Ketentuan Bagian Masing-masing Ahli Waris

b. Ashabah Bilghairi Adalah ahli waris ashabah karena bersama ahli waris lainnya. Maksudnya adalah “seorang wanita yang menjadi ashabah karena ditarik oleh laki-laki”. 86 Yang termasuk ashabah ini adalah : anak perempuan yang mewaris bersama anak laki-laki, cucu perempuan mewaris bersama cucu laki-laki, saudara perempuan kandung mewaris bersama saudara laki-laki kandung, saudara perempuan sebapak mewaris dengan saudara laki-laki sebapak. 87 c. Ashabah Ma’alghairi Yang termasuk ashabah ini, yaitu saudara perempuan kandung dan saudara perempuan sebapak yang mewaris bersama anak perempuan ataupun cucu perempuan dari anak laki-laki. 88

B. Ketentuan Bagian Masing-masing Ahli Waris

Jumlah bagian yang telah ditentukan Al Qur’an ada 6 macam, yaitu 12, 14, 18, 23, 13, dan 16. Bagian yang diperoleh anak perempuan adalah separuh dari bagian yang diperoleh anak laki-laki. Misalnya dalam sebuah keluarga terdapat seorang anak laki-laki dan dua orang anak wanita, maka pembagian warisannya dibagi empat. Dengan perincian, anak laki-laki tersebut menerima dua bagian 24 sedang dua anak perempuan itu masing-masing menerima 1 satu bagian 14 . 89 86 Ibid. 87 Ibid. 88 Ibid. 89 Muhammad Ali Ash-Shabuni,, Op.Cit, hal.46. Selanjutnya ketentuan pembagian harta warisan secara terperinci sebagai berikut : 1. Ahli waris yang mendapat 12 setengah ialah : 90 a. Seorang anak perempuan satu-satunya; b. Seorang cucu perempuan dari anak laki-laki, bila tidak ada anak perempuan, bila hanya seorang dan bila pewaris tidak memiliki anak. c. Saudara kandung perempuan, bila seorang diri, bila tidak mempunyai saudara kandung laki-laki; d. Saudara perempuan seayah, apabila ia tidak mempunyai saudara laki-laki, hanya seorang diri, tidak mempunyai saudara kandung perempuan; e. Suami, apabila istri yang meninggal dunia tidak memiliki anak. 2. Ahli waris yang mendapat 14 seperempat ialah : 91 a. Suami, apabila istri yang meninggal dunia meninggalkan anak baik laki- laki maupun perempuan atau cucu dari anak laki-laki. b. Istri, apabila suami tidak meninggalkan anak. 3. Ahli waris yang mendapat 18 seperdelapan harta ialah istri. Dengan ketentuan apabila suami yang meninggal mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki. 92 90 Ibid., hal.47. 91 Ibid., hal.48. 92 Ibid, hal 49. 4. Ahli waris yang mendapat 23 dua pertiga ialah: 93 a. Dua anak perempuan atau lebih itu tidak mempunyai saudara laki-laki, yakni anak laki-laki dari pewaris; b. Dua cucu perempuan atau lebih dari keturunan anak laki-laki.; c. Dua orang saudara kandung perempuan atau lebih; d. Dua orang saudara perempuan seayah atau lebih. 5. Ahli waris yang mendapat 13 sepertiga adalah : 94 a. Ibu, apabila yang meninggal tidak mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki dan tidak mempunyai saudara; b. Dua orang saudara atau lebih yang seibu, baik lelaki maupun wanita; 6. Ahli waris yang mendapat 16 seperenam ialah : 95 a. Ibu dan bapak, apabila pewaris mempunyai anak; b. Ibu, jika si pewaris mempunyai beberapa saudara. Jika dia yang meninggal mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam; c. Nenek dari ibu atau dari bapak, jika ibu tidak ada; d. Cucu wanita dari anak laki-laki baik seorang atau lebih. Tapi jika si pewaris mempunyai beberapa anak wanita, maka cucu wanita tidak memperoleh warisan; e. Kakek dari bapak juga mendapat seperenam 16, apabila beserta dengan anak cucu, sedang bapaknya tidak ada; 93 Ibid., hal.50. 94 Syamsul Rijal Hamid, Op.Cit., hal.372 95 Ibid, hal 373 f. Seorang saudara yang seibu, baik laki-laki maupun wanita; g. Saudara wanita sebapak saja, baik seorang atau lebih. Namun jika saudara seibu bapak dua atau lebih maka saudara bapak tidak mendapat warisan.

C. Perolehan Harta Melalui Hibah

Dokumen yang terkait

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 34 86

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Anak Li’an Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 1595/PDT.G/2010/PA Sidoarjo)

1 68 141

Analisis Hukum Putusan Pengadilan Agama Yang Memutuskan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Tidak Berkekuatan Hukum (Studi Kasus : Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52/Pdt.G/2008/PA-TTD jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara No. 145/Pdt.G

3 62 135

Hak Pemeliharaan Dan Kewajiban Memberi Nafkah Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Di Kota Binjai (Studi Putusan Pada Wilayah Hukum Pengadilan Agama Binjai)

1 42 105

Pelimpahan Hak Asuh Anak Kepada Bapak Akibat Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor: 345/Pdt.G/2007/Pa.Bks.)

0 12 73

Perlindungan Hak Anak Dalam Keluarga Poligami (Studi Atas Putusan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan)

0 16 120

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM WARIS ISLAM A. Pengertian Hukum Waris Islam - Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 0 11

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 0 9