Penyesuaian Diri dalam Lingkungan Kerja Pengaruh Penyesuaian Diri dengan Kepuasan Kerja

29

C. Penyesuaian Diri dalam Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan faktor luar bagi manusia, baik bersifat fisik maupun nonfisik dalam suatu organisasi. Fieldman 1983 menyatakan bahwa antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja terdapat hubungan yang positif, dan lingkungan kerja mempengaruhi produktivitas kerja suatu organisasi. Pembentukan lingkungan kerja sangat terkait dengan kemampuan individu yang ada didalammya dan produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh faktor fisik, biologis, fisiologis, mental, dan sosial ekonomi dari seorang individu yang bekerja Sumamur, 1986. Jika terdapat kesesuaian dengan lingkungan kerja maka individu akan berusaha untuk mempertahankannya. Jika tidak, individu akan berusaha untuk melakukan penyesuaian diri. Bila individu mengalami kegagalan, maka individu tersebut akan meninggalkan lingkungan kerjanya. Proses inilah yang disebut sebagai penyesuaian diri dalam lingkungan kerja.

D. Pengaruh Penyesuaian Diri dengan Kepuasan Kerja

Individu adalah manusia yang senantiasa berubah baik dengan lingkungan fisik maupun dengan lingkungan sosial. Mereka harus mampu menerima segala perubahan yang terjadi, dan diharapkan mampu pula untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Maka, individu diharapkan mampu menjelaskan dirinya dengan lingkungan fisik maupun psikis yang senantiasa mengalami suatu perubahan dengan menggunakan penyesuaian diri Gerungan, 1986. Universitas Sumatera Utara 30 Dalam teori penyesuaian diri dalam lingkungan keja yang dikemukakan oleh Dawis, Lofquist dan Weiss dalam Dawis Lofquist, 1984 memandang bahwa kepuasan kerja sebagai bagian dari penyesuaian diri terhadap pekerjaan, dimana pekerja yang dapat menyesuaikan diri dengan baik akan merasakan kepuasan terhadap pekerjaanya. Pekerja yang menganggap bahwa aspek-aspek dalam pekerjaannya menyenangkan, akan memiliki penilaian positif terhadap pekerjaannya sehingga mengarah pada kepuasan kerja. Pekerja yang mengalami kepuasan kerja akan menampilkan kemampuan melalui produktivitas, dimana produktivitas dan kepuasan kerja merupakan dua hal yang saling mempengaruhi Luthans, 1998. Para karyawan yang merasa puas dalam suatu pekerjaannya, akan memegang teguh komitmenya terhadap perusahaan bila nilai-nilai yang mereka pegang mempunyai kesesuaian dengan nilai-nilai perusahaan tempat ia bekerja. Perusahaan sendiri dapat menjadi tekanan bagi karyawan bila keadaan menuntut diri mereka untuk bertindak berlawanan dengan apa yang dianggapnya sebagai kepentingannya sendiri. Agar karyawan bertingkah laku sesuai dengan tuntutan perusahaan, maka harus ada kesesuaian antara kebutuhan mereka sendiri dan permintaan perusahaan. Untuk mencapai kepuasan kerja karyawan dan kesuksesan perusahaan maka harus ada kesesuaian antara karyawan dan pihak perusahaan Anoraga Suyanti, 1995. Kepuasan kerja memiliki pengaruh yang penting terhadap kesuksesan suatu organisasi, sebab pekerja yang merasa puas akan lebih betah dalam pekerjaannya, lebih jarang absen, dan memiliki unjuk kerja yang lebih baik Universitas Sumatera Utara 31 Jewell, 1985; Berry, 1998. Pekerjaan yang diberikan pada karyawan sangat berhubungan dengan kepribadian mereka, hal ini demi kesuksesan dan kepuasan dalam bekerja. Bagi karyawan yang penyesuaian kepribadiannya tidak baik, akan mengalami kesukaran penyesuaian diri di dalam situasi kerja Anoraga Suyati, 1995.

E. Hipotesa