Perhitungan Impedansi Filter Passive Single Tuned Perhitungan Impedansi Filter Passive Second Order Rangkaian Simulasi MATLABSimulink

= = = 0,08676 0,00000468 = 136,1560 Ω g. Perhitungan nilai tahanan R dengan menggunakan Persamaan 2.40 Untuk menentukan nilai tahanan R filter passive second order orde ke-5 adalah: = . Q dimana Q Faktor kualitas 0,5 5 asumsi Q = 4,9 = . 4,9 = 136,156 . 4,9 = 667,1644 Dari perhitungan diatas diperoleh parameter passive second order filter adalah : kapasitor C = 4,68 μ F, Induktor L = 0,08676 dan Tahanan R = 667,1644

3.7 Perhitungan Impedansi Filter Passive Single Tuned

Pada filter passive single tuned, untuk menghitung impedansi dengan menggunakan Persamaan 2.36 maka impedansi yang dihasilkan adalah: Universitas Sumatera Utara = + 2 1 2 = 2,27022 + 2 3,14 150 0,241 1 2 3,14 150 4,680 10 = 2,27022 + 227,022 226.8314 = 2,27022 + 0,1906 = 2,27022 + 0,1906 = 2,2782 Dengan cara yang sama dapat dihitung: | | = 1.36694 | | = 0,97545 | | = 0,75993 | | = 0,62282 | | = 0,52456 | | = 0,45565 | | = 0,40505 | | = 0,36077 | | = 0,32644 | | = 0,29694 | | = 0,27321 Universitas Sumatera Utara | | = 0,25330 | | = 0,23658 | | = 0,22485 | | = 0,20625 | | = 0,19732 | | = 0,18725 | | = 0,18580

3.8 Perhitungan Impedansi Filter Passive Second Order

Pada filter passive second order, untuk menghitung impedansi harmonisa ke-h [ ] menggunakan Persamaan 2.43 maka impedansi yang diperoleh adalah : = + [ ] 3 = , , , , + [ , , , , , ] 3 = 44,49571 + 217,93743 227,0213 3 = 44,49571 + 9,08390 3 = = 44,49571 + − 9,08390 3 = 45,41349 Ω Dengan cara yang sama diperoleh: 5 = 27,44190 Ω 7 = 19,46363 Ω Universitas Sumatera Utara 9 = 15,13684 Ω 11 = 12,38479Ω 13 = 10,48179 Ω 15 = 9,08283 Ω 17 = 8,01290 Ω 19 = 7,17101 Ω 21 = 7,02588 Ω 23 = 6,37197 Ω 25 = 5,83756 Ω 27 = 5,37136 Ω 29 = 4,98012 Ω 31 = 4,39384 Ω 33 = 4,12768 Ω 35 = 3,89342 Ω 37 = 3,68360 Ω 39 = 3,50217 Ω

3.9 Rangkaian Simulasi MATLABSimulink

Untuk membuat simulasi MATLABSimulink digunakan data hasil pengukuran dan besaran daya, tegangan, arus RMS, arus IHD i pada setiap orde harmonisa pada programmable logic control PLC, serta hasil perhitungan R, L dan C dari filter passive single tuned dan passive second order. Adapun langkah-langkah Universitas Sumatera Utara dalam membuat rangkaian simulasi programmable logic control PLC dengan pemfilteran passive single tuned filter dan passive second order filter pada program MATLABSimulink yaitu: 1. Klik AC Voltage Source kemudian masukkan nilai tegangan Vs = 220Volt dan frekuensi 50 Hz. 2. Klik AC Current Source, kemudian masukkan nilai arus Ih h= 1, 3, 5, 7, 9, 11, …, 39 dengan frekuensi tergantung yang diperoleh dari hasil pengukuran pada Tabel 3.3. 3. Pilih sebuah resistor kemudian nilai diatur agar mendekati nilai THD i dan THD v hasil pengukuran Tabel 3.2. 4. Klik Series RLC Branch3, pilih sebuah kapasitor kemudian masukkan nilai Kapasitor C yang telah dihitung sebelumnya. 5. Klik Series RLC Branch3, pilih sebuah induktor kemudian masukkan nilai Induktor L yang telah dihitung sebelumnya. 6. Klik Series RLC Branch3, pilih sebuah resistor kemudian masukkan nilai Tahanan R yang telah dihitung sebelumnya. 7. Pilih Current Measurement untuk mengukur arus. 8. Pilih Voltage Measurement untuk mengukur tegangan. 9. Pilih Block Display untuk menampilkan besarnya THD. 10. Pilih Scope untuk menampilkan gelombang arus dan tegangan. 11. Block Power GUI untuk memandu pemakai berkomunikasi dengan sistem simulasi. Universitas Sumatera Utara Rangkaian simulasi pada Gambar 3.2 disimulasikan menggunakan program MATLABSimulink. Rangkaian simulasi tersebut terdiri dari individual distorsi harmonisa arus IHDi orde ke-1 sampai dengan orde ke-39. Data pada individual distorsi harmonisa yang didapat dari hasil pengukuran programmable logic control PLC yang telah dilakukan, ditunjukan pada Gambar 3.3: Gambar 3.2 Rangkaian Simulasi Sebelum Pemasangan Filter Pasif Gambar 3.3 Hasil Simulasi Matlabsimulink Sebelum Pemasangan Filter Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3.4 dan 3.5 merupakan bentuk gelombang tegangan dan spektrum tegangan diperoleh dari Block Power GUI bagian Fast Fourier Transform FFT Analysis. dan Gambar 3.6 dan 3.7 merupakan bentuk gelombang arus dan spektrum arus diperoleh dari Block Power GUI bagian Fast Fourier Transform FFT Analysis hasil simulasi dari rangkaian Gambar 3.2: Gambar 3.4 Gelombang Tegangan Simulasi Sebelum Pemasangan Filter Gambar 3.5 Spektrum Tegangan Simulasi Sebelum Pemasangan Filter Gambar 3.6 Gelombang Arus Simulasi Sebelum Pemasangan Filter Gambar 3.7 Spektrum Arus Simulasi Sebelum Pemasangan Filter Universitas Sumatera Utara Gelombang arus terjadi cacat gelobang yang menyebabkan gelombang programmable logic lontrol PLC jauh dari gelombang sinusiodal, sehingga diupayakan untuk mereduksi harmonisa arus pada programmable logic control PLC dengan menggunakan passive single tuned filter dan passive second order filter untuk mengetahui penurunan harmonisa dengan hubungan sebagai berikut: a. Passive Single tuned filter terdiri dari sebuah kapasitor, induktor, dan resistor yang terhubung secara seri, nilainya telah diperhitungkan sebelumnya dan dihubungkan secara paralel terhadap sistem seperti pada pada Gambar 3.8: Gambar 3.8 Rangkaian Simulasi dengan Filter Passive Single Tuned Hasil simulasi setelah menggunakan filter passive second order diperoleh hasil Individul Distorsi Harmonik arus terlihat pada Tabel 3.5: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Hasil simulasi IHDi setelah pemasangan Filter Passive Single Tuned pada Programmable Logic Control PLC Harmonisa ke-n Hasil Pengukuran IHDi Programmable Logic Control Hasil Setelah Pemasangan Filter Passive Single Tuned Standar IEC 61000- 3-2 Kelas D mAW P = 70 W Keterangan Ampere Ampere Ampere 3 86.80 0.2951 9.8100 0.0510 0.238 Sesuai 5 63.20 0.2149 10.8800 0.0566 0.133 Sesuai 7 38.80 0.1319 6.8300 0.0355 0.070 Sesuai 9 16.14 0.0549 2.8100 0.0146 0.035 Sesuai 11 3.90 0.0133 0.6900 0.0036 0.0245 Sesuai 13 7.20 0.0245 1.3100 0.0068 0.021 Sesuai 15 4.20 0.0143 0.6900 0.0036 0.018 Sesuai 17 5.90 0.0201 1.0500 0.0055 0.016 Sesuai 19 1.30 0.0044 0.2300 0.0012 0.014 Sesuai 21 0.70 0.0024 0.1300 0.0007 0.013 Sesuai 23 2.00 0.0068 0.3700 0.0019 0.012 Sesuai 25 3.90 0.0133 0.6800 0.0035 0.011 Sesuai 27 2.00 0.0068 0.3600 0.0019 0.010 Sesuai 29 0.10 0.0003 0.0200 0.0001 0.009 Sesuai 31 0.70 0.0024 0.1200 0.0006 0.010 Sesuai 33 1.30 0.0044 0.2300 0.0012 0.008 Sesuai 35 1.30 0.0044 0.2300 0.0012 0.008 Sesuai 37 0.10 0.0003 0.0200 0.0001 0.007 Sesuai 39 0.70 0.0024 0.1200 0.0006 0.007 Sesuai THDi 116,4 16,55 Diperoleh bahwa nilai arus orde ke-3 dari 0.2951 Ampere menjadi 0,051 Ampere, orde ke-5 dari 0.215 Ampere menjadi 0.0.0566 Ampere, orde ke-7 dari 0,1319 Ampere menjadi 0,0355 Ampere, orde ke-9 dari 0,0549 Ampere menjadi 0,0146 Ampere , orde ke-13 dari 0,0245 Ampere menjadi 0,00068 Ampere, orde ke-17 dari 0,0201 Ampere menjadi 0,0055 Ampere dan orde ke-25 dari 0,0133 Ampere menjadi 0,0035 Ampere telah memenuhi standar IEC61000- 3-2 kelas D. Universitas Sumatera Utara b. Passive Second Order Filter terdiri dari sebuah kapasitor, induktor dan resistor yang terhubung secara seri dan paralel nilainya telah diperhitungkan sebelumnya dan dihubungkan secara paralel terhadap sistem, seperti terlihat pada Gambar 3.9: Gambar 3.9 Rangkaian Simulasi dengan Filter Passive Second Order Tabel 3.6 merupakan hasil yang diperoleh dari simulasi Simulink setelah menggunakan menggunakan filter passive second order Individual Distorsi Harmonik arus. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.6 Hasil simulasi IHDi setelah pemasangan Filter Passive Second Order pada Programmable Logic Control PLC Harmonisa ke-n Hasil Pengukuran IHDi Programmable Logic Control Ampere Hasil Setelah Pemasangan Filter Passive Second Order Ampere Standar IEC 61000 3-2 Kelas D mAW P = 70 W Ampere Keterangan 3 86.80 0.2951 11.4900 0.0597 0.238 Sesuai 5 63.20 0.2149 10.8900 0.0566 0.133 Sesuai 7 38.80 0.1319 6.8200 0.0355 0.070 Sesuai 9 16.14 0.0549 2.8100 0.0146 0.035 Sesuai 11 3.90 0.0133 0.6900 0.0036 0.245 Sesuai 13 7.20 0.0245 1.3000 0.0068 0.021 Sesuai 15 4.20 0.0143 0.6900 0.0036 0.018 Sesuai 17 5.90 0.0201 1.0400 0.0054 0.016 Sesuai 19 1.30 0.0044 0.2300 0.0012 0.014 Sesuai 21 0.70 0.0024 0.1200 0.0006 0.013 Sesuai 23 2.00 0.0068 0.3600 0.0019 0.012 Sesuai 25 3.90 0.0133 0.6700 0.0035 0.011 Sesuai 27 2.00 0.0068 0.3600 0.0019 0.010 Sesuai 29 0.10 0.0003 0.0200 0.0001 0.009 Sesuai 31 0.70 0.0024 0.1200 0.0006 0.010 Sesuai 33 1.30 0.0044 0.2200 0.0011 0.008 Sesuai 35 1.30 0.0044 0.2200 0.0011 0.008 Sesuai 37 0.10 0.0003 0.0200 0.0001 0.007 Sesuai 39 0.70 0.0024 0.1200 0.0006 0.007 Sesuai THDi 116,4 17,59 Diperoleh bahwa nilai arus orde ke-3 dari 0.2951 Ampere menjadi 0,0597 Ampere, orde ke-5 dari 0.215 Ampere menjadi 0.0566 Ampere, orde ke-7 dari 0,1319 Ampere menjadi 0,0355 Ampere, orde ke-9 dari 0,0549 Ampere menjadi 0,0146 Ampere, orde ke-13 dari 0,0245 Ampere menjadi 0,0068 Ampere, orde ke-17 dari 0,0201 Ampere menjadi 0,0054 Ampere dan orde ke-25 dari 0,0133 Ampere menjadi 0,0035 Ampere telah memenuhi standar IEC61000-3-2 kelas D. Universitas Sumatera Utara 63

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengendalian Motor Induksi 1 Phasa Berbasis Programmable Logic Controller (PLC).

14 61 85

PERBANDINGAN PASSIVE LC FILTER DAN PASSIVE SINGLE TUNED FILTER UNTUK MEREDUKSI HARMONISA VARIABLE SPEED DRIVE DENGAN BEBAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA.

0 1 16

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 13

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 10

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 1 36

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 3

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 10

Perbandingan penggunaan filter single tuned dan filter orde tiga untuk mereduksi harmonisa pada juicer

1 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Induksi Satu Fasa - Perbandingan Penggunaan Filter Single Tuned dan Second Order untuk Mereduksi Harmonisa pada Motor Induksi Satu Fasa yang dijalankan dengan Programmable Logic Control

0 0 29

Perbandingan Penggunaan Filter Single Tuned dan Second Order untuk Mereduksi Harmonisa pada Motor Induksi Satu Fasa yang dijalankan dengan Programmable Logic Control

0 0 15