16
Program pemberian sebagai berikut:
Dewasa:Setiap kali diberikan 20 μg IM yang diberikan sebagai dosis awal, kemudian diulangi setelah 1 bulan dan berikutnya setelah 6 bulan.
Anak :Diberikan dengan dosis 10 μg IM sebagai dosis awal , kemudian
diulangi setelah 1 bulan dan berikutnya setelah 6 bulan. 2. Immunisasi Pasif
Pemberian Hepatitis B Imunoglobulin HBIG merupakan immunisasi pasif dimana daya lindung HBIG diperkirakan dapat menetralkan virus yang
infeksius dengan menggumpalkannya. HBIG dapat memberikan perlindungan terhadap post exposure maupun pre exposure. Pada bayi yang lahir dari ibu yang
HBsAg positif diberikan HBIG 0,5 ml intra muskular segera setelah lahir jangan lebih dari 24 jam. Pemberian ulangan pada bulan ke-3 dan ke-5. Pada orang yang
terkontaminasi dengan HBsAg positif diberikan HBIG 0,06 mlKg BB diberikan dalam 24 jam post exposure dan diulang setelah 1 bulan.
2.2. Hubungan Penyebab Dengan Hepatitis B
Menurut Lubis 2009, terdapat hubungan antara hubungan seksual dengan terjadinya hepatitis B, karena melalui hubungan seksual cairan tubuh seperti
cairan vagina, semen, dan air liur, dapat terjadi kontak dengan kulit atau membran mukosa yang rusak seperti mulut, organ genital, ataupun rektum. Penularan ini
dapat terjadi pada kontak seksual pada homoseksual maupun heteroseksual. A. Homoseksual
Beberapa faktor penyebab tingginya risiko homoseksual mendapatkan infeksi virus hepatitis B yaitu:
1. Jumlah dari pasangan seksual. 2. Melakukan hubungan seksual melalui anus. Tindakan ini dapat merusak
membran mukosa anus dan memudahkan terjadinya penularan HBV. 3. Dijumpai HBsAg positif disertai dengan HBeAg positif pada
pasangannya.
Universitas Sumatera Utara
17
B. Heteroseksual Beberapa faktor risiko dengan terjadinya penularan virus hepatitis B secara
heteroseksual yaitu: 1. Mempunyai banyak pasangan seksual yang lebih dari 1 pasangan dalam
periode waktu 6 bulan. 2. Mempunyai riwayat penyakit seksual sebelumnya.
Transfusi darah dan penggunaan tattoo menggunakan jarum untuk melakukannya, dan jarum merupakan alat yang diperlukan untuk menembus kulit
atau merusak membran mukosa sehingga membran mukosa yang telah rusak jika terdapat kontak dengan HBV akan terjadi infeksi virus hepatitis B tersebut, jadi
haruslah diperhatikan bahwa jarum yang digunakan adalah jarum yang steril dan tidak terkontaminasi dengan HBV Yulastri, 2010.
Ibu dengan riwayat terinfeksi virus hepatitis B selama kehamilan ataupun terjadi pada masa proses kelahiran dengan terjadinya hepatitis B pada bayinya
sangat berhubungan dikarenakan bayi yang dikandungnya akan menerima aliran darah dari ibunya yang terinfeksi virus hepatitis B Syazwani, 2012.
Setelah terjadi infeksi virus hepatitis B apabila tidak dilakukan pengobatan akan berlanjut menjadi sirosis hati, dan ada hubungan kausal yang erat antara
sirosis hati dengan infeksi virus hepatitis B dengan terjadinya kanker hati primer Wibowo et al, 2012.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang