Penentuan lokasi Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

10 dapat diantisipasi dengan cara membangun dam konsolidasi, normalisasi alur, dam penahan sedimen sabo, dan tanggul. Sedangkan daerah endapan sedimen, yaitu daerah yang terletak pada bagian hilir dengan kemiringan 3 dapat diatasi dengan membangun bangunan kantong lumpur, dam konsolidasi, dan normalisasi aliran. Pada penyusunan tugas akhir ini penulis akan merencanakan dam penahan sedimen sabo yang terletak pada daerah transportasi sedimen. Sedangkan untuk bendung direncanakan terletak di bawah sabo dam.

2.1.3. Pemilihan Letak Bangunan

a. Penentuan lokasi

sabo dam Dalam penentuan lokasi sabo dam yang perlu diperhatikan adalah : ƒ Sabo dam dibangun pada sungai daerah transportasi lahar yaitu pada daerah yang memiliki kemiringan 3 sd 6 dimana sedimen yang melewati sungai tersebut masih banyak. ƒ Sabo dam dibangun pada sungai yang kemiringannya belum stabil sehingga akan menyebabkan tingkat erosi yang tinggi karena kecepatan aliran yang besar.

b. Penentuan lokasi bendung

ƒ Bendung diletakkan pada kedalaman sungai yang tidak terlalu dalam sehingga tanggul sungai tidak terlalu tinggi. ƒ Bendung diletakkan pada sungai yang lurus. Hal ini untuk menghindari endapan sedimen karena pada tikungan sungai bagian dalam arus yang terjadi kecil sehingga sedimen akan mengalami pengendapan. ƒ Bendung diletakkan pada alur sungai yang memiliki kecepatan dan arah air relatif sedang atau kecil. ƒ Agar dapat mengairi seluruh daerah irigasi yang direncanakan maka letak mercu bendung direncanakan lebih tinggi dari elevasi daerah irigasi tertinggi. ƒ Bendung direncanakan terletak pada tanah yang memiliki daya dukung cukup baik sehingga bangunan akan stabil. 11 ƒ Bendung diletakkan pada daerah alur sungai yang memiliki kedalaman muka air pada waktu debit banjir relatif sedang atau kecil.

2.1.4. Alternatif Letak Bendung Terhadap Sabo Dam

Letak bendung terhadap sabo dam mempunyai 3 alternatif antara lain sebagai berikut :

a. Alternatif 1

Pada alternatif 1 letak bendung berada di atas sabo dam yang memiliki ciri- ciri antara lain : ƒ Kecepatan air besar. ƒ Debit air yang diambil akan besar. ƒ Material sedimen yang terbawa arus sungai akan dapat tertahan dahulu pada bendung. ƒ Dibutuhkan pintu penguras dengan dimensi yang besar sebagai tempat untuk dilewati sedimen dalam volume besar saat pengurasan. ƒ Dibutuhkan biaya yang besar untuk pelaksanaannya.

b. Alternatif 2

Pada alternatif 2 letak bendung berada di bawah sabo dam yang memiliki ciri- ciri antara lain : ƒ Besar debit yang diambil saluran utama akan kecil karena sebagian debit air akan terhambat oleh sabo dam, hal ini akan sangat berkurang pada saat debit sungai waktu kemarau panjang. ƒ Kecepatan air semakin kecil. ƒ Dibutuhkan biaya pelaksanaan atau pembuatan yang besar.

c. Alternatif 3

Pada alternatif 3 letak bendung berada di samping sabo dam yang memiliki ciri-ciri antara lain : ƒ Letak bendung di samping sabo untuk mencegah sedimen tidak menuju bendung, maka diberi dinding pengarah di antara bendung dan sabo. ƒ Besar debit air yang menuju bendung tergantung lebar saluran yang menuju bendung. 12 ƒ Kecepatan air lebih besar dari pada kecepatan rata-rata aliran sungai, sehingga sangat menguntungkan. Dari 3 alternatif di atas dipilih alternatif 2 yaitu letak bendung di bawah sabo dam dalam satu alur sungai, pertimbangannya adalah sebagai berikut : ƒ Apabila letak bendung berada di atas sabo dam pada alur sungai, maka sedimen tidak bisa dilewatkan karena tertahan oleh bangunan bendung. ƒ Bila letak bendung di atas atau di samping sabo dam maka bila terjadi banjir lahar dikhawatirkan bendung rusak berat seperti pengalaman yang telah terjadi. Untuk itu letak bendung direncanakan berada di bawah sabo dam. Hal ini dimaksudkan agar aliran debris atau material sedimen yang terbawa arus sungai dapat tertahan dulu oleh sabo dam sebagai mana fungsinya sebagai bangunan penahan sedimen, sehingga bendung tidak akan rusak oleh material sedimen.

2.2. ANALISA MEKANIKA TANAH

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN SABO DAM KALI PUTIH (KM 16,7) KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

PERENCANAAN ULANG SABO DAM PA-C3 KALI PABELAN MAGELANG, JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 6

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 3 9

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 50

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 91

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG DI KALI PUTIH KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 1