
perilaku khalayak.
Dengan demikian, semuanya cocok dengan konsep mengenai fungsi media, dan berkaitan dengan pemahaman menyangkut peran yang dibawakan oleh
media dalam menghubungkan anggota masyarakat dengan masyarakat.
2.1.3 Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan
Teori pendekatan ini pada awalnya muncul ditahun 1940 dan mengalami kemunculan kembali dan penguatan di tahun 1970an dan 1980an. Para teoritis
pendukung Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan
merespon saluran media. Zillman sebagaimana dikutip McQuail 1994: 102 telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat memilih media yang akan ia
gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia akan
memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan Uses and Gratification Theory adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan
pada audience sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Pengguna dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam
pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka
Universitas Sumatera Utara
dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa
jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. Teori Penggunaan dan Pemenuhan
Kebutuhan menggunakan pendekatan ini berfokus terhadap audience member. Dimana Teori ini mencoba menjelaskan tentang bagaimana audience memilih
media yang mereka inginkan. Dimana mereka merupakan audience khalayak yang secara aktif memilih dan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda
– beda di dalam mengkonsumsi media.Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G.
Blumlerm dan Michael Gurevitch uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari
media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain
Nurudin, 2011: 194.
Pendekatan ini secara kontras membandingkan efek dari media dan bukan apa yang media lakukan pada pemirsanya’ kritik akan teori jarum hipodermik,
dimana pemirsa merupakan obejk pasif yang hanya menerima apa yang diberi media. Sebagaimana yang diketahui, bahwa kebutuhan manusia yang memiliki
motif yang berbeda – beda. Dengan kata lain, setiap orang memiliki latar
belakang, pengalaman dan lingkungan yang berbeda.
Perbedaan ini, tentunya berpengaruh pula kepada pemilihan konsumsi akan sebuah media. Katz, Blumler, Gurevitch mencoba merumuskan asumsi dasar dari
teori ini, yaitu :
Point pertama ialah, khalayak dianggap aktif, dimana penggunaan media massa diasumsikan memiliki tujuan.
Point kedua ialah, dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif yang
mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
Universitas Sumatera Utara
Point ketiga ialah, media massa harus bersaing dengan sumber
– sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Dimana kebutuhannya ialah untuk
memuaskan kebutuhan manusia, hal ini bergantung kepada khalayak yang bersangkutan.
Point keempat ialah, banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari
data yang diberikan anggota khalayak.
Point kelima ialah nilai pertimbangan seputar keperluan audience tentang media secara spesifik Adrianto, 2004:71.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dilihat sebagai kecenderungan yang lebih luas oleh peneliti media yang membuka ruang untuk
umpan balik dan penerjemahan prilaku yang lebih beragam. Namun beberapa komentar berargumentasi bahwa pemenuhan kepuasan seharusnya dapat dilihat
sebagai efek, contohnya film horror secara umum menghasilkan respon yang sama pada penggunanya, lagipula banyak orang sebenarnya telah menghabiskan
waktu di depan TV lebih banyak daripada yang mereka rencanakan. Menonton TV sendiri telah membentuk opini apa yang dibutuhkan pengguna dan
membentuk harapan-harapan.
Pada derajat tertentu laporan penggunaan media oleh para penggunanya memiliki keterbatasan-keterbatasan. Banyak orang tidak benar-benar tahu alasan
mengapa mereka memilih media atau saluran tertentu, contohnya anak-anak hanya tahu bahwa mereka menghindari menonton saluran yang menayangkan
bincang-bincang orang dewasa, atau film berbahasa asing karena mereka tidak mengerti, tetapi anak-anak tersebut tidak benar-benar sadar mereka berakhir di
saluran mana. Walaupun teori ini menekankan pemilihan media oleh para penggunanya, namun ada penelitian-penelitian lain yang mengungkapkan bahwa
penggunaan media sebenarnya terkait dengan kebiasaan, ritual, dan tidak benar- benar diseleksi. Teori ini mengesampingkan kemungkinan bahwa media bisa jadi
memiliki pengaruh yang tidak disadari pada kehidupan pemirsanya dan mendikte bagaimana seharusnya dunia dilihat dari kacamata para perancang kandungan isi
dalam media. Namun sebuah teori yang menyatakan bahwa pemirsa media
Universitas Sumatera Utara
sebenarnya hanya menggunakan media untuk menyalurkan pemenuhan akan kepuasannya sejujurnya tidak secara penuh dapat menilai kekuatan media dalam
lingkup sosial di masa kini. Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dikatakan tidak sempurna saat digunakan untuk menilai media yang telah
digunakan secara ritual kebiasaan. Namun teori ini tetap tepat untuk digunakan untuk menilai hal-hal spesifik tertentu yang menyangkut pemilihan pribadi saat
menggunakan media.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan memiliki relevansi tinggi saat digunakan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemilihan musik sesuai selera. Saat memilih musik kita tidak hanya
mengandalkan mood tertentu, namun juga berusaha untuk menunjukkan jati diri dan kesadaran sosial lainnya. Banyak jenis musik yang dapat
dipilih dan pilihan kita menunjukkan kebutuhan tertentu yang spesifik. 2.
Penerimaan akan media-media baru seperti internet dan penggunaan media-media lama, bahkan dengan adanya media baru pengganti. Inovasi
diadopsi saat media baru pengganti memiliki dan dapat menggantikan fungsi-fungsi media lama tradisional. Di lain pihak pengguna lama mulai
menggunakan internet dan terpaksa mempelajarinya saat ada informasi- informasi yang disalurkan hanya dapat dilihat melalui internet.
http:kalambisu.blogspot.com200901teori-uses-and-gratification-
kegunaan.html di akses pada tanggal 29 Agustus 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Penelitian Terdahulu