pada Lampiran 1. E. Prinsip Pemberian BantuanSubsidi

16. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 17. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan. 18. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. 19. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 133U2003 tentang Pemberian Bantuan Bantuan sosial untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. 20. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP.332M V91968 tentang Buku Kas Umum dan Cara Mengerjakannya; 21. Surat Pengesahan DIPA tahun 2011 Nomor 0530023-12.1.01002011 Tanggal 20 Desember 2010

C. Tujuan

Tujuan pemberian dana bantuan sosial adalah untuk mendukung pembiayaan Pelaksanaan Program Pembinaan SKM-PBKL-PSB di 132 SMA SMA Model pada tahun 2011, sehingga sekolah penerima dapat memenuhi tujuan program pembinaan SKM-PBKL-PSB sesuai dengan tahapan pembinaan Tahap Pengembangan.

D. Sasaran

Pemberian dana bantuan sosial diberikan kepada 132 SMA pelaksana program pembinaan SKM-PBKL-PSB tahun 2011. Daftar Nama 132 SMA Pelaksana Program Pembinaan SKM-PBKL-PSB TAHUN

2011, pada Lampiran 1. E. Prinsip Pemberian BantuanSubsidi

Penggunaan dana bantuan sosial untuk Pelaksanaan Program Pembinaan SKM- PBKL-PSB di 132 SMA pada tahun 2011 mengacu pada prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut : 1. Swakelola dan Partisipatif Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara swakelola direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri dengan melibatkan warga sekolah untuk berpartisipasi secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Transparansi Panduan Bantuan Sosial -Program Pembinaan SKM-PBKL-PSB – di 132 SMA tahun 2011 10 Pengelolaan dana subsidi Bantuan sosial harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan. 3. Akuntabel Pengelolaan dana subsidi Bantuan sosial harus dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi kualitas, kuantitas pekerjaan maupun penggunaan keuangan, sesuai dengan proposal yang telah disetujui. Apabila terjadi perubahan penggunaan dana, harus membuat revisi dan disetujui oleh pemberi bantuan. 4. Demokratis Penyusunan perencanaan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah selalu ditempuh melalui jalan musyawarahmufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat. 5. Efektif dan Efisien Pemanfaatan dana Bantuan sosial harus efektif dan efisien. Hindari pemborosan dan penggunaan uang untuk pekerjaan yang kurang bermanfaat. Utamakan pemberdayaan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh warga sekolah dan masyarakat sekitar. 6. Tertib Administrasi dan Pelaporan Penerima Bantuan sosial harus membuat pembukuan dan menyimpan bukti pengeluaran dana serta menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang dipersyaratkan. 7. Saling Percaya Pemberian bantuan sosial berlandaskan pada rasa saling percaya mutual trust antara pemberi dan penerima bantuan sosial. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dan komitmen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang lebih baik.

F. Sifat Bantuan sosial