Learning to know; 2. Learning to do; Learning to be, dan 4. Learning how to live together.

2. Memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan pendidikan, seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat di daerah-daerah konflik, ataupun masyarakat penyandang cacat; 3. Meningkatkan penyediaan pendidikan keterampilan dan kewirausahaan ataupun pendidikan nonformal yang bermutu; 4. Meningkatkan penyediaan dan pemerataan sarana-sarana pendidikan dan tenaga pendidik; 5. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga pendidik; 6. Meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik agar lebih mampu mengembangkan kompetensinya; 7. Menyempurnakan manajemen pendidikan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan mutu pendidikan; 8. Meningkatkan kualitas kurikulum dan pelaksanaannya yang bertujuan membentuk karakter dan kecakapan hidup, sehingga peserta didik mampu memecahkan berbagai masalah kehidupan secara kreatif dan menjadi manusia produktif. Pertemuan VII: Pilar-pilar Pendidikan UNESCO United Nation for Educational, Scientific, and Cultural Organization mengingatkan tentang Empat Pilar Pendidikan, yaitu:

1. Learning to know; 2. Learning to do;

3. Learning to be, dan 4. Learning how to live together.

Empat pilar pendidikan tersebut memberikan indikasi bahwa hasil pendidikan dewasa ini diarahkan untuk dapat menghasilkan manusia yang memiliki ciri-ciri manusia paripurna sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Pertama, learning to know. Dalam pilar ini, belajar dimaknai sebagai upaya hanya sebatas untuk mengetahui. Belajar ini termasuk dalam kategori sebagai belajar pada tingkat yang rendah, yakni belajar yang lebih menekankan pada ranah kognitif. Kedua, learning to do. Dalam pilar ini, belajar dimaknai sebagai upaya untuk membuat peserta didik bukan hanya mengetahui, tetapi lebih kepada dapat melakukan atau mengerjakan kegiatan tertentu. Fokus pembelajaran dalam pilar ini lebih memfokuskan pada ranah psikomotorik. Ketiga, learning to be. Dalam pilar ketiga ini, belajar dimaknai sebagai upaya untuk menjadikan peserta didik sebagai dirinya sendiri. Belajar dalam konteks ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik, sesuai dengan minat dan bakatnya atau tipe-tipe kecerdasannya types of intelligence. Howard Gardner menyebutkan ada delapan tipe kecerdasan, yang biasa disingkat SLIM n BIL atau: 16 1. spatial atau keruangan; 2. language atau bahasa; 3. interpersonal atau hubungan social; 4. music atau musik; 5. naturalist atau cinta alam; 6. bodily kinesthetics atau olah raga atau gerak badan, 7. intrapersonal atau melihat diri sendiri, dan 8. logical mathematics atau logis matematis. Keempat, learning how to live together. Pilar keempat ini memaknai belajar sebagai upaya agar peserta didik dapat hidup bersama dengan sesamanya secara damai. Dikaitkan dengan tipe-tipe kecerdasan, maka pilar keempat ini berupaya untuk menjadikan peserta didik memiliki kecerdasan sosial social intelligence. Peringatan UNESCO yang sangat merdu ini menyadarkan kita bahwa proses belajar mengajar di dalam kelas bukan hanya diperlukan agar peserta didik dapat memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya semata-mata, tetapi harus lebih banyak memperoleh pengalaman, diberikan kesempatan agar pada akhirnya dapat melakukan atau mengerjakan sendiri. Dengan proses seperti itu, peserta didik dapat menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensi bakat dan minat yang mereka miliki. Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah agar peserta didik mampu untuk dapat hidup bersama dalam masyarakat yang semakin majemuk. Peringatan UNESCO tersebut juga memberikan penegasan bahwa proses belajar mengajar tidak hanya mementingkan hasil nya --- apalagi hanya dalam bidang akademis ---, tetapi justru yang lebih penting adalah prosesnya. Pertemuan VIII: UTS Dalam pertemuan V ini, mahasiswa akan menjawab menjawab soal-soal berikut. Bentuk True-False BS 1. Education is preparation for life; education is not a life itself. Demikian John Dewey menjelaskan makna pendidikan dalam kehidupan kita BS 2. Manusia adalah mahluk pembelajar BS 3. Manusia dapat dididik dan dapat mendidik BS 4. Manusia lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan setan, karena setan dibuat dari api, sedang manusia hanya dibuat dari tanah BS 5. Menurut Organization for Economic Cooperation and Development OECD, kualitas pendidikan terbaik di dunia adalah negara Amerika Serikat BS 6. Orientasi pendidikan kita dewasa ini masih menitikberatkan pada hasil daripada prosesnya BS 7. Pendidikan antara lain dapat diupayakan melalui habit formation BS 8. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, mulai dari buaian sampai ke liang lahat BS 9. Pendidikan dapat diupayakan melalui role model BS 10. Pendidikan dapat diupayakan melalui teaching and learning process BS 17 11. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berlangsung pada lembaga pendidikan sekolah BS 12. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam lembaga kursus atau yang berlangsung dalam masyarakat BS 13. Jalur pendidikan meliputi pendidikan formal, nonformal, dan informal BS 14. Jenjang pendidikan meliputi SD, SMP, SMA BS 15. Jenis pendidikan meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi BS 16. Satuan pendidikan meliputi pendidikan umum, pendidikan kejuruan, dan pendidikan kedinasan BS 17. Pendidikan merupakan proses transmission of social and cultural values and norms BS 18. Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam keluarga BS 19. Pendidikan sama dengan pengajaran BS 20. Pengajaran merupakan proses transfer of knowledge and skills BS 21. Pengertian pengajaran jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian pendidikan BS 22. Pendidikan informal dikenal dengan pendidikan sekolah BS 23. Pendidikan merupakan proses transformasi budaya BS 24. Makna pengajaran jauh lebih luas dari makna pendidikan BS 25. Kebudayaan adalah produk masyarakat BS Bentuk Short Essay Test atau Uraian Singkat 1. Sebut dan jelaskan empat pilar pendidikan menurut UNESCO.

2. Sebut dan jelaslah empat era sejarah peradaban manusia.