BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha
dari perusahaannya dan menginginkan tercapainya produktivitas yang tinggi dalam setiap bidang kegiatan yang ada. Untuk itu perusahaan harus menjaga peranan tenaga
kerja dan berusaha meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang tentunya disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga produktivitas tenaga kerja tetap
terjaga dan peluang untuk selalu meningkatkan produktivitas dapat tercapai dengan baik.
Untuk mewujudkan berlangsungnya kegiatan operasi sebuah perusahaan tersebut memerlukan beberapa faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian. Dianatara keempat faktor tersebut faktor tenaga kerja atau manusia merupakan hal yang terpenting karena manusia merupakan pemakai dan penggerak
serta penentu segala aktivitas yang ada di dalam perusahaan. Produktivitas kerja yang tinggi sangat penting bagi perusahaan, sebab
produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia. Untuk menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, perusahaan harus memiliki sumber
daya manusia yang baik, khususnya pada sumber daya manusia yang berkualitas.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan produktivitas kerja merupakan pembaharuan pandangan hidup dan kultural dengan sikap memuliakan kerja serta perluasan upaya untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Produktivitas kerja merupakan perbandingan output hasil dengan input masukan yang mengarah kepada
pencapaian kinerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu Hasibuan, 2007:126.
Seorang tenaga kerja dikatakan memiliki produktivitas kerja, jika beban kerja ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi daripada yang ditetapkan
perusahaan. Disiplin kerja dalam perusahaan merupakan faktor pendukung yang
menentukan produktivitas karyawan di perusahaan. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Dengan adanya kedisiplinan
diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Adapun disiplin pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja diartikan jika karyawan selalul datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua
pekerjaanya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan perintah atasan, dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Aturan
tersebut biasanya diikuti sanksi yang diberikan bila terjadi pelanggaran. Sanksi tersebut bisa berupa teguran baik secara lisantertulis, skorsing, penurunan pangkat
bahkan sampai pemecatan kerja tergantung dari pelanggaran yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab.
Disiplin kerja merupakan sebagian faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan profesionalitas
karyawan dalam pekerjaanya dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan pengembangan yang berlangsung sekarang ini.
Untuk itu disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan efisien. Setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan disiplin kerja semaksimal
mungkin dalam batas-batas kemampuan perusahaan. Salah satu tindakannya dapat dilihat dari kehadirannya di kantor tepat waktu dan absen dengan alasan yang jelas.
PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan merupakan suatu badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang usaha perkebunan, pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pegolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah
minyak sawit atau crude palm oil CPO dan inti sawit kernel dan produk hilir karet. Oleh karena itu para tenaga kerja dituntut memiliki kualitas tinggi yang baik
sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang berkualitas tinggi. Agar kualitas kerja dapat tercapai maka setiap tenaga kerja harus memiliki disiplin kerja yang baik
karena tanpa adanya disiplin maka karyawan tidak akan bekerja secara optimal. Keberhasilan diterapkannya disiplin yang tinggi dalam suatu organisasi atau
perusahaan tidak lepas dari kemampuan pimpinan dalam menegakkan peraturan- peraturan yang ada di dalam perusahaan. Dalam hal ini dapat ditegakkan atas
Universitas Sumatera Utara
kerjasana dan kesadaran yang tinggi dari para tenaga kerja yang ada dalam perusahaan.
Bentuk disiplin karyawan dapat juga dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Daftar Absensi Tanpa Keterangan
Karyawan PTPN III Persero Medan
Sumber: PTPN III Medan, data diolah
Berdasarkan Tabel absensi tersebut diatas terlihat bahwa pada tahun 2008 persentase jumlah karyawan yang tidak hadir 6,22, dan pada tahun 2009 berjumlah
5,53 yang dapat dikatakan mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2010 persentase jumlah karyawan yang tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas
mengalami peningkatan berjumlah 6,37. Hal ini berarti kedisiplinan karyawan pada tahun 2010 tersebut dapat dikatakan mengalami penurunan yang berdampak
pada produktivitas kerja karyawan yang semakin menurun.
No TAHUN
2008 2009
2010 Bulan
Orang Orang
Orang 1
Jan
13 9,62
10 6,84
13 8,22
2 Feb
8 5,92
8 5,47
10 6,32
3 Mar
8 5,92
6 4,10
8 5,06
4 Apr
9 5,18
7 4,79
10 6,96
5 Mei
10 7,40
10 6,84
12 7,59
6 Jun
6 4,44
6 4,10
8 5,06
7 Jul
8 5,92
6 4,10
9 5,69
8 Agt
11 8,14
12 8,21
12 7,59
9 Sept
5 3,70
5 3,42
10 6,32
10 Okt
7 5,18
7 4,79
9 5,69
11 Nov
8 5,92
6 4,10
8 5,06
12 Des
10 7,40
11 7,53
11 6,96
Rata-rata
- 6,22
- 5,53
- 6,37
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa masih terlihat banyak karyawan yang tidak patuh terhadap peraturan kehadiran.
Dikarenakan pekerjaannya tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga banyak karyawan tidak hadir dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tabel 1.2 Tingkat Produktivitas Karyawan
Tahun Penilaian Kerja
Jumlah Karyawan
PK1 PK2
PK3 2008
42 Orang 55 Orang
38 Orang 135
2009 46 Orang
68 Orang 32 Orang
146 2010
35 Orang 59 Orang
64 Orang 158
Sumber: PTPN III Persero Medan, data diolah
Keterangan: PK1
= Produktivitas Karyawan 100 Baik Sekali PK2
= Produktivitas Karyawan 50 - 100 Baik PK3
= Produktivitas Karyawan 50 Buruk Terlihat bahwa produktivitas karyawan yang dikatakan buruk 50 pada
tahun 2008 berjumlah 38 orang, dan pada tahun 2009 berjumlah 32 orang, yang dapat dikatakan mengalami penurunan, tetapi di tahun 2010 produktivitas karyawan yang
dikatakan buruk meningkat menjadi 64 orang. Kemungkinan ini disebabkan karena tingkat absensi karyawan di tahun 2010 yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Setiap perusahaan ingin karyawannya memiliki kemampuan menghasilkan produktivitas yang tinggi, demikian juga dengan PT Perkebunan Nusantara III
Universitas Sumatera Utara
Persero Medan. Pencapaian produktivitas yang maksimal dari karyawan dapat dilihat dari kedisiplinan dalam mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu,
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki setiap karyawan. Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tangung jawabnya
secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah dengan meningkatkan disiplin kerja.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan dengan judul
“Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.” 1.2
Rumusan Masalah
Setiap perusahaan pada umumnya tidak terlepas dari masalah dalam upaya untuk merealisasikan tujuannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan? 1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk “mengetahui dan menganalisa pengaruh
disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan”.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian