Penelitian Sebelumnya Sistematika Penulisan

mengumpulkan kekayaan material adalah sangat penting dalam modernisasi ekonomi dan politik. Kolompok penduduk yang mau memperbaiki keadaannya sendiri cenderung untuk berhasil dalam mengumpul modalkan untuk investasi dalam mencapai pertumbuhan tingkat ekonomi yang sangat tinggi, atau dalam mengembangkan pendidikan dirinya sendiri. 31 Partisipasi dan keterlibatan masyarakat desa tidak terlihat dalam melakukan kritik secara keras maupun tindakan-tindakan protes terhadap kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Relasi kekuasaan dalam pemerintah desa bersifat sentralistik, dan sosial budaya masyarakat secara sosioligis masih menerapkan prinsip-prinsip lama. Kekuasaan dalam pembuatan kebijakan terpusat pada satu orang yaitu Kepala Desa. Elemen-elemen lain yang ada didesa tidak

F. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan kekuasaan dalam Pemerintahan Desa, diantaranya dilakukan oleh Heru Kurnia 2011, yang meneliti tentang Analisis Relasi Kekuasaan Dalam Pemerintahan Desa, hasilnya menunjukkan bahwa dimungkinkan terwujudnya kompromi diantara sumber- sumber kekuasaan. Kepala Desa bersekongkol dengan para perangkat desa dan pihak BPD memanipulasi alokasi dana desa ADD. Serta lemahnya akuntabilitas pemerintah desa dalam mengolah Alokasi Dana Desa. 31 Mohtar Mas’oed, Colin Mac Andrews, Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta : Gadja Mada University Press,2001, hal 42. Universitas Sumatera Utara mempunyai kekuasaan yang signifikan dalam penentuan kebijakan-kebijakan desa. Pola relasi kekuasaan yang terbangun dalam Pemerintahan Desa tidak sesuai dengan mekanisme yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan. Pemerintahan di tingkat desa dalam aplikasinya tidak dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku yang ada hanya tulisan belaka. Dikutip dari skripsi Heru Kurnia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, 2011.

G. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Dalam buku Metodologi Penelitian karya Narbuko dan Ahmadi menjelaskan bahwa penelitian deskriptif sebagai penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi dan juga bersifat komperatif dan korelatif 32 32 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 44. .

2. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diadakan di Desa Sihopur , Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Dengan metode kualitatif, selain untuk mengungkap dan memahami sesuatu hal yang baru dan sedikit diketahui, metode kualitatif juga akan memberikan rincian tentang suatu fenomena yang sulit diungkap oleh penelitian kuantitatif 33 . Dalam hal ini peneliti menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan dan syarat tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan dan masalah penelitian 34 33 Ansem Strauss dan Juliet Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Tata Langkah dan Teknik- Teknik Teorisasi Data.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal. 5. 34 Nawawi Hadari.1987. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada Press. hal. 157. . Oleh karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif maka peneliti membutuhkan informan kunci key informan. dengan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Peneliti akan melaksanakan wawancara secara langsung dan bertemu dengan informan yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai judul penelitian. Pihak-pihak yang diwawancarai dilibatkan dalam penggalian data sebagai informan dengan tujuan agar memperoleh informasi yang tersaring tingkat akurasinya sehingga keseimbangan informasi dapat diperoleh. Key informan yang dipilih yaitu Kepala Desa sebagai si Pukka Huta yaitu, Mahmudin Ritonga S.Sos, Kepala Badan Permusyawaratan Rakyat BPD sebagai si Pukka Huta yaitu, Drs. Muhammad Nau Ritonga dan anggotanya yaitu, Roba’a Sipahutar dan Roslaini Harahap serta masyarakat yaitu Purba Ritonga, Irsan Tagor Harahap, Ahmad Harahap, Tiaropa Sipahutar, Universitas Sumatera Utara Muhammad Nasution, Dodi Siregar, Abdul Azis Sipahutar, Adi Nasution, Dian Erlan Afandi Harianja, Najir Pasaribu.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. a. Data primer yaitu data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama dilapangan 35 b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder . Dilaksanakan dengan metode wawancara mendalam indepth-interview yang dipandu dengan oleh pedoman wawancara. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian. 36 . Data diperoleh dari literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, jurnal, artikel, makalah, undang-undang, peraturan-peraturan, internet serta sumber-sumber lain yang dapat memberikan informasi mengenai judul penelitian. 35 Burhan Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. hal. 128 36 Ibid. hal. 128 Universitas Sumatera Utara

5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data- data primer dan data-data sekunder. Analisa data kualitatif memberikan hasil penelitian untuk memperoleh gambaran terhadap proses yang diteliti dan juga menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data dan proses tersebut 37

H. Sistematika Penulisan

. Metode ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa hasil wawancara dari para narasumber maupun data-data tertulis. Data hasil wawancara akan diuraikan melalui petikan wawancara dengan masing-masing informan. Setelah data-data primer dan data-data sekunder terkumpul kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data secara deskriptif berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan yakni data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan. Hal ini penting dilakukan agar diperoleh kejelasan atas permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian. Sistematika penulisan merupakan penjabaran rencana penulisan untuk lebih mempermudah dan terarah dalam penulisan karya ilmiah. Agar mendapatkan 37 Burhan Bungin. 2009. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, hal.153. Universitas Sumatera Utara gambaran yang jelas dan terperinci, maka penulis membagi penulisan skripsi ini kedalam 4 empat bab. Adapun susunan sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Penelitian Sebelumnya, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN Dalam Bab II akan mendeskripsikan Deskripsi Kabupaten Tapanuli Selatan, Desa dan Pemerintahan Desa, Peraturan Desa, Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Sihopur, Konfigurasi Politik Desa Sihopur. BAB III KEKUASAAN DALAM PEMERINTAHAN DESA Pada Bab III ini akan menyajikan hasil penelitian mengenai Sejarah Desa Sihopur, Pengaruh Adat-istiadat Dalam Pemerintahan di Desa Sihopur, Pola Hubungan Antara Elit si Pukka Huta Dengan Masyarakat, Politik Pedesaan dan Kekuasaan Elit si Pukka Huta di Desa Sihopur, Serta Peran Elit si Pukka Huta di Desa Sihopur. Universitas Sumatera Utara BAB IV PENUTUP Pada Bab IV berisi kesimpulan yang diperoleh hasil dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta implikasi teoritis. Universitas Sumatera Utara BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian