Passive Second Order Filter

2.4.3 Passive Second Order Filter

Passive second-order filter adalah filter yang terdiri dari komponen- komponen pasif induktor L dan tahanan R yang terhubung paralel dan seri dengan kapasitor C, seperti pada Gambar 2.14. passive second order filter yang sederhana dalam penggunaanya, filter yang cukup baik dan mengurangi rugi-rugi daya pada frekwensi dasar [10,11,21,22]. Gambar 2.14 Passive Second Order Filter Merancangan filter passive second order dalam menentukan nilai parameter induktor L, kapasitor C dan tahanan R. Langkah-langkah perancangan filter passive second order mulai dari langkah a sampai langkah e sama dengan langkah-langkah perancangan filter passive singletuned. Pada langkah f menentukan karakteristik dari reaktansi dengan Persamaan 2.39: = = = = ................................................. 2.39 Pada langkah g menentukan tahanan R, dengan Persamaan 2.40: R = . Q .................................................................................... 2.40 Universitas Sumatera Utara Dimana Q adalah faktor kualitas filter, yang nilainya 0,5 5. Impedansi untuk filter passive second order, impedansi harmonisa ke-h [ ] diperoleh menggunakan Persamaan 2.41, 2.42 dan 2.43: = + …………………………………......2.41 h = - j ................................................................ 2.42 h = + j[ - ]........................................ 2.43 Universitas Sumatera Utara 40

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi yang dimulai dari pengumpulan data kemudian melakukan pengukuran harmonisa, pemodelan filter, dan perhitungan parameter filter. Pengukuran dilakukan pada programmable logic control PLC. Hasil pengukuran berupa nilai harmonisa tegangan IHDv dan harmonisa arus IHDi. Filter yang digunakan berupa filter passive single tuned dan filter passive second order selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan parameter dari filter tersebut yang akan digunakan. Dari data hasil pengukuran dan data hasil perhitungan selanjutnya pemodelan beban dan filter dan disimulasi dengan menggunakan program MATLABSimulink. Hasil yang diperoleh berupa nilai individual distorsi harmonisa arus IHDi setelah simulasi selanjutnya dibandingkan terhadap standar IEC61000-3-2 Kelas D.

3.1 Teknik Pengukuran

Perancangan filter akan dilakukan setelah melakukan pengukuran pada programmable logic control PLC untuk mengetahui besar nilai harmonisa yang terkandung didalamnya. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan pada Laboratorium Elektronika dan Sistem Digital Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan PTKI. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan pada programmable logic control PLC dengan objek penelitian berupa tingkat individual distorsi Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengendalian Motor Induksi 1 Phasa Berbasis Programmable Logic Controller (PLC).

14 61 85

PERBANDINGAN PASSIVE LC FILTER DAN PASSIVE SINGLE TUNED FILTER UNTUK MEREDUKSI HARMONISA VARIABLE SPEED DRIVE DENGAN BEBAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA.

0 1 16

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 13

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 10

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 1 36

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 3

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 10

Perbandingan penggunaan filter single tuned dan filter orde tiga untuk mereduksi harmonisa pada juicer

1 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Induksi Satu Fasa - Perbandingan Penggunaan Filter Single Tuned dan Second Order untuk Mereduksi Harmonisa pada Motor Induksi Satu Fasa yang dijalankan dengan Programmable Logic Control

0 0 29

Perbandingan Penggunaan Filter Single Tuned dan Second Order untuk Mereduksi Harmonisa pada Motor Induksi Satu Fasa yang dijalankan dengan Programmable Logic Control

0 0 15