Kriteria inklusi Kriteria eksklusi Cara Kerja

= 25,3 ≈ 25 orang Jumlah sampel minimal kelompok penderita psoriasis yang diikutsertakan dalam penelitian ini sebanyak 25 orang.

3.5 Cara pengambilan sampel penelitian

Cara pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode consecutive sampling.

3.6 Identifikasi variabel

a. Variabel bebas : kadarasam urat serum b. Variabel terikat : skor PASI

3.7 Kriteria inklusi dan eksklusi

3.7.1 Kriteria inklusi

a. Subyek yang didiagnosis sebagai penderita psoriasis vulgaris. b. Berusia 15-70 tahun. c. Bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani informed consent Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Kriteria eksklusi

a. Penderita psoriasis perempuan yang hamil atau menyusui b. Penderita psoriasis vulgaris yang menggunakan obat-obatan untuk mengobati psoriasis yaitu: obat-obat kortikosteroid dan imunomodulator topikal minimal 2 minggu sebelum dilakukan penelitian seperti steroid topikal, anthralin, coal tar, tazaroten, inhibitor kalsineurin dan obat-obat sistemik yang bersifat imunosupresi minimal 6 minggu sebelum dilakukan penelitian seperti siklosporin A, metotreksat, asitretin, fumaric acid ester, steroid sistemik, hidroksiurea, 6-thioguanine, mycophenolate mofetil, sulfasalazine, terapi biologi. c. Penderita psoriasis vugaris yang menggunakan obat-obatan yang mempengaruhi kadar serum asam urat seperti allopurinol. d. Penderita psoriasis vulgaris dengan riwayat alkoholik e. Penderitapsoriasis vulgaris yang menderita penyakit lupus eritematosus sistemik, artritis rheumatoid, gout dan penyakit ginjal. 3.8 Alat, bahan, dan cara kerja 3.8.1 Alat dan bahan a Spuit 5 cc b Torniquet c Kapas Universitas Sumatera Utara d Plester e Povidon iodine f Alkohol 70 g Tabung berisi antikoagulan heparinEDTA h Alat archilect

3.8.2 Cara Kerja

a. Pencatatan data dasar a Pencatatan data dasar dilakukan oleh peneliti di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan. b Pencatatan data dasar meliputi identitas penderita, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dermatologis, pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan fenomena tetesan lilin dan tanda Auspitz sesuai formulir catatan medis terlampir. c Diagnosis klinis ditegakkan oleh peneliti bersama dengan pembimbing di SMFIlmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan. b. Pemeriksaan Derajat Keparahan Pemeriksaan derajat keparahan psoriasis dengan menggunakan skor PASI pada pasien psoriasis vulgaris. Cara menentukan skor PASI: Universitas Sumatera Utara a Pertama bagi tubuh menjadi 4 area : kepala, ekstremitas atas lengan, batang tubuh sampai inguinal, dan ekstremitas bawah kaki kearah bokong bagian atas. b Tentukan penilaian skor untuk eritema, ketebalan lesi, dan skuama pada tiap area tadi. 0 = absen, 1 = ringan , 2 = sedang, 3 = berat, 4 = sangat berat. c Jumlahkan skor eritema, ketebalan lesi, dan skuama pada masing-masing area. d Tentukan persentase kulit yang terkena psoriasis pada tiap area tadi dengan menggunakan skala 0-6 0= 0, 1= 10, 2= 10 - 30, 3= 30 - 50, 4= 50 - 70, 5= 70 - 90, 6= 90 – 100. e Kalikan skor c dengan d diatas untuk tiap area dan kemudian hasilnya dikalikan dengan 0.1 untuk kepala, 0.2 untuk lengan, 0.3 untuk batang tubuh, dan 0.4 untuk kaki. f Penjumlahan dari total skor tiap area diatas merupakan skor PASI. c. Pemeriksaan kadar asam urat serum. a Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan di Laboratorium KlinikProdiaJl. Letjend. S. Parman No. 17223 G Medan. b Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti sementara pemeriksaan sampel dilakukan oleh petugas laboratorium. Universitas Sumatera Utara d. Cara pengambilan darah : a Darah diambil secara punksi vena pada vena mediana cubiti, di lipatan siku b Torniquet diikatkan diatas lipatan siku, kemudian tangan dikepal c Pada daerah yang akan dipunksi dilakukan desinfeksi dengan larutan Povidon Iodine 10dan Alkohol 70 . d Tusukkan jarum dengan kedalaman 1,25 inci dengan sudut 45 e Ambil darah hingga volume yang dibutuhkan kemudian genggaman dilepaskan terhadap permukaan lengan f Lepaskan tourniquet dan daerah punksi ditekan dengan kapas beralkohol 70 g Daerah punksi ditutup dengan plester h Darah dimasukkan kedalam tabung berisi antikoagulan e. Cara pemeriksaan kadar asam urat a Sampel darah diambil pada pagi hari sekitar pukul 08.00 – 10.00 wib pada pasien psoriasis b Sampel yang diperlukan adalah serum sebanyak 0.5 ml. c Kadar asam urat serum dihitung menggunakan alat archilect dan dengan metode urikase. f. Intepretasi hasil pemeriksaan Universitas Sumatera Utara Jenis kelamin Kadar asam urat normal mgdL Laki-laki 7 Perempuan 5.7 g. Kadar asam uratserum pada penderita psoriasis dihubungkan secara statistik dengan skor PASI.

3.9 Definisi operasional