2.3.2. Perubahan Fisiologis Leveno et al 2009
A. Uterus
Setelah persalinan, kaliber pembuluh ekstrauterus berkurang hingga hampir mencapai keadaan sebelum hamil. Lubang serviks berkontraksi secara
perlahan, dan selama beberapa hari setelah persalinan lubang ini massih mudah dimasuki dengan dua jari. Pada akhir minggu pertama, serviks menebal dan
kanalis terbentuk kembali. Os eksternus tidak pulih secara total ke bentuk pragravidanya. Os eksternus tetap melebar dan cekungan bilateral di tempat
laserasi menetap hingga menjadi tanda serviks para. Setelah dua hari pertama, uterus mulai menciut, dalam dua minggu uterus telah turun ke dalam rongga
panggul sejati. Ukuran uterus kembali seperti pada keadaan prahamil dalam waktu sekitar empat minggu.
Tabel 2.1. Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi Involusi
Tinggi fundus uterus Berat uterus
Bayi lahir
Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari di bawah pusat
750 gram
1 minggu Pertengahan pusat simfisis
500 gram
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis
350 gram
6 minggu Bertambah kecil
50 gram
8 minggu Sebesar normal
30 gram Mochtar, 1998
• Afterpains Pada multipara, uterus sering berkontraksi dengan kuat pada interval-
interval tertentu dan menimbulkan afterpains. Afterpains terutama dirasakan jika bayi menyusui karena adanya pelepasan oksitosin, kadang, nyeri ini terasa sangat
hebat hingga pasien memerlukan analgesik, tetapi pada umumnya nyeri akan berkurang pada hari ketiga postpartum.
Universitas Sumatera Utara
• Lokia Pada awal masa nifas, peluruhan jaringan desidua menyebabkan
pengeluaran rabas vagina dengan jumlah bervariasi, rabas ini disebut dengan lokia. Selama beberapa hari setelah persalinan, lokia mengandung cukup banyak
darah sehingga berwarna merah lokia rubra. Setelah tiga atau empat hari, lokia menjadi pucat lokia serosa. Setelah sekitar hari ke-10 karena adanya leukosit
dan penurunan kandungan air, lokia berwarna putih atau putih kekuningan lokia alba. Lokia dapat menetap hingga empat minggu.
• Subinvolusi Kata ini menerangkan penghentian atau retardasi involusi, proses saat
uterus secara normal pulih ke ukuran semula pada masa nifas. Hal ini disertai oleh perdarahan uterus yang ireguler atau berlebihan. Kausa subinvolusi diantaranya
adalah retensi potongan plasenta dan endometritis.
B. Saluran kemih