Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi
motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat
dan motivasi belajar mudah diperkuat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan
teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil
dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi
siswa.
2.5 Prinsip-prinsip Motivasi belajar
Prinsip motivasi belajar antara lain: 1. Kebermaknaan. Para siswa akan termotivasi dalam mempelajari sesuatu
jika hal-hal yang dipelajari itu mengandung makna baginya. 2. Pre rekuisit. Para siswa akan lebih bergairah mempelajari sesuatu yang
baru jika mereka telah memiliki semua pre rekuisit sebelumnya. 3. Modelling. Para siswa akan lebih bergairah mempelajari tingkah laku yang
baru jika kepada mereka disajikan model perbuatan a model performanceyang dapat mereka menyaksikan sendiri serta dapat
menirunya. 4. Komunikas terbuka. Para siswa akan lebih bergairah mempelajari
sesuatu,jika pelajaran itu distrukturisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka meneliti,mengoreksi secara terbuka terhadap hal-
hal yang sedang diajarkan. 5. Novelty.Siswa akan lebih bermotivasi belajar,jika penyajian pelajaran
dilaksanakan secara menarik dan bervariasi.
6
6. Aktif dalam latihan. Siswa akan lebih bermotivasi dalam belajar,diikut sertakan secara aktif dalam kegiatan latihan guna mencapai tujuan-tujuan
instruksional. 7. Latihan terbagi. Siswa akan ebih termotivasi jika latihan diberikan dan
dilaksanakan pada jadwal-jadwal waktu yang singkat tetapi sering dilakukan selama periode waktu tertentu.
8. Fading. Siswa akan lebih bermotivasi belajar jika pemompaan instruksional secara sistematik dan sedikit demi sedikit dikurangi.
9. Kondisi belajar yang menyenangkan. Siswa akan lebh termotivasi dalam belajar jika diciptakan kondisi-kondisi yang menyenangkan.
2.6 Teori-teori tentang Motivasi
Teori-teori tentang motivasi antara lain: 1. Teori humanistik tentang motivasi menyatakan bahwa factor motivasi dari
dalam diri individu dan factor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.Motivasi tampil dalam bentuk perilaku Purkey,1970.Meenurut
penganut teori humanistic bahwa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa ialah dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
siswa untuk melakukan eksplorasi secara pribadi dan memungkinkan mereka menemukan sesuatu yang berarti mellui bekerjaHamacheck,1968
serta menghormati siswa sebagai manusia yang memiliki potensi dan keinginan sendiri untuk belajar Prayitno,1989:49.
2. Teori behavioristik tentang motivasi beranggapan bahwa peranan lingkungan belajar sangat besar dalam memotivasi siswa untuk belajar.
Teori ini juga beranggapan bahwa tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi dari perilaku itu dapat menggetarkan emosi
indivudu,yaitu menjadi suka atau tidak suka.
2.7 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar