Analisis Regresi Linier Berganda Uji Hipotesis 4.2.5.1.Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a. Nilai VIF dari nilai lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.00 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Iklim komunikasi, Jaringan komunikasi terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.692 4.158 1.850 .070 Iklim Komunikasi .380 .168 .237 2.271 .027 Jaringan Komunikasi .139 .104 .179 1.330 .189 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2012 Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.14 di atas, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 7.692 + 0.380X 1 + 0.139 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: + e a. Konstanta a = 7.692, Konstanta sebesar 7.692 menyatakan bahwa tanpa adanya Iklim komunikasi, dan Jaringan Komunikasi maka besarnya nilai kinerja pegawai sebesar 7.692. Universitas Sumatera Utara b. Koefisien X 1 b 1 c. Koefisien X = 0.380, ini menunjukkan bahwa jika variabel independen lain nilainya tetap, maka variabel Iklim komunikasi mengalami kenaikan sebesar 0.380. 2 b 2 = 0.139, ini menunjukkan bahwa jika variabel independen lain nilainya tetap, maka variabel Jaringan Komunikasi mengalami kenaikan sebesar 0.139.

4.2.4. Uji Hipotesis 4.2.5.1.Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 , b 2, b 3 H = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. a : b 1 , b 2, b 3 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k Universitas Sumatera Utara Keterangan: n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 83 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 4 – 1 = 3 2. df penyebut = 83 – 4 = 79 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel H pada tingkat α = 5, dengan kriteria uji sebagai berikut : diterima jika F hitung F tabel H pada α= 5 ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 314.442 2 157.221 101.086 .000 a Residual 124.426 80 1.555 Total 438.867 82 a. Predictors: Constant, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2012 Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 101.086 dengan tingkat signifikansi = 0.000. sedangkan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yakni 2.78, dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F hitung F tabel 101.086 2.78. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen Iklim komunikasi, dan Universitas Sumatera Utara Jaringan Komunikasi secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja pegawai. 4.2.5.2.Uji Signifikansi Parsial Uji-t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 H = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. a : b 1 Kriteria pengambilan keputusan adalah: ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H diterima jika t hitung t tabel H pada α = 5 ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.692 4.158 1.850 .070 Iklim Komunikasi .380 .168 .237 2.271 .027 Jaringan Komunikasil .139 .104 .179 1.330 .189 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2012 Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Iklim Komunikasi X1 Nilai t hitung variabel iklim komunikasi adalah 2.271 dan nilai t tabel 1.675 maka t hitung t tabel 2.271 1.675 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Iklim komunikasi berpengaruh positif dan signifikan 0.027 0.05 secara parsial terhadap kinerja pada pegawai Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah Universitas Sumatera Utara Kabupaten Labuhan Batu. Artinya, jika variabel Iklim komunikasi ditingkatkan, maka kinerja pegawai akan meningkat. 2. Variabel Jaringan KomunikasiX2 Nilai t hitung variabel Jaringan Komunikasi adalah 2.271 dan nilai t tabel 1.675 maka t hitung t tabel

4.2.6. Pengujian Koefisien Determinasi R²