12
Kecepatan air lebih besar dari pada kecepatan rata-rata aliran sungai, sehingga sangat menguntungkan.
Dari 3 alternatif di atas dipilih alternatif 2 yaitu letak bendung di bawah sabo dam dalam satu alur sungai, pertimbangannya adalah sebagai berikut :
Apabila letak bendung berada di atas sabo dam pada alur sungai, maka
sedimen tidak bisa dilewatkan karena tertahan oleh bangunan bendung.
Bila letak bendung di atas atau di samping sabo dam maka bila terjadi banjir lahar dikhawatirkan bendung rusak berat seperti pengalaman yang telah
terjadi. Untuk itu letak bendung direncanakan berada di bawah sabo dam. Hal ini dimaksudkan agar aliran debris atau material sedimen yang terbawa arus
sungai dapat tertahan dulu oleh sabo dam sebagai mana fungsinya sebagai bangunan penahan sedimen, sehingga bendung tidak akan rusak oleh material
sedimen.
2.2. ANALISA MEKANIKA TANAH
Analisa tanah sangat penting untuk mengetahui jenis tanah dan daya dukung tanah pada daerah yang akan direncanakan bangunan. Analisa tanah
dilakukan dengan pengambilan sampel yang ada di lokasi yang akan dibangun, pada proyek ini pengambilan sampel pada sisi kanan dan sisi kiri dasar sungai
Kali Putih. Selain pengambilan sampel dapat juga dengan menggunakan nilai standar. Tetapi akan lebih baik jika analisa tanah berasal dari pengambilan sampel
di lokasi.
Tabel 2.1. Nilai Standar Rata-rata
Berat spesifik
tanah G
s
Kadar air optimum
W Berat satuan tm
3
Kohesi C tm
2
Berat isi kering
d
γ tm
3
Berat basah
t
γ tm
3
Berat jenuh γ
sat
tm
3
2.70 7.4 1.78 1.91 2.12 -
dalam Tim Proyek Pengendalian Banjir Lahar Gunung Merapi Yogyakarta, 1988
13 Adapun data tanah yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Berat spesifik tanah atau specific gravity G
s
Berat spesifik tanah merupakan perbandingan antara berat isi butiran tanah dan berat isi air murni dengan volume yang sama, pada temperatur tertentu.
Sebagian besar mineral-mineral tanah memiliki berat spesifik sebesar 2,6 sampai dengan 2,9.
Rumus yang digunakan dalam Das, 1995 adalah sebagai berikut : G
s
=
w s
w γ
…….2.1 dimana
: G
s
= berat spesifik tanah w
s
= berat butiran padat ton
w
γ = berat jenis air tonm
3
2. Berat isi kering
d
γ Berat
isi kering
dalam Das, 1995 merupakan berat volume kering tanah, dimana volume rongga tanah hanya terisi oleh udara.
d
γ = e
G
w s
+ 1
. γ
…….2.2 dimana
:
d
γ = berat isi kering tanah tonm
3
w
γ = berat jenis air tonm
3
e = angka pori 3. Kadar air optimum w
Kadar air
optimum dalam Das, 1995 merupakan perbandingan antara
berat air pada tanah dengan berat batuan padat tanah tersebut. w =
s w
w w
……2.3 dimana
: w = kadar air optimum
w
w = berat air ton
14
s
w = berat batuan padat ton
4. Kuat geser Tanah Kekuatan geser tanah dibagi dalam dua komponen yaitu :
Kekuatan kohesi yang tergantung dari macam tanah dan kepadatannya,
tetap tidak tergantung dari tegangan vertikal yang bekerja pada bidang geseran.
Kekuatan gesekan yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan
vertikal yang bekerja pada bidang geseran. Dari kuat geser tanah didapatkan nilai sudut geser tanah
θ dan kohesi c . 5.
Permeabilitas k Permeabilitas adalah kemampuan struktur tanah untuk dapat dirembesi oleh
air. Tingkat permeabilitas suatu bahan biasanya ditandai dengan angka koefisien permeabilitas dengan satuan cmdet. Nilai standar permeabilitas
dapat digunakan angka rata-rata yaitu k = 1.10 x 10
-2
cmdet dalam Tim Proyek Pengendalian Banjir Lahar Gunung Merapi Yogyakarta, 1988
2.3. ANALISA HIDROLOGI