Hubungan Antara Konsep Diri dengan Belajar Mandiri
30
ketika guru memberi pertanyaan sehingga akan bebas dari tekanan yang didapat dari guru secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini sesuai
dengan pernyataan McClelland dalam Hamdan, 2009 bahwa kepercayaan diri merupakan kontrol internal, perasaan akan adanya sumber kekuatan dalam diri,
sadar akan kemampuan-kemampuan dan bertanggungjawab terhadap keputusan-keputusan yang telah ditetapkannya.Hal senada dengan pendapat
Angelis 2003:10, percaya diri berawal dari tekad pada diri sendiri, untuk melakukan segalanya yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup. Percaya
diri terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga kita mampu menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu.
Menurut Slameto 2010: 2, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Aktivitas saat belajar, juga memberikan pengaruh
apakah siswa tersebut bisa mengevaluasi apa yang tidak tahu dan akhirnya menjadi tahu, atau yang tadinya salah menjadi bisa tahu cara mengerjakan yang
benar. Siswa yang rajin belajar biasanya selalu optimis dan percaya diri ketika mengerjakan suatu pekerjaan. Ketika belajar kelompok dibutuhkan sikap yang
tanggap dengan keadaan dan keterbukaan antar individu juga akan mempermudah belajar kelompok sehingga tidak akan minder ketika akan
mempraktekan apa yang bisa untuk menunjukkan kontribusi dalam sebuah tim, selain itu pembelajaran kelompok juga mampu memicu tumbuhnya
kemampuan tanggap dengan keadaan sekitar keterbukaan antar anggota
31
kelompok, dan hal yang belum maksimal bisa terasah dari pembelajaran kelompok. Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain 2002: 63 menyatakan
dengan belajar kelompok, dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada setiap diri siswa. Siswa dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada
dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina kesetiakawanan sosial antara siswa dengan siswa.
Individu dengan sikap ketidakbergantungan terhadap orang lain pada umumnya lebih tanggap dengan keadaan sekitar karena ketidakbergantungan
tersebut memberikan keleluasaan kemampuan adaptasi seseorang sehingga
mampu secara mandiri menanggapi tentang keadaan sekitar. Siswa yang memandang dirinya mempunyai dirinya konsep yang positif maka akan ada
hubungan positif terhadap perilaku inisiatif untuk melaksanakan kemandirian. Bagi siswa yang memiliki pandangan konsep diri yang negatif maka
kemungkinan kecil siswa untuk sadar akan kemandirian belajar yang artinya tingkat belajar mandiri siswa rendah.
Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir Hubungan Konsep Diri dengan Belajar Mandiri
Konsep diri X
Belajar Mandiri Y
32