BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL
7.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
7.2. Defenisi Operasionil
7.2.1. Defenisi Operasionil
Defenisi operasionil dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasi masing-masing variabel penelitian.
Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Dokter Muda
Dokter muda adalah seorang mahasiswa fakultas kedokteran yang sudah mendapat gelar sarjana kedokteran dan menjalani program pengembangan
profesi dokter. b. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki dokter muda, yang
dibedakan atas : 1. Laki-laki
2. Perempuan c. Lama menjalani program pengembangan profesi dokter di bagian
Departemen Anastesi dan Terapi Intensif adalah jangka waktu seorang Dokter Muda menjalani program pengembangan profesi dokter di bagian
Departemen Anastesi dan Terapi Intensif. Hal ini dikelompokkan dalam beberapa bagian antara lain :
1. 1 minggu 2. 2 minggu
KETERAMPILAN PEMASANGAN INFUS
Dokter muda • Jenis Kelamin
•
Lama menjalani P3D Di Departemen Anestesi Terapi
Intensif
Universitas Sumatera Utara
3. 3 minggu 4. 4 minggu
d. Pemasangan Infus Pemasangan infus adalah suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang
dilakukan responden dokter muda pada pasien yang menjalani pembedahan elektif.
• Cara ukur : observasi • Alat ukur : lembar observasi, dengan tahap prosedur pemasangan infuse
sebagai berikut : 1. Menyapa dan memperkenalkan diri.
2. Menyiapkan peralatan dan bahan. 3. Menginformasikan dan meminta izin kesediaan pasien.
4. Menyambungkan cairan infus dengan infus set periksa jangan ada udara pada infus set.
5. Melakukan torniket pembebatan pada daerah proksimal dari vena perifer sampai tekanan 60-80 mmHg
6. Mencuci tangan dan kemudian memakai sarung tangan 7. Melakukan identifikasi vena perifer.
8. Melakukan desinfeksi dengan alkohol 70 9. Melakukan insersi iv cath pada vena perifer dengan sudut 30-45
o
, setelah keluar darah pada ujung iv cath, tarik sedikit jarummandrain
pada iv cath, dorong iv catheter sampai ujung iv cath, dan ditekan ujung iv catheter dengan 1 jari.
10. Lepaskan torniket dan test kelancaran infus.. 11. Melakukan penyambungan dengan cairan infus.
12. Melakukan pembalutan dengan kasa povidone iodine 10. 13. Melakukan fiksasi dengan cara ikat pita.
14. Monitoring kelancaran infus tetesan, bengkak atau tidaknya tempat insersi.
15. Mencatat waktu, tanggal pemasangan dan ukuran IV kateter. 16. Mencatat nama dan tanda tangan pemasang.
Universitas Sumatera Utara
• Hasil ukur : berdasarkan total nilai dari 16 langkah diatas maka jumlah total nilai adalah 32. Nilai responden dikategorikan menurut Pratomo
1986 menjadi tiga kategori yaitu buruk, cukup baik dan baik dengan perincian sebagai berikut :
1. Kategori baik : apabila langkah yang dilaksanakan responden benar 75 dari jumlah keseluruhan langkah yang dilakukan atau nilai total
25-32. 2. Kategori cukup baik : apabila langkah yang dilaksanakan responden
benar antara 40-75 dari jumlah keseluruhan langkah yang dilakukan atau 13-24.
3. Kategori kurang : apabila responden dapat melaksanakan langkah prosedur dengan benar
≤ 40 dari jumlah keseluruhan langkah yang dilakukan atau nilai total
≤ 12. • Skala ukur : skala kategorikal yaitu skala ordinal
Universitas Sumatera Utara
Table 3.1 Skor Observasi
NO SKOR
Melakukan Dengan Sempurna
Melakukan Tapi Salah
Tidak Melakukan
1. 2
1 2.
2 1
3. 2
1 4.
2 1
5. 2
1 6.
2 1
7. 2
1 8.
2 1
9. 2
1 10.
2 1
11. 2
1 12.
2 1
13. 2
1 14.
2 1
15. 2
1 16.
2 1
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN