B. Permasalahan
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti perlu mengangkat beberapa permasalahan yang perlu dipecahkan melalui pelaksanaan
penelitian secara mendalam dan terfokus terhadap kasus tersebut di atas. Beberapa permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana hak dan bagian warisan anak laki-laki berdasarkan putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.102Pdt-G2007PA-TTD ?
2. Apa dasar pertimbangan hakim memutuskan bagian masing-masing ahli waris dalam dua tahap ?
3. Apa dasar pertimbangan hakim tentang pelaksanaan hibah yang dilakukan pewaris ?
C. Tujuan Peneltian
Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui secara jelas tentang hak dan bagian warisan anak laki-laki
berdasarkan putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.102Pdt- G2007PA-TTD;
2. Untuk mengetahui secara jelas tentang dasar pertimbangan hakim memutuskan bagian masing-masing ahli waris dalam dua tahap;
3. Untuk mengetahui secara jelas tentang dasar pertimbangan hakim tetntang pelaksanaan hibah yang dilakukan pewaris.
D. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian skripsi ini adalah akan memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Sedangkan manfaat secara
teoritis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum perdata khususnya hukum waris Islam dan hukum waris perdata. Sedangkan manfaat
secara praktis dapat memberikan kontribusi positif dalam pengayaan dan perbendaharaan dalam bidang ilmu waris terutama bagi kalangan mahasiswa,
dosen, dan peneliti.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian harus ditetapkan secara tepat karena dengan metode penelitian ini akan membantu dalam menetapkan arah dan tujuan penelitian
sehingga akan mampu mengungkapkan penelitian secara sistematis. Maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian Penelitian terhadap permasalahan dalam skripsi ini merupakan penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah
maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya.
7
7
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum. UI Press, Jakarta, 1986, hal.9.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,
pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
8
Penelitian deskriptif dilakukan dengan cara melukiskan keadaan yang menjadi obyek persoalannya dan bertujuan memberikan gambaran mengenai hal
yang menjadi pokok permasalahannya, dalam hal ini tentang status dan kedudukan anak. Sehingga dapat dianalisis dan akhirnya dapat diambil
kesimpulan yang bersifat umum.
9
2. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah
pendekatan yuridis normatif, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Metode berpikir yang digunakan
adalah metode berpikir deduktif. Yang mana maksudnya adalah cara berpikir dalam menarik kesimpulan dari sesuatu yang sifatnya umum dan sudah dibuktikan
bahwa dia benar.
10
3. Data yang Digunakan Dalam penyusunan skripsi ini, data yang digunakan adalah data sekunder
yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
8
Ibid.
9
Ibid., hal.10.
10
Ibid.
Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat.
11
Bahan hukum sekunder yaitu, bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap hukum primer, yakni hasil karya para ahli hukum berupa buku-buku,
pendapat-pendapat pakar hukum, rancangan undang-undang, dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.
Dalam skripsi ini bahan hukum primernya adalah Putusan Pengadilan Agama Tebing
Tinggi No. 102Pdt-G2007PA-TTD, bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan di bidang hukum perdata yang mengikat, antara lain Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetboek dan Kompilasi Hukum Islam KHI.
12
Bahan hukum tersier atau bahan penunjang, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer
danatau bahan hukum sekunder yakni, kamus hukum dan kamus besar bahasa Indonesia.
13
4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Pada
tahapan ini peneliti mencari landasan teoritis dari permasalahan permasalahan penelitiannya sehingga penelitian yang dilakukan bukanlah aktivitas yang bersifat
“trial and error”. Tujuan dan kegunaan studi kepustakaan pada dasarnya adalah menunjukkan jalan pemecahan permasalahan penelitian.
14
11
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal.113.
12
Ibid.
13
Ibid.
14
Ibid.
Secara singkat studi kepustakaan dapat membantu peneliti dalam berbagai keperluan, misalnya :
15
a. Mendapatkan gambaran atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti;
b. Mendapatkan metode, teknik, atau cara pendekatan pemecahan permasalahan yang digunakan;
c. Sebagai sumber data sekunder; d. Mengetahui historis dan perspektif dari permasalahan penelitiannya;
e. Mendapat informasi tentang cara evaluasi atau analisa data yang digunakan; f. Memperkaya ide-ide baru.
5. Analisa Data Data yang diperoleh akan dihubungkan dengan studi kepustakaan,
kemudian data tersebut dianalisis secara logis dan disusun dengan menggunakan metode kualitatif yaitu apa yang dinyatakan oleh informan secara tertulis maupun
lisan diteliti dan dipelajari kemudian dianalis secara deskriptif kualitatif agar dapat ditarik kesimpulan untuk dapat dicapai kejelasan mengenai permasalahan
yang akan di teliti yang tersusun dalam kalimat yang sistematis.
16
F. Keaslian Penulisan