66 air, maka yang dianggap permukaan pondasi adalah garis perpotongan antara
bidang vertikal yang melalui tepi hulu mercu bendungan dengan permukaan pondasi alas bendungan tersebut.
Gambar 2.25. Sketsa bagian-bagian tubuh bendungan Sosrodarsono dan Takeda, 1977.
Gambar 2.26. Sketsa penentuan tinggi bendungan Sosrodarsono dan Takeda, 1977.
2.15.3.3 Tinggi Jagaan
Tinggi jagaan bendungan urugan tanah didasarkan pada standard yang didasarkan pada tinggi bendungan adalah sebagai berikut Sosrodarsono dan
Takeda, 1977:
67
Tabel 2.13. Kriteria standard tinggi jagaan berdasarkan tinggi bendungan Sosrodarsono dan Takeda, 1977.
2.15.3.4 Lebar Mercu Bendungan
Lebar mercu bendungan yang memadai diperlukan agar puncak bendungan dapat bertahan terhadap hempasan ombak diatas permukaan lereng
yang berdekatan dengan mercu tersebut dan dapat bertahan terhadap aliran filtrasi yang melalui bagian puncak tubuh bendungan yang bersangkutan. Guna
memperoleh lebar minimum mercu bendungan b, biasanya dihitung dengan persamaan sebagai berikut Sosrodarsono dan Takeda, 1977:
b = 3,6 H
13
– 3,0 .............................................................................................. 2.82
dimana: b = lebar mercu
H = Tinggi bendungan
2.15.3.5 Kemiringan Lereng Bendungan
Kemiringan lereng bendungan harus ditentukan sedemikian rupa sehingga stabil terhadap longsoran, kemiringan lereng ini ditentukan oleh material
penyusun dan jenis urugan pada tubuh bendungan sehingga beberapa kriteriannya dapat disajikan pada tabel di bawah:
68
Tabel 2.14. Kemiringan lereng urugan Pedoman Kriteria Desain Bendungan , 1994.
2.15.3.6 Panjang Bendungan
Yang dimaksud dengan panjang bendungan adalah seluruh panjang mercu bendungan yang bersangkutan, termasuk bagian yang digali pada tebing-
tebing sungai di kedua ujung mercu tersebut.
2.15.3.7 Penimbunan Ekstra
Sehubungan dengan terjadinya gejala konsolidasi tubuh bendungan, yang prosesnya berjalan lama sesudah pembangunan bendungan tersebut diadakan
penimbunan ekstra melebihi tinggi dan volume rencana dengan perhitungan agar sesudah proses konsolidasinya berakhir, maka penurunan tinggi dan penyusutan
volume akan mendekati tinggi dan volume rencana bangunan.
2.15.4. Pondasi Bendungan