Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

Dengan adanya sanksi ini, diharapkan semua bank yang ada di Indonesia dapat menerapkan prinsip mengenal nasabah dengan sebaik-baiknya, agar terhindar dari risiko- risiko yang timbul akibat transaksi yang dilakukan oleh bank itu sendiri Walaupun Bank Indonesia sudah mengeluarkan ketentuan mengenai sanksi atas pelanggaran prinsip mengenal nasabah, namun, tidak bisa dipungkiri masih ada bank yang tidak menerapkan prinsip ini dalam setiap kegiatannya. Hal ini dikarenakan ketentuan prinsip ini dianggap dapat merugikan bank dan mengurangi volume nasabah.

G. Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

Sebagai implementasi dari ketentuan PBI tentang Prinsip Mengenal Nasabah, Bank Indonesia telah mengeluarkan suatu pedoman sebagai acuan bank dalam menerapkan prinsip mengenal nasabah dalam setiap kegiatannya. Pedoman ini dikeluarkan berdasarkan Sural Edaran Bank Indonesia SEBI tanggal 13 Desember 2001 Nomor 329DPNP tentang Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Pedoman ini merupakan standar minimum yang wajib dipenuhi oleh bank dalam menyusun pedoman pelaksanaan penerapan prinsip mengenal nasabah. 49 Pedoman ini disusun, dikarenakan ketentuan prinsip mengenal nasabah merupakan hal yang relatif baru bagi industri jasa keuangan, khususnya bank. Oleh karena itu, dibutuhkan persamaan persepsi dan pemahaman dari semua lembaga perbankan yang ada, baik dari pembuatan kebijakan-kebijakan tentang prinsip mengenal nasabah, maupun pelaksanaan prinsip itu sendiri. 49 Siahaan, 2005, Pencucian Uang dan Kejahatan Perbankan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta note 9, hal. 81 etseq Universitas Sumatera Utara Pedoman ini disusun banyak mengacu pada kebiasaan-kebiasaan internasional international best practises, masukan dari perwakilan bank-bank yang ada di Indonesia, dan berbagai sumber lainnya. Adapun hal-hal penting yang ditentukan dalam pedoman standar ini adalah mengenai kebijakan umum, prosedur penerimaan dan identifikasi procedures for customer acceptance and identification, pemantauan dan pelaporan monitoring and reporting, dan pelatihan pegawai employee training. Mengenai kebijakan umum, pedoman ini telah inenetapkan beberapa hal yang harus diterapkan, yaitu meliputi; 1. Kebijakan pengorganisasian: 2 Kebijakan penerimaan dan identifikasi nasabah; 3. Kebijakan pemantauan dan pelaporan, dan yang terakhir kebijakan tentang manajemen risiko. Mengenai prosedur penerimaan dan identifikasi nasabah terdiri dari: 1. Prosedur penerimaan nasabah; 2. Prosedur identifikasi dan verifikasi; 3 Prosedur persetujuan penerimaan calon nasabah. Sedangkan yang berkaitan dengan pemantauan dan pelaporan meliputi kebijakan- kebijakan dalam hal prosedur dokumentasi profil nasabah, prosedur pemantauan rekening dan identifikasi transaksi, prosedur identifikasi transaksi yang mencurigakan, serta prosedur pelaporan internal dan kepada Bank Indonesia. Disamping itu, juga ditentukan pedoman mengenai pelatihan karyawan, dan pembentukan sebuah unit kerja dalam menangani pelaksanaan FBI tentang Prinsip Universitas Sumatera Utara Mengenal Nasabah yang disebut dengan Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, disingkat dengan UKPN. 50 Berdasarkan pedoman ini, maka setiap bank diwajibkan membentuk UKPN untuk melaksanakan dan mengawasi ketentuan Prinsip Mengenal Nasabah yang diterapkan pada bank yang bersangkutan. Bank Indonesia akan menilai pedoman pelaksanaan prinsip mengenal nasabah yang dibuat oleh setiap bank dengan mengacu pada pedoman standar ini. Apakah sudah memenuhi standar yang diwajibkan atau tidak. Apabila tidak, maka pedoman yang telah dibuat oleh bank yang bersangkutan harus diubah lagi berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam pedoman tersebut. Oleh karena itu, Bank Indonesia berharap dengan adanya pedoman standar penerapan prinsip mengenal nasabah ini, setiap bank akan menerapkan prinsip mengenal nasabah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Bank Indonesia, sehingga hasil yang diinginkan dapat dicapai. 50 Siahaan, 2005, Pencucian Uang dan Kejahatan Perbankan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. note 9, hal. 82 Universitas Sumatera Utara

BAB IV PELAKSANAAN PRINSIP MEN NASABAH