estate. Langkah selanjutnya lembaran persetujuan Informed Consent akan diberikan kepada ibu yang mempunyai balita sebagai calon responden.
Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilakan untuk menandatangani Informed Consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka
calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga
dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrument, tetapi mengunakan inisial. Data-data yang diperoleh semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu
pengetahuan serta tidak akan dipublikasikan pada pihak lain. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian, maka responden secara
sukarela menandatangani lembar persetujuan dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih mudah diolahArikunto, 2002, hlm.136.
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 macam kuesioner : 1.
Kuesioner data demografi ibu identitas ibu di Dusun X Medan Estate yang meliputi umur, agama, dan pekerjaan. Kuesioner ini digunakan untuk melihat
distribusi demografi dari responden saja dan tidak dianalisis. 2.
Kuesioner data tingkat pendidikan formal ibu terakhir yang pernah diperoleh meliputi pendidikan dasar memiliki skor 1, pendidikan menengah memilikiskor2
dan pendidikan perguruan tinggi memiliki skor 3.
3. Kuesioner tentang pola pengasuhan berisi 15 pertanyaan, dengan empat pilihan
jawaban yaitu A, B, C, dan D. Dimana setiap masing-masing jawaban adalah pola pengasuhan yang diberikan, jawaban A adalah pola asuh otoriter memiliki
skor 1, jawaban B adalah pola asuh permisif memiliki skor 2, jawaban C adalah pola asuh indulgent memiliki skor3, jawaban D adalah pola asuh demokratis
memiliki skor 4.
G. Uji Validitas Dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan agar pertanyaan yang termuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner tersebut.
Yang dilakukan dengan cara content validity yaitu diuji oleh dokter atau spesialis yang mampu dibidangnya sehingga instrumen yang akan digunakan tersebut
dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Suatu pernyataan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yag dimaksud jika nilai
koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,60. Uji validitas sudah dilakukan secara conten validity kepada ahli
dibidangnya.Dalam penelitian ini, peneliti telah berkonsultasi dengan salah satu staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Medan, yaitu Meidriani
Ayu Siregar, S.Psi, M.Kes, hasilnya signifikan yaitu 0,793.
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas adalah ketepatan atau kesengajaan suatu alat pengukur. Uji reabilitas dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk
digunakan sebagai alat ukur Arikunto, 2006. Uji reabilitas dalam penelitian ini