16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.2. Definisi Media Massa
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa modern, dengan kata lain komunikasi dapat diartikan sebagai suatu
proses dimana komunikator secara professional menggunakan media massa dalam menyebarkan pesannya untuk mempengaruhi khalayak
banyak. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam pada jumlah banyak dengan
menggunakan media. Effendi, 2003:79-80 Media massa merupakan sumber kekuatan sebagai alat
kontrolmanajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya yang lain.
Media merupakan lokasi forum yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa – peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang
bertaraf nasional maupun internasional. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian
pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma – norma. Media
telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat
dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai – nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Mc. Quail,
2005:3 Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua,
yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak maupun elektronik merupakan media massa yang banyak digunakan oleh
masyarakat di berbagai lapisan sosial, terutama di masyarakat kota. Keberadaan media massa seperti halnya pers, radio, televisi, film, dan lain
– lain, tidak terlepas kaitannya dengan perubahan – perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa dapat menjadi jembatan yang
menghubungkan komunikator dengan komunikan yang melintasi jarak, waktu, bahkan lapisan sosial dalam masyarakat. Sugiharti, 200:3
Media komunikasi massa bersifat tidak langsung dan oleh karenanya perencanaan, pengolahan, dan penyampaian pesan baik itu
bersifat informasi, edukasi, persuasi, dan hiburan kepada khalayak dibuat sedemikian rupa sehingga mencapai sasaran yang dikehendaki.
Komunikasi massa bersifat satu arah one way Traffic. Begitu pesan disebarkan komunikator, tidak diketahuinya apakah pesan itu diterima,
dimengerti, atau dilakukan oleh komunikan. Effendi, 2003:314
2.2.1. Peran Media Massa
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma
utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya, peran media massa adalah Bungin, 2006:85
1. Sebagai institusi pencerahan, yaitu perannya sebagai media edukasi.
Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat yang maju.
2. Selain itu media massa juga menjadi media informasi, yaitu media
yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur, dan benar disampaikan media massa
kepada masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi, masyrakat yang terbuka dengan informasi,
sebaliknya pula masyarakat akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang dapat menyampaikan informasi dengan jujur kepada
media massa. Selain itu, informasi yang banyak dimiliki oleh masyarakat, menjadikan masyarakat sebagai masyarakat dunia yang
dapat berpartisipasi dengan berbagai kemampuannya. 3.
Terakhir, media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi
yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan kebudayaan. Sebagai agent of change yang dimaksud
adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah. Dengan demikian
media massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya – budaya yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.
2.2.2. Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi massa
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa modern, dengan kata lain komunikasi dapat diartikan sebagai sutau
proses dimanakomunikator secara potensial menggunakan media massa dalam menyebarkan pesannya untuk mempengaruhi khalayak banyak.
Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam pada jumlah banyak dengan menggunakan
media.Effendi, 2000:79-80 Berbagai media yang baik media elektronik ataupun media massa
juga memiliki peranan dalam kehidupan manusia diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Media massa memberikan dan membantu kita mengetahui secara jelas
ikhwal tentang dunia dan sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan kita.
2. Media massa membantu menyusun agenda jadwal kehidupan setiap
hari. 3.
Media massa berfungsi membantu untuk berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain diluar masyarakat kita.
4. Media massa membantu mensosialisasikan pribadi manusia.
5. Media massa digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari
keuntungan dan pesan - pesan yang diterimanya
6. Media massa sebagai media hiburan, sebangian besar melakukan fungsi
sebagai media yang memberikan hiburan bagi khalayak. Media komuniksai massa bersifat tidak langsung dan oleh
karenanya perencanaan, pengolahan, dan penyampaian pesan baik itu bersifat informasi, edukasi, persuasi, dan hiburan kepada khalayak
dibuat semakin rupa hingga mencapai sasaran yang dikehendaki.
Komuniksai massa bersifat satu arah one way traffic. Begitu pesan disebarkan komunikator, tidak hanya diketahui apakah pesan diterima,
dimengerti, atau dilakukan oleh komunikan. Bila dikaitkan dengan fungsi komuniksai massa maka surat
kabar merupakan salah satu media massa yang juga turut andil sebagai penyampai informasi yang akurat kepada khalayak pembacanya. Swat kabar
berfungsi untuk menyiarkan infonnasi, medidik, menghibur, dan mempemgaruhi pembaca. Adapun salah satu hal yang dipertimbangkan
masyarakat dalam memilih surat kabar adalah dari bobot pemberitan, selian menyajikan berita surat kabar juga menyajikan dalam bentuk artike
iklan dan sebagainya apabila dilihat secara umum semua bentuk informasi tersebut dapat dilihat berdasarkan scal cakupan politik, ekonomi, budaya,
dan lain-lain, berdasarkan jarak intemasional, nasional, regional, dan berdasarkan isi kedalaman analisis.
