Identifikasi Variabel Penelitian Metode Analisa Data

32

BAB III METODE PENELITIAN

Menurut Suryabrata 2002, penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini akan diuraikan pada bab ini yaitu identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data dan metode analisis data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Identifikasi variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Tergantung : Kepuasan kerja 2. Variabel Bebas : Penyesuaian diri dalam lingkungan kerja Universitas Sumatera Utara 33

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional perlu dalam penelitian karena defenisi operasional akan menunjukkan alat pengambilan data mana yang cocok digunakan. Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefenisikan yang dapat diamati atau diobservasi Suryabrata, 2002.

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah suatu sikap atau perasaan karyawan terhadap aspek-aspek pekerjaan sesuai dengan penilaian masing-masing pekerja. Skala kepuasan kerja dibuat berdasarkan aspek-aspek kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Robbins 1996 yaitu 1. Kerja yang secara mental menantang 2. Ganjaran yang pantas 3. Kondisi kerja yang mendukung 4. Rekan kerja yang mendukung 5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan Skor total dari skala kepuasan kerja menunjukkan tingkat kepuasan kerja seseorang yang disesuaikan dengan penilaian dari masing-masing. Skor yang tinggi mengidentifikasikan seseorang memiliki kepuasan kerja yang tinggi, dan skor yang rendah mengidentifikasikan seseorang memiliki kepuasan kerja yang rendah. Universitas Sumatera Utara 34

2. Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah suatu proses yang dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang agar terjadi hubungan yang lebih baik antara individu dengan lingkugannya. Skala penyesuaian diri dibuat berdasarkan aspek-aspek penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Fahmy dalam Sobur, 2003, yaitu 1. Penyesuaian pribadi 2. Penyesuaian sosial Skor total dari skala penyesuaian diri menunjukkan tingkat penyesuaian diri seseorang. Skor yang tinggi mengidentifikasi seseorang memiliki kemampuan melakukan penyesuaian diri dengan baik, dan skor yang rendah mengidentifikasikan seseorang sulit dalam melakukan penyesuaian diri.

C. Subjek Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 1998. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT. PLN Persero UPT Medan yang berjumlah 170 orang. Universitas Sumatera Utara 35 Adapun kriteria populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan terakhir minimal SMU Untuk kriteria tingkat pendidikan terakhir minimal SMU karena ada anggapan bahwa tingkat pendidikan formal akan mempengaruhi perkembangan kognitif yang lebih kompleks dan tinggi, sehingga hal ini memungkinkan individu mempunyai keyakinan diri, pemikiran rasional, penyesuaian diri yang lebih efektif pada lingkungan yang selalu berubah Billngs Mores dalam Rahayu, 1997. 2. Telah bekerja minimal 2 tahun Karyawan yang dipilih adalah mereka yang telah memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun dengan asumsi bahwa karyawan tersebut telah cukup memiliki pemahaman tentang nilai-nilai, tujuan dan aturan perusahaan Shane Glinew, 2000.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Artinya, sampel merupakan sekelompok individu yang dipilih dari populasi yang dimaksudkan sebagai wakil populasi dari suatu penelitian. Sampel harus memiliki sedikitnya satu sifat yang sama agar dapat dilakukan generalisasi Kaplan Saccuzo, 2005. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel diambil dengan menggunakan probability technique sampling, yaitu dengan teknik simple random sampling yaitu metode pengambilan sampel secara acak atau tanpa pandang bulu. Universitas Sumatera Utara 36 Dalam simple random sampling, semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama, diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian Hadi, 2000.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala atau disebut dengan Metode Skala. Metode skala adalah metode pengumpulan data yang memberikan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis Devellis, 2003. Skala merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek. Skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi-situasi tertentu yang sedang dihadapi Azwar, 2000. Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek dalam penelitian adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya sama dengan yang dimaksudkan peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua buah skala yaitu skala kepuasan kerja dan skala penyesuaian diri. Universitas Sumatera Utara 37

1. Skala Penyesuaian Diri

Alat ukur yang digunakan dalam penyesuaian diri adalah skala penyesuaian diri yang dirancang oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Fahmy dalam Sobur, 2003 yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Penilaian skala penyesuaian diri ini adalah berdasarkan format skala Likert. Setiap aspek diuraikan kedalam butir pernyataan yang mengungkap penyesuaian diri yang dimiliki oleh karyawan. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari: SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, STS Sangat Tidak Sesuai. Selanjutnya subjek diminta untuk memilih alternatif jawaban pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, dengan cara memilih salah satu dari alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat favorable bergerak dari 4 sampai 1 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 4, Sesuai diberi nilai 3, Tidak Sesuai diberi nilai 2, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 1. Sedangkan nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 1, Sesuai diberi nilai 2, Tidak Sesuai diberi nilai 3, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 4. Universitas Sumatera Utara 38 Blueprint skala penyesuaian diri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Blueprint skala penyesuaian diri saat uji coba No Aspek-aspek Penyesuaian Diri Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Penyesuaian pribadi 2,6,13,18,22, 25,28,30 4,9,12,16, 20,24,29 15 2 Penyesuaian sosial 3,7,10,15, 17,21,26 1,5,8,11,14, 19,23,27 15 Jumlah 15 15 30 2. Skala kepuasan kerja Alat ukur yang digunakan dalam kepuasan kerja adalah skala kepuasan kerja yang dirancang oleh peneliti dengan menggunakan aspek-aspek menurut Robbins 1996, yaitu kerja yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Penilaian skala kepuasan kerja ini adalah berdasarkan format skala Likert. Setiap aspek diuraikan kedalam butir pernyataan yang mengungkap tingkat kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari: SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, STS Sangat Tidak Sesuai. Selanjutnya subjek diminta untuk memilih alternatif jawaban pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, dengan cara memilih salah satu dari alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat favorable bergerak dari 4 sampai 1 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 4, Sesuai diberi nilai 3, Tidak Sesuai diberi nilai 2, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai Universitas Sumatera Utara 39 1. Sedangkan nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 1, Sesuai diberi nilai 2, Tidak Sesuai diberi nilai 3, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 4. Blueprint skala Kepuasan Kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 Blueprint skala kepuasan kerja saat uji coba No Aspek-aspek kepuasan kerja Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1. Kerja yang secara mental menantang 4,11,22,38,43, 50,59,65 7,16,27,33,47, 54,71 15 2. Ganjaran yang pantas 1,12,20,31,40, 56,57 5,13,24,35,46, 51,60,74 15 3. Kondisi kerja yang mendukung 8,26,39,48,53, 55,69,72 2,18,36,52,61, 68,75 15 4. Rekan kerja yang mendukung 9,15,21,29,42, 49,63 6,19,28,34,45, 58,64,70 15 5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan 10,17,23,32, 41,57,66,73 3,14,25,30,37, 44,62 15 Jumlah 38 37 75

3. Uji Coba Alat Ukur

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 1999. Universitas Sumatera Utara 40 Tahap uji coba alat ukur ini meliputi pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur agar hasil dapat dipertanggungjawabkan. 1. Uji daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan perhitungan koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor total skala itu sendiri Azwar, 2000. Pengujian daya diskriminasi aitem ini dilakukan dengan mengkolerasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan tehnik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS 12 versi. Parameter daya diskriminasi aitem yang berupa koefisien korelasi aitem total memperlihatkan kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala dalam mengungkap perbedaan individu. Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan r ix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Tetapi Kriteria dibawah 0.20 sangat tidak disarankan Azwar, 1999. Universitas Sumatera Utara 41 2. Validitas alat ukur Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2000. Adapun teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah : validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional melalui professional judgement dalam hal ini adalah dosen pembimbing. 3. Reliabilitas alat ukur Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan, bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi atau alat kepecayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2001. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal Cronbach’s alpha coefficient yaitu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau bagian dalam skala. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis Azwar, 2000. Pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari Universitas Sumatera Utara 42 penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja. Koefisien alpha cronbach formula yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0.7–0.8, karena koefisien alpha cronbach yang mencapai 0.7–0.8 dapat dinyatakan bahwa alat ukur tersebut memiliki nilai relibilitas yang baik Devellis, 2003.

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja terhadap 80 orang pegawai PT. PLN Persero UPT Medan.

1. Hasil Uji Coba Skala Penyesuaian Diri

Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95 yang memiliki harga kritik 0.3. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 30 aitem dan dari 30 aitem tersebut diperoleh 18 aitem yang sahih dan 12 aitem yang gugur. 18 aitem yang sahih inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi r xx = 0.349 sampai dengan r xx = 0.708 dan reliabilitas sebesar 0.883. Distribusi aitem yang sahih dari skala penyesuaian diri dapat dilihat pada tabel 4. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 3 Blueprint skala penyesuaian diri setelah uji coba No Aspek-aspek Penyesuaian Diri Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Penyesuaian pribadi 61,137,1812 2517 94,126, 2416 7 2 Penyesuaian sosial 72,159,1711, 2114,2618 83,115, 148,1610, 1913,2315 11 Jumlah 9 9 18 Keterangan : Nomor yang di dalam kurung = penomoran baru saat melakukan penelitian

2. Hasil Uji coba Skala Kepuasan Kerja

Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12, kemudian nilai Corrected Item Total Correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95 yang memiliki harga kritik

0.3. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 75 aitem dan dari 75 aitem diperoleh

41 aitem yang sahih dan 34 aitem yang gugur. 41 aitem yang sahih inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi r xx = 0.331 sampai dengan r xx = 0.640 dan reliabilitas sebesar 0.929. Distribusi aitem yang sahih dari kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 3. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4 Blueprint skala kepuasan kerja setelah uji coba No Aspek-aspek kepuasan kerja Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1. Kerja yang secara mental menantang 43,117, 4325,5031 2715,3318, 4729,7140 8 2. Ganjaran yang pantas 11,2011, 5634,6738 54,138, 2413,3520, 4628,5132 10 3. Kondisi kerja yang mendukung 2614,3923, 5333 22,189, 3621 6 4. Rekan kerja yang mendukung 2112,4224, 4930 65,1910, 2816,3419, 4527,5835, 6436,7039 11 5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan 106,3217, 6637,7341 3722,4426 6 Jumlah 18 23 41 Keterangan : Nomor yang di dalam kurung = penomoran baru saat melakukan penelitian

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian

Dalam tahap persiapan ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah : 1. Pembuatan alat ukur Pada tahap ini, alat ukur yang terdiri dari skala penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya. Peneliti membuat 41 aitem untuk skala kepuasan kerja dan 18 aitem untuk skala penyesuaian diri. Skala penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja dibuat dalam bentuk booklet yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, dimana disamping pernyataan telah disediakan tempat Universitas Sumatera Utara 45 untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban. 2. Permohonan Izin Sebelum peneliti melakukan pengambilan data, terlebih dahulu diawali dengan pengurusan surat izin untuk pengambilan data tryout di PT. PLN Persero Unit Pelayanan Transmisi Medan. Kemudian peneliti meminta izin dan menetapkan tanggal untuk melakukan penelitian di PT. PLN Persero UPT Medan. 3. Uji coba alat ukur Uji coba skala kepuasan kerja dan skala penyesuaian diri dilakukan pada tanggal 19-22 April 2008 kepada 80 orang pegawai PT. PLN Persero UPT Medan. Uji coba dilakukan dengan memberikan skala penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja kepada setiap pegawai yang sesuai dengan kriteria. 4. Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 80 subjek di PT. PLN Persero UPT Medan, peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala kepuasan kerja dan skala penyesuaian diri dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12. Setelah diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi reliabilitasnya, kemudian peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan skala penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja disusun dalam bentuk booklet. Universitas Sumatera Utara 46 Skala kepuasan kerja dan skala penyesuaian diri inilah yang nanti akan digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Setelah alat ukur diuji cobakan dan telah direvisi, maka dilaksanakan penelitian dari tanggal 24 April-9 Mei 2008. Pengambilan data ini dilakukan pada pegawai PT. PLN Persero UPT Medan yang memenuhi kriteria populasi. Pembagian skala penelitian langsung diberikan peneliti kepada pegawai yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian.

3. Pengolahan Data Penelitian

Setelah diperoleh hasil skor penyesuaian diri dan kepuasan kerja pada masing-masing subjek, maka untuk pengolahan data selanjutnya peneliti menggunakan bantuan komputer program SPPS versi 12.

G. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik yaitu dengan menggunakan teknik analisis regresi untuk mengetahui kekuatan atau sumbangan efektif dari variabel bebas terhadap variabel tergantung. Teknik analisis regresi bertujuan untuk membuat suatu deduksi logis terhadap suatu konsep yang tidak dapat diobservasi secara langsung Kaplan Saccuzo, 2005. Dengan kata lain analisis regresi digunakan untuk mengetahui variasi dari variabel bebas dan variabel tergantung dalam suatu fenomena. Kaplan Saccuzo Universitas Sumatera Utara 47 2005 mengatakan bahwa analisis regresi digunakan untuk membuat prediksi tentang nilai suatu variabel dari nilai variabel lain yang diketahui. Prediksi diperoleh melalui garis regresi yaitu membuat persamaan garis lurus untuk kumpulan titik pada diagram pencar. Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan one-sampel kolmogorov smirnov untuk melihat bagaimana distribusi sebaran data variabel bebas dan variabel tergantung. Menurut Hadi 2000, sebaran sampel dinyatakan normal apabila p0.05 dan sebaliknya tidak terdistribusi dengan normal apabila p0.05. b. Uji Linieritas Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data variabel bebas berkorelasi linier atau tidak terhadap data variabel tergantung. Kedua variabel dikatakan berkorelasi secara linier jika p0.05 atau F hitung lebih besar dibanding F tabel FhitungFtabel. Hubungan linier kedua variabel dapat dilihat pola penyebaran skornya dengan menggunakan teknik interactive graph yang menghasilkan diagram pencar scatter plot. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena metode ini efektif dalam hal waktu dan tenaga. Seluruh proses pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12. Universitas Sumatera Utara 48

BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI DATA

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpertasi hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, hasil utama dan hasil tambahan.

A. Gambaran Subjek Penelitian

Dari subjek penelitian dengan jumlah total 60 orang pegawai PT. PLN Persero UPT Medan, diperoleh gambaran subjek penelitian menurut jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja.

1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel berikut ini menggambarkan penyebaran jenis kelamin subjek penelitian yaitu, sebagai berikut: Tabel 5 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah N Persentase Laki-laki 53 88.33 Perempuan 7 11.67 Total 60 100 Berdasarkan data pada tabel 5, jumlah subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki yang tertinggi yaitu sebanyak 53 orang 88.33, sedangkan subjek penelitian berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang 11.67. Universitas Sumatera Utara