9 Sihopur
9,00 10
Perk Marpinggan 17,50
11 Siamporik Dolok
8,00 12
Sibongbong 7,00
13 Siamporik
Lombang 7,00
14 Napa
7,70 15
Pintu Padang 5,00
16 Sinyior
5,00 17
Situmbaga 9,20
Jumlah Sumber: Kecamatan Angkola Selatan Dalam Angka 2011
B. Desa dan Pemerintah Desa
Pasca reformasi proses penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi salah satu sasaran reformasi. Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang sekaligus mengatur Daerah Otonom dan Desa yang kemudian di revisi kembali melalui
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 serta diubah kembali menjadi Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 ini adalah Desa atau yang disebut dengan nama
lain, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui danatau dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di kabupatenkota.
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 72 Tahun 2005, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup :
a. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa; b. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupatenkota yang
diserahkan pengaturannya kepada desa; c. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi danatau
pemerintah kabupatenkota; d. Urusan pemerintahan lainya yang oleh peraturan perundang undangan
diserahkan kepada desa. Dalam melaksanakan Pemerintahan Desa terdiri dari kepala desa beserta
perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD yang berkedudukan sebagai mitra kerja Pemerintahan Desa. Kepala desa bertanggung jawab kepada
rakyat desa, yang dalam tata cara dan prosedur pertanggungjawabannya disampaikan kepada BupatiWalikota melalui Camat. Kepada BPD kepala desa
wajib memberikan keterangan laporan pertanggungjawaban dan kepada rakyat
Universitas Sumatera Utara
menyampaikan informasi pokok-pokok peratanggung jawaban namun tetap memberikan kepada masyarakat melalui BPD untuk menanyakan dan atau
meminta keterangan lebih lanjut hal-hal yang bertalian dengan pertanggung jawaban yang dimaksud.
Dalam UU No. 32 Tahun 2004 Bab XI tentang Desa pasal 200 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintahan Desa terdiri pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa. Dalam hal ini bahwa kedudukan antara Pemerintahan Desa yang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa sejajar dengan Badan
Permusyawaratan Desa BPD yang berfungsi sebagai lembaga pengaturan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa seperti pembuatan dan pelaksanaan
peraturan desa anggaran pendapatan dan belanja desa, keputusan kepala desa. Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa dengan masa
jabatan 5 lima tahun. Calon kepala desa yang terpilih dengan dukungan suara terbanyak ditetapkan sebagai kepala desa oleh BPD dan disahkan oleh Bupati.
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan subsistem penyelenggaraan pemerintahan sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurusi kepentingan masyarakatnya. Tugas kepala desa yaitu menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Dalam melaksanakan tugas, kepala desa mempunyai wewenang yaitu
39
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa; :
b. Menyusun rancangan APB Desa;
39
Lihat Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah
Universitas Sumatera Utara
c. Menetapkan peraturan desa setelah dimusyawarahkan bersama dengan BPD;
d. Merencanakan pembangunan desa; e. Memfasilitasi kehidupan masyarakat desa;
f. Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan perekonomian desa; g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
h. Mengembangkan teknologi tepat guna; i. Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang- undangan; dan
j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Kepala desa juga mempunyai hak sebagai berikut : a. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa lainnya
kepada camat; b. Menetapkan peraturan desa setelah dimusyawarahkan bersama dengan
BPD; c. Mengelola keuangan desa;
d. Menerima penghasilan tetap setiap bulan dan atau tunjangan lainnya; e. Melimpahkan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat desa; dan
f. Mengelola kekayaan desa.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 Badan Permusyawaratan Desa berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Desa. Fungsi dari BPD adalah menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, oleh karenanya BPD
disamping menjalankan fungsinya sebagai jembatan penghubung antara Kepala Desa dengan masyarakat desa, juga harus menjalankan fungsi utamanya, yakni
fungsi representasi
40
1. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat;
. Keanggotaan BPD ditetapkan dalam Undang- Undang Nomor 32 tahun
2004 Pasal 210, yang berbunyi:
2. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD; 3. Masa jabatan BPD adalah 6 enam tahun dan dapat dipilih lagi untuk 1
satu masa jabatan berikutnya; 4. Syarat dan tata cara penetapan anggota dan pimpinan BPD diatur dalam
peraturan Daerah Perda yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah PP .
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 29, menyebutkan BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dan mempunyai kewajiban sebagai berikut
41
40
Sadu Wasistono MS. M.Irawan Tahir. 2007. Prospek Pengembangan Desa. Bandung : CV Fokus Media.hal.35
41
Lihat Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah
:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- Undang Dasar 1945 dan mantaati segala peraturan perundang- undangan;
2. Melakanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah desa;
3. Mempertahankan dan memelihara hukum Nasional serta keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia;
4. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;
5. Memproses pemilihan kepala desa; 6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok
dan golongan; 7. Menghormati nilai- nilai sosial budaya dan adat istiadat setempat;
8. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan masyarakat. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 35,
menyatakan bahwa BPD mempunyai wewenang sebagai berikut: 1. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa;
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa;
3. Mengusulkan pengangkatan kepala desa dan pemberhentian kepala desa; 4. Membentuk panitia pemilihan kepala desa;
5. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
Universitas Sumatera Utara
6. Menyusun tata tertib Badan Permusyawaratan Desa BPD. Anggota BPD juga mempunyai hak sebagai berikut:
1. Mengajukan rancangan peraturan desa; 2. Mengajukan pertanyaan;
3. Menyampaikan usul dan pendapat; 4. Memilih dan dipilih;
5. Memperoleh tunjangan; Dalam membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Desa tentang sumber
keuangan desa terdiri dari pendapatan asli desa, bantuan dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah serta sumber penerimaan ketiga
dan pinjaman desa. Sumber Pendapatan Asli Desa PAD meliputi : hasil usaha desa, kekayaan desa, swadaya dan partisipasi serta gotong royong dan pendapatan
lain yang sah. Sumber pendapatan desa sebagaimana tersebut diatur dan dikelola dalam Anggaran dan Pendapatan Desa APBDes yang setiap tahunnya ditetapkan
oleh Kepala Desa bersama dengan BPD yang kemudian dituangkan dalam peraturan desa.
Kedudukan BPD dalam bidang pembangunan masyarakat desa yakni sejajar dan menjadi mitra dari Pemerintahan Desa. BPD memiliki tugas untuk
memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah desa terhadap kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat desa. berdasarkan penjelasan
Universitas Sumatera Utara
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi BPD dalam rangka demokratisasi desa sebagai berikut :
a. Mengayomi, yaitu menjaga kelestarian adat-istiadat yang hiudp dan berkembang di desa yang bersangkutan sepanjang menunjang
kelangsungan pembangunan; b. Legislasi, yaitu merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersama