Perhitungan Passive Second Order Filter

= = , = 1,36215 Maka dari perhitungan diatas diperoleh parameter passive single tuned filter yaitu : kapasitor C = 4.680 µF, Induktor L = 0,08676 H dan Tahanan R = 1,36215

3.6 Perhitungan Passive Second Order Filter

Dalam menentukan besarnya parameter filter passive second order yang dibutuhkan sama dengan menentukan parameter filter passive single tuned terlebih dahulu menentu nilai selisih terbesar dari orde harmonisa arus yang tidak sesuai standar IEC61000-3-2 Kelas D pada programmable logic control PLC. Dari Tabel 3.4 diperoleh orde harmonisa ke-5 tidak sesuai standar IEC61000-3-2 Kelas D dengan nilai selisih terbesar, oleh karena itu filter passive second order yang digunakan adalah filter passive second order untuk harmonisa ke-5. Untuk menentukan nilai Kapasitor C Induktor L dari filter passive second order digunakan Persamaan 2.26 sampai dengan Persamaan 2.30 dan Resistor R dengan Persamaan 2.39 dan 2.40 nilai dasar perhitungan diperoleh dari data hasil pengukuran pada programmable logic control PLC dapat dilihat pada Tabel 3.2. Menentukan kebutuhan kapasitor sebagai perbaikan faktor daya, dengan memasukan nilai dari pengukuran pada Tabel 3.2 dapat dilihat nilai daya aktif, daya semu, daya reaktif dan nilai faktor daya. Untuk memperbaiki factor daya dari 0,63 Universitas Sumatera Utara menjadi 0,95 dibutuhkan kompensasi kapasitor. a. Perhitungan nilai kapasitas kapasitor Untuk menghitung kapasitas kapasitor yang dibutuhkan dihitung menggunakan Persamaan 2.26 yaitu: = {tan 1 tan 2} Maka : = {tan 0.63 tan 0.95} = 70{tan 0.63 tan 0.95} = 70{tan50,950 tan18,195} = 70{1,233 0,329} = 70{0,904} = 63,28 Jadi kebutuhan kapasitas kapasitor Q C sebesar 63,28 VAR b. Perhitungan nilai reaktansi kapasitif Dengan menggunakan Persamaan 2.27 maka besar nilai reaktansi kapasitif adalah: = = 207,6 63,28 = 681,064 c. Perhitungan nilai kapasitansi dari kapasiitf C Dengan menggunakan Persamaan 2.28, maka besar nilai kapasitansi dari kapasitif C adalah: Universitas Sumatera Utara = 1 2 . . = 1 2 3,14 50 681,064 = 4,680 6 = 4,680 F d. Perhitungan nilai reaktansi dari induktor Dengan menggunakan Persamaan 2.29, maka nilai reaktansi induktor passive second order filter orde ke-5 adalah: = X = = , = 27,243 e. Perhitungan nilai induktansi dari induktor L Dengan menggunakan Persamaan 2.30, maka nilai induktansi dari induktor L passive second order filter orde ke-5 adalah: = 2 = 27,243 2 3,14 50 = 0,08676 f. Perhitungan nilai reaktansi karakteristik filter Dengan menggunakan Persamaan 2.39 nilai reaktansi karakteristik passive second order filter orde ke-5 adalah: Universitas Sumatera Utara = = = 0,08676 0,00000468 = 136,1560 Ω g. Perhitungan nilai tahanan R dengan menggunakan Persamaan 2.40 Untuk menentukan nilai tahanan R filter passive second order orde ke-5 adalah: = . Q dimana Q Faktor kualitas 0,5 5 asumsi Q = 4,9 = . 4,9 = 136,156 . 4,9 = 667,1644 Dari perhitungan diatas diperoleh parameter passive second order filter adalah : kapasitor C = 4,68 μ F, Induktor L = 0,08676 dan Tahanan R = 667,1644

3.7 Perhitungan Impedansi Filter Passive Single Tuned

Dokumen yang terkait

Pengendalian Motor Induksi 1 Phasa Berbasis Programmable Logic Controller (PLC).

14 61 85

PERBANDINGAN PASSIVE LC FILTER DAN PASSIVE SINGLE TUNED FILTER UNTUK MEREDUKSI HARMONISA VARIABLE SPEED DRIVE DENGAN BEBAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA.

0 1 16

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 13

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 10

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 1 36

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 3

Perbandingan Passive LC Filter Dan Passve Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonisa Variable Speed Drive Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

0 0 10

Perbandingan penggunaan filter single tuned dan filter orde tiga untuk mereduksi harmonisa pada juicer

1 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Induksi Satu Fasa - Perbandingan Penggunaan Filter Single Tuned dan Second Order untuk Mereduksi Harmonisa pada Motor Induksi Satu Fasa yang dijalankan dengan Programmable Logic Control

0 0 29

Perbandingan Penggunaan Filter Single Tuned dan Second Order untuk Mereduksi Harmonisa pada Motor Induksi Satu Fasa yang dijalankan dengan Programmable Logic Control

0 0 15