Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Objek Penelitian Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif untuk mengetahui sanitasi dan angka kuman sebelum dan sesudah di ruang Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian adalah ruang rawat inap Kelas III RSUD kota Padangsidimpuan, penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada lantai ruang rawat inap, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan jumlah kuman di Laboratorium Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Sumatera Utara. Adapun alasan memilih lokasi penelitian karena: 1. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan merupakan Rumah Sakit terbesar di Kota Padangsidimpuan yang jumlah kunjungannnya banyak sehingga diperkirakan jumlah angka kumannya tinggi. 2. Rumah Sakit dapat digunakan sebagai sarana pendidikan dan juga dapat digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan penelitian. Universitas Sumatera Utara 3. Belum pernah dilakukan penelitian pemeriksaan angka kuman lantai di ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Januari 2016.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah ruang rawat inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsdimpuan.

3.4 Pengambilan sampel

Sampel pada penelitian ini adalah kuman pada lantai yang berbentuk segiempat dengan ukuran 30 x 30 x 1 cm diambil dengan metode usap swab, teknik pengambilan dilakukan sesuai dengan prosedur pengambilan sampel mikroorganisme di Laboratorium Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Sumatera Utara dan jumlah titik yang akan diteliti sebanyak 3 titik, dimana titik tersebut merupakan titik yang paling banyak dilalui orang.

3.4.1 Cara kerja penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara kerja yang terarah mulai dari pengenceran larutan desinfektan, pengambilan spesimen sebelum perlakuan dan setelah perlakuan, penentuan kuman dan selanjutnya menghitung jumlah angka kuman yang dari spesimen, seperti diuraikan berikut ini: a. Pengenceran desinfektan Universitas Sumatera Utara Desinfektan yang digunakan adalah dengan bahan aktif Pine Oil 2,5 sebanyak 20 ml dilarutkan ke dalam 1 liter air. b. Pengambilan specimen sebelum dan sesudah perlakuanpengepelan desinfektan. c. Perlakuan pengepelan desinfektan a Sebelum dilakukan desinfeksi, ruangan disapu dulu b Persiapkan kain pel sebagai alat utk pengepelan c Persiapkan bahan desinfektan yang telah diencerkan d Lantai yang sudah bersih, dipel dengan kain pel yang dicelupkan ke dalam ember pengepelan yang berisi air dengan 20 ml desinfektan. e Kain pel dicelupkan kemudian diperas f Lalu lantai dipel secara horizontal d. Teknik pengambilan specimen a. Persiapkan lidi kapas steril, kemudian masukkan lidi kapas steril kedalam botol yang berisi larutan NaCl 0,9 sebanyak 100ml. b. Lidi kapas dalam botol steril ditekan ke dinding botol untuk membuang airnya, baru diangkat dan diusapkan pada titik lantai yang telah ditentukan secara menggelinding dengan membentuk arah mata angin. c. Setelah selesai mengusap, lidi kapas dimasukkan kedalam botol, bibir botol dipanaskan dengan api bunsen lalu ditutup dengan kapas steril. e. Menghitung jumlah angka koloni Universitas Sumatera Utara a. Cawan petri yang telah disterilkan di isi dengan sebanyak 1ml kemudian dituang media Nutrient Agar ke dalamnya sebanyak 10ml. b. Cawan petri digerak-gerakan diatas meja membentuk angka delapan agar isi dari cawan petri merata. c. Kemudian diinkubasi di dalam inkubator pada suhu 37 C selama 2x24 jam dalam keadaan terbalik. d. Kemudian dihitung angka kuman Cara penghitungan angka kuman pada lantai : 1. Dicari dulu Luas Lantai yang diusap lalu dikali dengan jumlah titik setiap percobaan = 30 x 30 x 1 = 900 cm 2 2. Misal jumlah koloni dalam 1 cawan petri “100” maka = = 11 CFU cm 2 3.5 Metode Pengambilan data 3.5.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung yaitu hasil pemeriksaan sanitasi ruangan serta pengamatan langsung ke ruang rawat inap dan hasil pemeriksaan di laboratorium terhadap jumlah angka kuman pada lantai rawat inap. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara studi kepustakaan dan pengumpulan informasi dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidmpuan.

3.6 Defenisi Operasional

1. Ruang Rawat Inap adalah salah satu bagian di RSUD Kota Padangsimpuan yang dipakai untuk pasien, dimana proses perawatan pasien oleh tenga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu dan pasien diinapkan di suatu rungan di rumah sakit. 2. Sanitasi adalah syarat minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan Ruang Rawat inap yang sehat yang memenuhi syarat kesehatan meliputi ventilasi, lantai dan dinding, pencahayaan, penyediaan air bersih, kamar mandi, pembuangan sampah. 3. Ventilasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur sirkulasi udara di dalam ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan. Syarat syarat ventilasi yang baik: a. Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamarruang dengan baik. b. Luas ventilasi alamiah dalah minimum 15 dari luas lantai. c. Bila ventilasi alamiah tidak dapat menjamin adanya pergantian udara dengan baik, kamar atau ruang harus dilengkapi dengan penghawaan buatanmekanis. Universitas Sumatera Utara d. Penggunaan ventilasi buatanmekanis harus disesuaikan dengan peruntukan ruangan. 4. Lantai adalah alas bangunan yang terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah dibersihkan. Dinding adalah bangunan pembatas yang memisahkan ruangan satu dengan ruanagan yang lainnya. 5. Penyediaan air bersih adalah fasilitas air bersih yang digunakan untuk kegiatan di Ruang Rawat Inap yang memenuhi syarat kesehatan baik kualitas, kuantitas, serta kontinuitas, yaitu: a. Sumber air bersih dari PAMsumur gali b. Tersedia air bersih minimum 500 litertempat tidurhari c. Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna d. Air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang membutuhkan secara berkesinambungan. Tidak memenuhi syarat apabila salah satu persyaratan di atas tidak terpenuhi. 6. Kamar mandi adalah sarana yang digunakan untuk buang air besar dan air kecil yang terdapat pada ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan. 7. Pembuangan sampah adalah tempat sampah yang tersedia di ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan. Tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat adalah: 1. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat dan kedap air. 2. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan. Universitas Sumatera Utara 3. Terdapat minimal satu buah untuk setiap kamar atau setiap radius 10 m dan setiap radius 20 m pada ruang tunggu terbuka. Tidak memenuhi syarat apabila salah satu sayarat diatas tidak terpenuhi 8. Angka kuman lantai Jumlah koloni kuman yang ditemukan pada lantai kamar rawat inap sebelum dan sesudah dilakukan proses desinfeksi. Dikategorikan berdasarkan KepMenKes No.1204MenKesSKX2004 yaitu :  Memenuhi syarat apabila jumlah angka kuman pada lantai kamar rawat inap 5-10 CFUcm 2 .  Tidak memenuhi syarat apabila jumlah angka kuman pada lantai kamar rawat inap 10 CFUcm 2 . 9. Efektivitas Efektivitas didefenisikan sebagai Persentase penurunan angka kuman, Yaitu = 100 10. Proses Desinfeksi Suatu proses menurunkan jumlah mikroorganisme penyebab penyakit atau yang berpotensi pathogen dengan menggunakan bahan desinfektan. 11. Merek desinfektan Nama dagang deisnfektan yang digunakan untuk melakukan desinfeksi pada lantai. 12. Pemeriksaan laboratorium Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan jumlah koloni kuman yang dilakukan di laboratorium Kesehatan.

3.7 Aspek Pengukuran

Dokumen yang terkait

Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Periode Januari 2013 - Desember 2013

2 65 88

Gambaran Perilaku Petugas Rawat Inap Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 93 99

Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007

4 85 116

Evaluasi Manajemen Pengelolaan Makanan Bagi Pasien Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 50 3

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 15

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 2

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 1 7

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 4 31

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 2

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 9