Tempat Akses Kanulasi Vena Perifer Prosedur Pemasangan Infus.

Efek : kemungkinan cairan yang tidak kompatibel dapat diberikan pada waktu yang sama melalui jalur perifer yang sama bila kateter lumen ganda dipilih. Pertimbangan – pertimbangan ketika memilih kateter adalah ukuran dan kondisi vena yang dipilih, viskositas cairan yang akan diinfuskan, usia pasien, dan lamanya terapi yang diperkirakan LaRocca,1998. Tabel 2.1 Ukuran Jarum Kateter dan Jumlah Alirannya. Ukuran jarum Panjang kateter mm Warna kateter Laju aliran mlmnt H2O Laju aliran Ljam H2O Laju aliran mlmnt darah 22 25 Biru 42 2.5 24 20 32 Merah muda 67 4.0 41 18 32 Hijau 103 6.2 75 18 45 Hijau 103 6.2 63 16 45 Abu-abu 236 14.2 167 14 45 Jingga 270 16.2 215 Source: Scales K 2005 vascular acces : a guide to peripheral venous cannulation. Nursing Standard. 19, 49, 48-52. Date of acceptance : June 13 2005.

2.3.4. Tempat Akses Kanulasi Vena Perifer

Banyak faktor untuk memilih tempat kanulasi vena perifer. Tempat insersi pada ekstremitas menjadi kontraindikasi tempat kanulasi. Jika vena kelihatan secara superficial maka akan mudah untuk melakukan kanulasi. Vena pada ekstremitas atas termasuk dorsal dari tangan, lateral lengan dan daerah antecubital, menjadi tempat yang paling sering untuk kanulasi. Biasanya, vena daerah dorsal kaki dan vena saphena dapat digunakan ketika daerah ekstremitas atas tidak bisa digunakan Ortega,2009. Universitas Sumatera Utara Kebanyakan tenaga medis berusaha memasang kanulasi pada daerah yang lebih distal kemudian jika tidak bisa dicoba daerah yang lebih proksimal. Vena antecubital dan vena lengan atas dipilih untuk kateter caliber besar, khususnya selama gawat darurat dan tindakan resusitasi cepat. Kanulasi vena perifer juga bisa dilakukan pada vena jugularis eksterna, vena dinding dada bagian atas dan vena pada kulit kepala jika tidak ada tempat lain untuk diakses Ortega, 2009..

2.3.5. Prosedur Pemasangan Infus.

Menurut Scales 2005, tahap-tahap pelaksanaan pemasangan infuse adalah sebagai berikut : 1. Letakkan pasien pada posisi yang nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan bantal kecil. 2. Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante-cubital punggung tangan kiri vena basilica atau vena cephalica. 3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan non-steril non-sterile gloves, CDC 2002 4. Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi, nadi arteri radialis harus tetap teraba. 5. Minta pasien untuk buka tutup genggaman tangan memperbesar pengisian vena. 6. Bersihkan bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70, biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut. 7. Buka iv-catheter yang sudah dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel stylet menghadap keatas. 8. Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi untuk stabilisasi distal vena yang akan dikanulasi 9. Pegang iv-catheter sejajar vena, dan membentuk sudut 10 -30 dengan permukaan kulit, lakukan insersi tusukan. Bila iv-catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk kedalam chamber flash Universitas Sumatera Utara back, kemudian datarkan iv-catheter untuk mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. 10. Tarik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv-catheter, hal ini memberi konfirmasi bahwa kanula berada dalam vena. 11. Sorong masuk iv-catheter kedalam vena dengan perlahan, bebaskan torniket, masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam. 12. Flush iv-catheter untuk memastikan patensi dan mudahnya penyuntikan tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya pembengkakan. 13. Fixasi iv-catheter dengan moisture-permeable transparent dressing supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat 14. Catat seluruh prosedur ini, termasuk alat-alat, tempat atau lokasi kanulasi, operator, dan jumlah tusukan yang dilakukan.

2.3.6. Jenis Cairan Infus.