Asam urat dan psoriasis

asam urat di glomerulus, hampir semua direabsorbrsi lagi di tubuli proksimal pH urin yang rendah di traktus urinarius menjadi asam urat dieksresikan dalam bentuk asam urat. Peningkatan asam urat atau hiperurisemia didefinisikan sebagai kadar asam urat serum lebih dari 7 mgdL pada laki-laki dan lebih dari 5,7 mgdL pada wanita. Hiperurisemia bisa juga tidak menampakkan gejala klinis asimptomatis. Dua pertiga dari hiperurisemia tidak menampakkan gejala klinis. Hiperurisemia terjadi akibat peningkatan produksi asam urat atau penurunan ekskresi atau sering merupakan kombinasi keduanya.Hiperurisemia akibat peningkatan produksi hanya sebagian kecil dari pasien biasanya disebabkan oleh diet tinggi purin eksogen ataupun proses endogen pemecahan asam nukleat yang berlebihan. 33 33,34

2.3 Asam urat dan psoriasis

Beberapa penelitian terakhir tidak hanya mengamati peran asam urat dalam etiopatogenesis psoriasis namun juga hubungannya dengan derajat keparahan psoriasis. H.H. Kwon dkk , melakukan pengukuran kadar asam urat serum pada 198 orang pasien psoriasis vulgaris diKorea, ditemukan peningkatan yang cukup signifikan pada kadar asam urat serum penderita psoriasis. Selain itu dengan menggunakan metode urikase peroksidase tampak adanya korelasi positif antara kadar asam urat serum dengan derajat keparahan psoriasis yang dinilai dengan menggunakan skor PASI. 6 Sementara Isha. V.K dkk, melakukan pengukuran kadar asam urat serum pada 25 orang pasien dengan psoriasis sebelum dan sesudah terapi Universitas Sumatera Utara selama 12 minggu, didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kadar asam urat serum penderita psoriasis dibanding dengan kelompok kontrol, hampir 25 pasien ini mempunyai kadar asam urat serum lebih dari 10 mgdL. Setelah 12 minggu pengobatan, nilai rata-rata asamurat ditemukan secara signifikan berkurang P0,05. Penururan kadar asam urat dalam serum ini ditemukan pada 80 pasien yang diteliti, sehingga terdapatnya korelasi yang signifikan antara kadar asam urat serum sebelum pengobatan dengan derajat keparahan psoriasis. Etiopatogenesis dari psoriasis bersifat kompleks dan belum sepenuhnya dimengerti. Penyakit ini berkaitan dengan faktor genetik, defek pada sistem imun, lingkungan, dan dari beberapa penelitian dikatakan bahwa gangguan metabolisme asam urat juga berkaitan dengan penyakit ini. 34 Keterlibatan genetik pada psoriasis vulgaris telah banyak diteliti.Adanya hubungan keluarga yang positif dijumpai pada 40 pasien. Bila kedua orangtua menderita psoriasis vulgaris maka kemungkinan 50 dari keturunannya akan menderita penyakit yang serupa, bila hanya salah satu dari orangtuanya yang menderita psoriasis vulgaris maka kemungkinan 16 dari keturunannya akan menderita penyakit tersebut. 7 6 Beberapa alel Human Leucocyte Antigen HLA dilaporkan berhubungan dengan psoriasis vulgaris yaitu HLA-B13, HLA-B37, HLA- B46, HLA-B57, HLA-Cwl, HLA-Cw6, HLA-DR7 dan HLA-DQ9. 1 Saat ini telah ditemukan 9 lokus kromosom yang berhubungan dengan psoriasis vulgaris yaitu PSORS1-9. PSORS-1 merupakan kromosom utama yang berperan pada psoriasis vulgaris, sekalipun gen yang pasti belum dapat diidentifikasi. 14, 16,17 Universitas Sumatera Utara Psoriasis vulgaris telah dinyatakan sebagai penyakit yang diperantarai oleh sistem imun.Peran dari sel T, sel penyaji antigen, keratinosit, sel langerhan, makrofag, sel Natural killer NK dan sekresi sitokin diduga berperan dalam patogenesis psoriasis vulgaris.Dijumpainya aktivitas sel-sel imun pada pasienpsoriasis vulgaris mendukung peranan patogenesis tersebut. Penemuan ini meliputipeningkatan sel dendritik dan sel T pada lesi psoriasis vulgaris, peningkatan sitokin-sitokin sel T dan dijumpainya efektifitas terapi dari obat-obat yang menargetkan sistem imun. 17,18 Aktivasi sel T, hiperproliferasi keratinosit, angiogenesis dan pelepasan mediator-mediator sitokin merupakan hal-hal yang berperan pada imunopatogenesis psoriasis vulgaris. Aktivasi sel T melibatkan 3 tahap yaitu pengikatan sel T melalui molekul adhesi Leucocyte Activating Factor LFA-l dan CD2 dengan sel penyaji antigen melalui molekul Intercellular Adhesion Molecule ICAM-1 dan LFA-3, diferensiasi sel Tnaive menjadi sel T spesifik yang juga membentuk sel T memori yang bersirkulasi, dan interaksi sel T dengan peptida antigen melalui molekul ko-stimulator. Pada psoriasis vulgaris terjadi hiperproliferasi keratinosit dimana siklus sel pada keratinosit memendek.Pada keadaan normal, epidermal turn overberlangsung selama 14-21 hari.Pada psoriasis proses tersebut hanya berlangsung 3-4 hari, sehingga terbentuk skuama tebal, kering dan kemerahan. 1,19 1-3 Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin dalam tubuh. Dalam keadaan normal terjadi keseimbangan antara pembentukan dan degradasi nukleotida purin serta kemampuan ginjal dalam mengekresikan asam urat. Apabila terjadi kelebihan pembentukan dan Universitas Sumatera Utara penurunan ekskresi atau keduanya maka akan terjadi peningkatan konsentrasi asam urat darah yang berperan dalam patogenesis psoriasis yang mana dikatakan peningkatan katabolisme purin ini dapat menyebabkan pergantian sel epidermis yang cepat, sehingga terjadi korelasi peningkatan asam urat dalam serum dengan luas keterlibatan kulit pada psoriasis. 8-10,14 Berbagai penelitian yang dijelaskan sebelumnya mengindikasikan bahwa kadar asam urat dalam serum mempunyai peranan yang penting dalam etiopatogenesis psoriasis. Namun demikian masih terdapat beberapa kontroversi mengenai hal ini. Seperti yang tampak pada sebuah studi oleh Robert Walton dkk, yang meneliti kadar asam urat pada 48 pasien dengan psoriasis kemudian membandingkannya dengan 48 orang kontrol. Pada studi ini tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada kadar serum asam urat diantara pasien dan kontrol. 17 Demikian juga pada sebuah studi yang dilakukan oleh Walker A dkk, yang meneliti 17 pasien dengan psoriasis kemudian membandingkan dengan 23 orang kontrol, pada studi ini tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kadar asam urat serum yang diamati diantara kedua kelompok. 33,34 Universitas Sumatera Utara

2.4 Kerangka Teori