35
2.4.3. BANGUNAN PELENGKAP
2.4.3.1. Konstruksi Dinding Tepi
Konstruksi dinding tepi merupakan bangunan pelengkap untuk menahan erosi dan longsoran antara main dam dan sub dam yang disebabkan oleh jatuhnya
air yang melewati mercu main dam. Syarat yang harus diperhatikan dalam perencanaan dinding tepi adalah :
a. Elevasi pondasi dinding tepi direncanakan sama dengan elevasi lantai terjun,
tetapi harus terletak diluar titik jatuh air dari main dam. b.
Kemiringan standar V : H = 1 : ½ c.
Ketinggian dinding tepi disamakan dengan sayap sub dam.
2.4.3.2. Lubang Drainase
Lubang drainase
pada main dam direncanakan berukuran 1,5 sampai
dengan 2 kali diameter butiran sediment terbesar. Untuk memenuhi kebutuhan air di main dam maka ditentukan debit aliran dari
main dam dengan rumus di bawah ini : Q = C.A
o
h g.
. 2
………2.27 dimana :
Q = debit desain m
3
det C = koefisien debit
A = luas lubang drainase m
2
g = percepatan gravitasi 9,8 mdet
2
h
o
= tinggi air di hulu main dam sampai titik tengah lubang drainase m 2.4.4. KRITERIA
PERENCANAAN SABO DAM
2.4.4.1. Stabilitas Main Dam
Stabilitas main dam harus diperhitungkan dalam dua keadaan yaitu pada
saat kondisi banjir dan kondisi air normal.
a. Stabilitas Main Dam Pada Saat Kondisi Banjir
Pada kondisi banjir gaya-gaya yang bekerja pada tubuh main dam adalah : a.
Gaya akibat berat sendiri konstruksi.
36 b.
Gaya akibat tekanan air statik. c.
Gaya akibat tekanan tanah sedimen. d.
Gaya akibat tekanan air ke atas uplift pressure . Akibat pengaruh gaya-gaya di atas, maka tubuh main dam harus aman
terhadap guling, geser, dan penurunan settlement . Untuk itu angka keamanan harus melebihi dari yang disyaratkan.
Gaya yang
bekerja pada
main dam pada saat kondisi banjir dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
P
ev
1 :
m PH
1
PH
2
P
eh
H 1
: n
U
2
U
1
b B
2
W
1
W
3
PH
3
o
h
j
h
w MAB
W
2
P
v1
P
v2
Gambar 2.12. Gaya yang bekerja pada main dam pada saat banjir
Tabel 2.6. Gaya-gaya Yang Bekerja Pada Tubuh Main Dam Saat Banjir
Notasi Gaya Yang
Bekerja Panjang Lengan
Terhadap Titik O
W
1
0.5 x m xH
2
x
m
γ 13.m.H+b+ n .H
W
2
b x Hx γ
m
½ .b + n.H W
3
0,5 x n x H
2
x γ
m
23.n.H PH
1
½.H
e 2
.
γ
w
13.H
e
PH
2
H
e
.hw. γ
w
12.H
e
PH
3
½.h
j 2
.
γ
w
13.hj P
eh
½.m.H
e 2
.
γ
sub.ka
13.He P
ev
0,5 x m x H
2
x γ
sub
23.m.H+b+n.H
37 P
v1
b.hw. γ
w
½.hw+H P
v2
½ .n.H
2
. γ
w
13.n.H U
1
γ
w
x b
2
x h
j
x0,5 ½.b
2
U
2
½.
γ
w
.b
2
.H+h
w
-h
j
.0,5 23.b
2
dimana : W
1,2,3
= berat sendiri konstruksi ton P
V1,2
= tekanan air arah vertikal ton P
H1,2
= tekanan air arah horisontal ton P
ev
= tekanan sedimen arah vertikal ton P
eh
= tekanan sedimen arah horisontal ton m = kemiringan hulu main dam
n = kemiringan hilir main dam γ
w
= berat jenis air tonm
3
γ m = berat jenis material konstruksi tonm
3
γ
sub
= berat jenis sedimen basah = γ
s
- γ
w
tonm
3
γ
s
= berat jenis sedimen tonm
3
K
a
= koefisien tekanan sedimen = tan
2
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− 2
45 θ
H = tinggi tubuh bendung utama m H
e
= tinggi sedimen di hulu main dam m b = lebar mercu main dam m
b
2
= lebar dasar pondasi main dam m h
w
= tinggi air di atas peluap m h
j
= tinggi air di atas lantai terjun m
b. Stabilitas Main Dam Pada Saat Aliran Normal
Sungai di daerah gunung berapi perlu diperhitungkan aliran debris. Pada saat aliran normal akan terjadi tumbukan pada dinding bagian hulu main
38 dam oleh aliran debris, oleh karena itu gaya tumbukan tersebut perlu
diperhitungkan dalam perencanaan main dam. Gaya yang bekerja pada main dam pada saat kondisi air normal dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut :
P
ev
1 :
m P
H1
P
eh
h
s
F
d
MAN
W
2
H 1
: n
U
2
b b
2
W
1
W
3
o
Gambar 2.13. Gaya yang bekerja pada main dam pada saat air normal
Tabel 2.7. Gaya Yang Bekerja Pada Main Dam Pada Saat Air Normal
Notasi Gaya vertikal V
Ton Lengan momen L
m
W
1
0.5 x m xH
2
x
m
γ 13.m.H+b+ n .H
W
2
b x Hx
γ
m
½ .b + n.H W
3
0,5 x n x H
2
x γ
m
23.n.H PH
1
½.H
e 2
. γ
w
13.H
e
P
eh
½.m.H
e 2
.
γ
sub.ka
13.He P
ev
0,5 x m x H
2
x γ
sub
23.m.H+b+n.H F
d
F’.h
d
H - 12
.
hd U
2
½.
γ
w
.b
2
.H+h
w
-h
j
.0,5 23.b
2
dimana : W
1,2,3
= berat sendiri konstruksi ton P
H1
= tekanan air arah horisontal ton P
ev
= tekanan sedimen arah vertikal ton P
eh
= tekanan sedimen arah horisontal ton m
= kemiringan hulu main dam
39 n
= kemiringan hilir main dam γ
w
= berat jenis air tonm
3
γ
m
= berat jenis material konstruksi tonm
3
γ
sub
= berat jenis sedimen basah =
γ
s
-
γ
w
tonm
3
γ
s
= berat jenis sedimen tonm
3
K
a
= koefisien tekanan sedimen = tan
2
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− 2
45 θ
H = tinggi tubuh bendung utama m
H
e
= tinggi sedimen di hulu main dam m B
= lebar mercu main dam m b
2
= lebar dasar pondasi main dam m h
w
= tinggi air di atas peluap m F
d
= gaya tumbukan akibat aliran debris terhadap main dam ton h
d
= kedalaman aliran debris m
c. Akibat Gempa