Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi : Sanitasi Rumah Sakit

2.2.1. Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi :

1. Penyehatan Bangunan dan Ruangan termasuk a. Pencahayaan b. Ventilasi c. Kebisingan 1. Penyehatan air termasuk kualitasnya 2. Penanganan sampah dan limbah 3. Penyehatan Makanan dan Minuman 4. Penyehatan serangga dan tikus 5. Sterilisasi desinfektan 6. Perlindungan radiasi 7. Penyuluhan kesehatan lingkungan.

2.2.2. Sanitasi Rumah Sakit

1. Lingkungan a. Bangunan rumah sakit harus mempunyai batas yang jelas, dilengkapi dengan pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas. b. Lingkungan bangunan rumah sakit harus bebas dari banjir, apabila berlokasi di daerah banjir harus menyediakan fasilitasteknologi untuk mengatasinya. c. Lingkungan rumah sakit harus merupakan kawasan bebas rokok. Universitas Sumatera Utara d. Lingkungan bangunan rumah sakit harus dilengkapi penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup. e. Lingkungan rumah sakit harus tidak berdebu, tidak becek atau tidak terdapat genangan air dan dibuat landai menuju ke saluran terbuka atau tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan disesuaikan dengan luas halaman. f. Saluran air limbah domestik dan limbah medis harus tertutup dan terpisah, masing-masing dihubungkan langsung dengan instalasi pengolahan air limbah. g. Tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat tertentu yang menghasilkan sampah harus disediakan tempat sampah. h. Lingkungan, ruang dan bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan bersih dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembangbiaknya serangga, binatang pengerat dan binatang pengganggu lainnya. 2. Konstruksi Bangunan a. Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang, mudah dibersihkan dan mempunyai kemiringan yang cukup ke arah saluran pembuangan air limbah. Universitas Sumatera Utara b. Permukaan dinding harus kuat, rata, warna terang dan menggunakan cat yang tidak luntur serta tidak menggunakan cat yang mengandung logam berat. c. Ventilasi yang cukup sehingga dapat menjamin aliran udara di dalam kamarruang berjalan dengan baik. d. Atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat perindukan serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya. e. Langit-langit harus kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan. f. Pintu harus kuat, cukup tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya. 3. Ruang dan Bangunan Penataan ruang bangunan dan penggunaanya harus sesuai dengan fungsi serta memenuhi persyaratan kesehatan yaitu dengan mengelompokkan ruangan berdasarkan tingkat resiko terjadinya penularan penyakit sebagai berikut : a. Zona resiko rendah meliputi : ruang administrasi, ruang komputer, ruang pertemuan, ruang perpustakaan, ruang resepsionis dan ruang pendidikanpelatihan. b. Zona resiko sedang meliputi : ruang rawat inap bukan penyakit menular, rawat jalan, ruang ganti pakaian, dan ruang tunggu pasien. c. Zona resiko tinggi meliputi : ruang isolasi, ruang perawatan intensif, laboratorium, ruang penginderaan medis medical imaging, ruang bedah mayat autopsy dan ruang jenazah. Universitas Sumatera Utara d. Zona resiko sangat tinggi meliputi : ruang operasi, ruang bedah mulut, ruang perawatan gigi, ruang gawat darurat, ruang bersalin dan ruang patologi. 4. Lantai dan Dinding Lantai dinding harus bersih, dengan tingkat kebersihan sebagai berikut : a. Ruang operasi : 0-5 CFUcm 2 dan bebas patogen dan gas gangren b. Ruang perawatan : 5-10 CFUcm 2 c. Ruang isolasi : 0-5 CFUcm 2 d. Ruang Unit gawat darurat : 5-10 CFUcm 2 5. Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit a. Fasilitas penyediaan air minum dan air bersih 1 Harus tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan 2 Tersedia air bersih minimum 500 lttempat tidurhari. 3 Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang membutuhkan secara berkesinambungan. 4 Distribusi air minum dan air bersih di setiap ruangankamar harus menggunakan jaringan perpipaan yang mengalir dengan tekanan positif. 6. Fasilitas toilet dan kamar mandi 1 Harus Tersedia dan selalu terpelihara serta dalam keadaan bersih Universitas Sumatera Utara 2 Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang dan mudah dibersihkan. 3 Pada setiap unit ruangan harus tersedia toilet jamban, peturasan dan kamar karyawan harus tersedia kamar mandi. 4 Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan penahan bau water seal. 5 Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar operasi dan ruangan khusus lainnya 6 Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar. 7 Toilet dan kamar mandi harus terpisah antara pria dan wanita, unit rawat inap dan karyawan, karyawan dan toilet pengunjung. 8 Toilet pengunjung harus terletak di tempat yang mudah dijangkau dan ada petunjuk arah, dan toilet untuk pengunjung dengan perbandingan 1 satu toilet untuk 1-20 pengunjung wanita, 1 satu toilet untuk 1-30 pengunjung pria. 9 Harus dilengkapi dengan slogan atau peringatan untuk memelihara kebersihan. 10 Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk. Universitas Sumatera Utara c. Fasilitas pembuangan sampah 1 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat dan kedap air. 2 Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan. 3 Terdapat minimal satu buah untuk setiap kamar atau radius 10 m dan setiap radius 20 m pada ruang tunggu terbuka. d. Fasilitas pengendalian serangga dan tikus 1 Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan tikus. 2 Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat. 3 Setiap sarana penampungan air harus bersih dan tertutup e. Fasilitas sanitasi lainnya 1. Harus tersedia tempat penampungan tinja, air seni, muntahan dan lain-lain yang terbuat dari logam tahan karat pada setiap unit perawatan. 2. Tersedia ruang khusus untuk penyimpanan perlengkapan kebersihan pada setiap unit perawatan Depkes, 2000.

2.2.3. Tata Laksana Pemeliharaan Ruang Bangunan

Dokumen yang terkait

Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Periode Januari 2013 - Desember 2013

2 65 88

Gambaran Perilaku Petugas Rawat Inap Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 93 99

Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007

4 85 116

Evaluasi Manajemen Pengelolaan Makanan Bagi Pasien Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 50 3

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 15

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 2

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 1 7

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 4 31

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 2

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 9