Menurut Agee et. Al, secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama yaitu, to inform menginformasikan kepada
pembaca secara objectif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas ,
negara an dunia, to comment mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam focus berita, dan to provide menyediakan
keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan media. Ardianto dan Lukiati, 2004 : 98
Salah satu media komunikasi massa dalam bentuk media cetak adalah surat kabar. Dengan sendirinya didalam surat kabar
terkandung sifat-sifat komuniksi massa. Hal ini dapat diketahui dari batasan atau kriteria standar surat kabar. Berikut ini batasan surat kabar dari
Djafar H. Assegaf, 1991 : 140 Surat kabar adalah penerbitan yang berupa lembaran yang berisi
berita-berita, karangan-karangan, iklan yang dicetak dan diterbitkan secara tetap, periodic dan dijual untuk umum.
Surat kabar yang dimaksudkan dalam penelitan ini adalah surat kabar yang terbit setiap hari atau sering disebut dengan surat kabar harian.
Menurut Denis McQuail 1991: 9-10 Surat kabar merupakan media cetak yang bersifat individualisme, orientasi pada kenyataan kegunaan,
sekuritas dan kecocokan dengan tuntutan kebutuhan kelas sosial baru yaitu kebutuhan usahawan kota dan professional. Sedangkan menurut Majadikara
2004 : 11 pengertian surat kabar adalah suatu kumpulan media informasi yang dibuat diproduksi dan disampaikan pada khalayak sasaran pembaca melalui
tulisan cetakan dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat pembaca.
2.2.3 Pembaca Surat Kabar Sebagai Khalayak
Pembaca merupakan sasaran komunikasi massa mealui media cetak koran. Komunikasi dapat efektif, apabila pembaca terpikat perhatiannya, tertarik
minatnya, dan mengerti apa yang ingin disampaikan oleh komunikator. Pembaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
orang yang membaca. Pembaca koran berarti orang yang membaca koran. Pembaca koran dapat di segmen-segmen demografis ataupun secara geografis,
psikografis dan dari segi kebijakan editorial. Pembaca disini diartikan akan menjadi pembaca dari media massa cetak surat kabar yang bersangkutan
dimana pmbaca tersebut heterogen, anonim, dan banyak sekali jumlahnya, serta berasal dari semua lapisan sosial dan sosiologi komunikasi
massa.Sutaryo, 2005: 114 Koran tidak hanya ,di Indonesia, di Negara luar umumnya dibaca
oleh masyarakat kalangan menengah keatas. Ini berarti pembaca koran rata- rata cukup berpendidikan dengan tingkat pendidikan menengah keatas.
Kasali, 1992: 112 Dengan demikian untuk memenuhi sebangian kebutuhannya,
khalayak bebas memilih dan menggunakan sejumlah media besar isinya atau sumber-sumber rujukan lainnya reinformance nilai, sikap, dan
pengalamnya terhadap suatu objek tertentu. Berkaitan dengan jenis medium dan isi yang dipilih, konsep khalayak sebagai pembaca koran memiliki
kecenderungan untuk mengolah informasi yang diperoleh.
Memperhatikan hal diatas, maka dalam penelitian ini difokuskan pada khlayak pembaca koran yang juga merupakan khalayak yang
memilih pada pemilihan Pilwali Ulang Surabaya. Diharapkan dengan adanya pemberitaan Pilwali Ulang Surabaya di media massa Jawa Pos, para
pemilih dapat memberikan respon terhadap pemberitaan tersebut.
2.2.4 Berita Di Media Cetak
Berita berasal dari bahasa sansekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi.
Sebagian ada yang menyebut dengan Vritta dalam bahasa Indonesia keinudian menjadi berita atau warta. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia kemudian menjadi berita atau warta. Menurut kamus bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwodarminto, Berita berarti kabar atau
warta. Sedangkan pada kamus terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi laporan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Djuroto, 2003: 1 Menurut Dean M. Lyle Spenser dalam Iskandar muda 2005 :
21 menyatakan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar
pembaca. Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini
yang memiliki daya tank atau hal yang penting atau kedua-duanya bagi
masyarakat luas. Iskandar muds, 2005 : 22 Masih banyak para ahli di bidang jurnalistik lain yang
memberikan pengertian tentng berita, namun hampir semuanya sependapat bahwa unsur-unsur yang dikandung dalam suatu berita meliputi cakupan dai
kedua pendapat diatas. Cakupan tersebut dapat dicatat bahwa kata —kata seperti fakta, akurat, ide, tepat waktu, menarik, penting, opini dan
jumlah pembacapendengarpenonton merupakan hal-hal yang pen didapat perhatian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Berita
adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah pembaca, pendengar maupun penonton.
Jadi walaupun ada fakta tetapi jika tidak dinilai penting, aktual dan menarik oleh sejumlah besar orang, maka hal tesebut masih belum bisa
diangkat menjadi sebuah bangian bahan berita. Atau sebaliknya, apabila unsur-unsur diatas tidak dapat pada data yang akan dikemas dalam penulisan
berita, tetapi seorang redaktur tetap menyajikannya, maka konsekuensinya yang akan diterima nantinya tidak adanya ketertarikan
pembacapendengarpenonton terhadap berita tersebut. Sedangkan menurut Sumadiria 2005: 1-2 berita adalah tuisan
yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas sesuatu masalah tertentu ang bersi fat aktual atau kontrovesial dengan tujuan untuk
memberitahukan informatin, mempengaruhi menyakinlcan persuasif argumentatifi atau menghibur khalayak pembaca rekreatif.
