Gambaran perilaku dokter muda terhadap pemasangan infus

Table 5.1. Distribusi Frekuensi Jenis kelamin responden Jenis kelamin Frekuensi Persentase laki-laki 34 48.6 perempuan 36 51.4 Total 70 100

5.1.2.2. Lama Menjalani P3D

Kelompok lama menjalani P3D dibagi atas 4, yaitu minggu 1, minggu 2, minggu 3 dan minggu 4. Berdasarkan kelompok lama menjalani P3D, hasil penelitian mendapatkan kelompok responden yang banyak adalah minggu 2 yaitu sebanyak 38 54,3 orang. Sedangkan kelompok yang paling sedikit adalah minggu l yaitu 32 45,7 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Lama Menjalani P3D Lama P3D Frekuensi Persentase Minggu 1 32 45.7 Minggu 2 38 54.3 Total 70 100.0

5.1.3. Hasil Analisis Data

5.1.3.1. Gambaran perilaku dokter muda terhadap pemasangan infus

Tabel. 5.3. Distribusi Frekuensi Gambaran Perilaku Gambaran perilaku Frekuensi Persentase Baik 38 54.3 Cukup 32 45.7 Kurang Total 70 100.0 Universitas Sumatera Utara Gambaran perilaku dokter muda terhadap pemasangan infus diukur dengan menggunakan lembar observasi yang berisi 16 tahap prosedur pemasangan infus. Selanjutnya, gambaran perilaku dikategorikan menjadi tiga kategori berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh, yaitu buruk, cukup baik dan baik. Dari hasil penelitian ini diperoleh kelompok responden tertinggi memiliki gambarn perilaku dengan gambaran perilaku baik yaitu sebanyak 38 orang 54,3 dan kelompok responden terendah memiliki gambaran perilaku dengan kategori buruk yaitu 0 orang 0. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3. Distribusi frekuensi skor observasi responden untuk setiap tahap pemasangan infus dapat dilihat di tabel 5.4. Sebagian besar responden dapat melakukan tahapan dengan sempurna yaitu tahapan ke-empat dan ke-sebelas. Tahapan ke-empat yang melakukan menyambungkan cairan infus dengan infus set dilakukan dengan sempurna oleh sebagian besar responden yaitu sebanyak 100 70 orang. Begitu juga tahapan ke-sebelas yang melakukan penyambungan dengan cairan infus, sebagian besar responden melakukan dengan sempurna yaitu sebanyak 100 70 orang. Ada beberapa responden yang melakukan tahapan dengan salah yaitu pada tahapan ke-sembilan yang melakukan insersi iv cath pada vena perifer sebanyak 42,9 30 orang. Selain itu terdapat juga sebagian besar responden yang tidak melakukan di beberapa tahapan yaitu sebanyak 100 70 orang dan 97,1 68 orang untuk tahapan pertama dan ke-enam belas yang melakukan tahapan menyapa dan memperkenalkan diri dan mencatat nama dan tanda tangan pemasang. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Skor Observasi atas Tahap Pemasangan infus. Tahap Skor observasi 2 1 n n n 1. Menyapa dan memperkenalkan diri 70 100 2. Menyiapkan peralatan dan bahan 69 98,6 1 1,4 3. Menginformasikan dan meminta izin kesediaan pasien 5 7,1 1 1,4 64 91,4 4. Menyambungkan cairan infus dengan infus set periksa jangan ada udara pada infus set. 70 100 5. Melakukan torniket pembebatan pada daerah proksimal dari vena perifer sampai tekanan 60-80 mmHg 42 60 28 40 6. Mencuci tangan dan kemudian memakai sarung tangan 68 97,1 2 2,9 7. Melakukan identifikasi vena perifer 63 90 7 10 8. Melakukan desinfeksi dengan alkohol 70 65 92,9 5 7,1 9. Melakukan insersi iv cath pada vena perifer dengan sudut 30-45 o , setelah keluar darah pada ujung iv cath, tarik sedikit jarummandrain pada iv cath, dorong iv catheter sampai ujung iv cath, dan ditekan ujung iv catheter dengan 1 jari. 40 57,1 30 42,9 10. Lepaskan torniket dan test kelancaran infus. 64 91,4 6 8,6 11. Melakukan penyambungan dengan cairan infus. 70 100 12. Melakukan pembalutan dengan kasa 64 91,4 6 8,6 Universitas Sumatera Utara povidone iodine 10 13. Melakukan fiksasi dengan ikat pita 67 95,7 3 4,3 14. Monitoring kelancaran infus tetesan, bengkak atau tidaknya tempat insersi. 68 97,1 1 1,4 1 1,4 15. Mencatat waktu, tanggal pemasangan dan ukuran IV kateter. 57 81,4 2 2,9 11 15,7 16. Mencatat nama dan tanda tangan pemasang. 2 2,9 68 97,1

5.2. Pembahasan

5.2.1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan variasi pada karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan lama menjalani P3D. Berdasarkan tabel 5.1. kelompok jenis kelamin yang paling banyak dalam hasil penelitian ini adalah perempuan sebanyak 36 51,4 orang dan paling sedikit adalah laki-laki yaitu 34 48,6 orang. Lama menjalani P3D yang paling banyak adalah minggu 2 yaitu sebanyak 38 54,3 orang dan yang paling sedikit adalah minggu l yaitu 32 45,7 orang. Berdasarkan Notoatmodjo 2007, peneliti berasumsi bahwa dokter muda yang menjalani P3D pada minggu 2 sudah terbiasa melaksanakan pemasangan infus pada keadaan tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajak orang lain. Dan juga sudah mempunyai pengalaman lebih banyak daripada minggu 1 dalam pemasangan infus.

5.2.2. Gambaran Perilaku Dokter Muda terhadap Pemasangan Infus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling banyak responden memiliki gambaran perilaku dengan gambaran perilaku baik yaitu sebanyak 38 orang 54,3, dengan gambaran perilaku cukup sebanyak 32 orang 45,7 dan kelompok responden terendah memiliki gambaran perilaku dengan kategori buruk yaitu 0 orang 0. Universitas Sumatera Utara