d Cadangan zat besi buruk- cadangan zat besi penting pada tahun pertama kehidupan ketika asupan besi rendah
e. Kemampuan kognitif yang buruk Karovitch, 2008.
2.6 Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Besi Pada Ibu Hamil
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kurangnya zat besi pada ibu hamil menurut Depkes RI 2004 adalah :
1. Meningkatnya konsumsi zat besi dari sumber alami, terutama makanan sumber
hewani hem iron yang mudah diserap seperti hati, ikan, daging selain itu perlu ditingkatkan juga, makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan Vitamin A buah-
buahan dan sayuran untuk membantu penyerapan zat besi dan membantu proses pembentukan Hb.
2. Fortifikasi bahan makanan, yaitu menambahkan zat besi, asam folat, Vitamin A,
dan asam amino esensial pada bahan makanan yang dimakan secara luas oleh kelompok sasaran. Penambahan zat besi ini umumnya dilakukan pada bahan makanan yang
mengandung zat besi, dianjurkan membaca label pada kemasannya. 3.
Suplementasi besi-folat secara rutin selama jangka waktu tertentu, bertujuan untuk meningkatkan kadar Hb secara tepat. Dengan demikian suplementasi zat besi
hanya merupakan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan kurang besi yang perlu diikuti dengan cara lainnya.
2.7 Suplementasi Zat Besi Pada Ibu Hamil 2.7.1 Pengertian Suplementasi Tablet Zat Besi
Suplementasi tablet zat besi adalah pemberian zat besi folat yang berbentuk tablet, tiap tablet 60 mg besi elemental dan 1,25 mg asam folat, yang diberikan oleh pemerintah
pada ibu hamil untuk mengatasi masalah anemia gizi besi Depkes RI, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Pemberian suplementasi zat besi menguntungkan karena dapat memperbaiki status hemoglobin dalam tubuh dengan waktu yang relatif singkat. Sampai sekarang cara
ini masih merupakan salah satu cara yang dilakukan pada ibu hamil dan kelompok yang beresiko tinggi lainnya, seperti anak balita, anak sekolah dan pekerja. Di Indonesia, pil
besi yang digunakan dalam suplementasi zat besi adalah “Ferrous Sulfur”, senyawa ini digolongkan murah dan dapat diabsorbsi sampai 20 Wirakusumah, 1999.
Untuk mengatasi masalah anemia kurang zat besi pada ibu hamil, pemerintah melalui Depkes RI sudah sejak tahun 1970 lewat program Upaya Perbaikan Gizi
Keluarga UPGK mendistribusikan tablet zat besi. Ini merupakan cara yang efisien untuk mencegah dan mengobati anemia kurang besi pada ibu hamil karena kandungan zat
besinya padat dan dilengkapi dengan asam folat, selain itu tablet zat besi diberi oleh petugas kesehatan dengan cuma-cuma sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas
dan mudah didapat. Zat besi sebagai hemeiron makanan yang mengandung zat-zat yang sangat baik untuk pembentukan hemoglobin, selain berfungsi meningkatkan daya tahan
tubuh wanita hamil, juga membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendorong perkembangan otak Lutfiatus, 2010.
2.7.2 Dosis dan Cara Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil
Menurut Depkes RI 2004, tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai dengan dosis dan cara yang ditentukan, yaitu :
a. Dosis pencegahan, diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan Hb, yaitu
sehari 1 tablet 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu hamil
memeriksakan kehamilannya K1.
Universitas Sumatera Utara
b. Dosis pengobatan, diberikan pada sasaran Hb dari batas ambang yaitu bila
kadar Hb 11 gr pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilan.
2.7.3 Sasaran Pendistribusian Tablet Zat Besi
Tablet zat besi diberikan pada sasaran melalui sarana-sarana pelayanan pemerintah maupun swasta, sebagai berikut :
c. Puskesmas Puskesmas Pembantu
d. Polindes pondok bersalin desa Posyandu Bidan Desa
e. Rumah Sakit Pemerintah Swasta
f. Pelayanan Swasta Bidan, Dokter praktek swasta dan poliklinik
g. Apotek Toko Obat Warung
h. POD pos obat desa.
2.7.4 Saran Untuk Wanita Penderita Anemia Defesiensi Besi
1. Absorbsi besi dari makanan bergantung pada tipe besi. Zat besi yang di dapat dari sumber hewani lebih efektif diabsorbsi, oleh sebab itu wanita yang menganut diet
vegetarian harus waspada terhadap kemungkinan defesiensi pada diet mereka. 2. Vitamin C meningkatkan absorbsi, sedangkan teh, kopi, cokelat dan antasida
menghambat absorbsi. 3. Efek samping sering terjadi pada pemberian suplemen besi misalnya konstipasi, diare,
mual, feses berwarna hitam. Meminum suplemen ini secara bertahap mungkin akan mengurangi efek samping, seperti meminum obat bersama makanan, walaupun hal ini
akan mengurangi absorbsi.
Universitas Sumatera Utara
Ketidakmampuan beberapa wanita untuk mengkonsumsi zat besi per oral membutuhkan pemberian zat besi injeksi intramuskular atau infus IV. Namun, efeknya terhadap anemia
tidak lebih cepat dibanding dengan obat oral Nelson-Piercy, 2006.
2.8 Kerangka Konsep
Kerangka konsep hubungan perilaku ibu hamil dan motivasi petugas kesehatan dengan kepatuhan dalam konsumsi tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas Padang
Bulan Selayang II Medan Tahun 2014, adalah :
Variabel Independen Variabel Dependen
2.9 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat
besi 2.
Ada hubungan sikap ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi Perilaku Pada Ibu Hamil
- Pengetahuan - Sikap
- Tindakan
Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi - Patuh = 90 tabFe
- Kurang patuh : 90 tab Fe dan tidak
mengkonsumsi tab Fe Motivasi petugas
kesehatan pada Ibu hamil
Universitas Sumatera Utara
3. Ada hubungan tindakan ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat
besi 4.
Ada hubungan motivasi petugas kesehatan dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan
pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian. Alasan memakai desain cross-
sectional study karena ingin mengukur variabel-variabelnya dalam waktu yang bersamaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu hamil dan
motivasi petugas kesehatan dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi.
3.2 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan, bulan Mei sampai September tahun 2014.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sekundigravida dan multigravida bulan Januari–Juni 2014 di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah mencakup seluruh populasi yaitu ibu hamil sekundigravida dan multigravida bulan Januari-Juni 2014 sebanyak 50 orang yang ikut
dalam posyandu ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. 1.
Data Primer, diperoleh dari :
Universitas Sumatera Utara