Sebuah berita menjadi menarikuntuk dibaca, didengar dan ditonton, jika berita tersebut memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu
dan yang lainnya. Nilai berita tersebut sangat tergantung pada pertimbangan seperti berikut :
a. Timeliness
Time liness berarti waktu yang tepat, artinya memiliki berita yang akan disajikan hams sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh
masyarakat pemirsa dan pembaca. b.
Promiximity Promiximity artinya kedekatan. Kedekatan disini rnaknanya
sangat bervariasi yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi lokasi, pertali an, ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan, maupun
kepentingan yang terkait lainnya.
c. Prominance
Prominence artinya adalah orang yang terkemuka. Semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menjadi bahan yang
menarik pula. d.
Conseqence Consequence atinya konsekuensi atau akibat. Pengertian yaitu,
segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain -
lainnya yang dapat berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan bahan berita yang menarik.
e. C o n f l i c t
Conflict konflik memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik adalah bangian dan kehidupan. Disisi lain berita adalah
sangat berhubungan dengan peristiwa kehidupan. f. Development
Development Pernerintah merupakan materi berita yang cukup menarik apabila reporter yang bersangkutan mampu mengulasnya
dengan baik. g. Disaster and crime
Disaster bencana dan Crime kejahatan adalah dua peristiwa berita yang pasti akan memdapatkan tempat bagi para pemirsa
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencari tahu apakah media dapat mempengaruhi sikap pemilih pada Pilwali Ulang di Kelurahan
Wiyung Surabaya Pasca Pemberitaan Pemilihan Pilwali Ulang di Media. Karena dalam hal ini baik media cetak maupun elektronik berperan sebagi
media edukasi dan media informasi bagi masyarakat sebagai khalayak, yang artinya bahwa media massa berperan sebagai media yang setiap saat
mendidik masyarakat supaya lebih cerdas dan terbuka pikirannya akan berbagai informasi seperti halnya informasi tentang Pilwali Ulang
Surabaya. Diharapkan media massa dapat menjadi media yang dapat menyalurkan berbagai informasi penting dan jujur kepada masyarakat
tentang Pilwali Ulang Surabaya sehingga pada akhirnya masyarakat Surabaya dapat menentukan mana calon pasangan pada Pilwali Ulang
Surabaya yang memang dirasa cocok dan mampu yang sesuai dengan pilihan dan kehendak rakyat Surabaya.
2.2.5 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Televisi disini merupakan media dari jaringan komunikasi yang dimiliki komunikasi massa, yakni berlangsung satu arah, komunikatornya
melembaga, pesannya bersifat umum dan sasarannya menimbulkan keserempakan serta sifat komunikasinya heterogen. Elvinaro,2004 ; 7.
2.2.5.1 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa
Seperti halnya media massa yang lainnya televisi mempunyai beberapa fungsi pokok, yakni fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan.
Elvinaro, 2004 ; 18
1. Fungsi Penerangan
Pada fungsi ini media televisi dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini
disebabkan dua faktor yang terdapat pada media massa audio visual yaitu : Immediacy yang mencakup pengertian langsung dan dekat.
Televisi sanggup menghadirkan peristiwa secara langsung dan penonton
merasa hadir di tempat kejadian. Seolah-olah penonton menyaksikan dari jarak yang amat dekat.
Realism mengandung makna kenyataan. Dalam menyajikan informasi televisi menampilkannya sesuai dengan kenyataan yang ada.
Pemirsa dapat melihat sendiri dan mendengar kejadian yang ditampilkan melalui gambar-gambar faktual dan komentar yang kesemuanya realistis.
2. Fungsi Pendidikan
Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat melalui acara yang disiarkan yang mengandung muatan pendidikan. Televisi juga dapat menyiarkan acara yang secara
implisit mengandung pendidikan, seperti acara kuis, dialog khusus dan
lain sebagainya. 3.
Fungsi Hiburan
Acara-acara hiburan hampir menjadi acara yang mendominasi televisi siaran. Hal ini sewajarnya karena tampilan gambar yang hidup dan
suara yang bagaikan kenyataan. Kebanyakan pemirsa lebih memilih menonton televisi karena tawaran hiburan yang disajikan dan kenyataan
hiburan televisi lebih murah dan bervariasi dibandingkan harus mengeluarkan biaya banyak untuk hiburan diluar.
Khusus media televisi, terdapat karakter yang sangat spesifik dan tak dimiliki oleh media lainnya, yaitu :
a. Pesan hadir secara “utuh” original, credible
b. Citra bergerak colour and motion picture
c. Bahasa gambar universal
Pesan hadir secara “utuh”, artinya sumber-sumber informasi baik berupa manusia, alam, benda, dan lain sebagainya. Serta isi pesan hadir
secara cepat dan begitu dekat immediacy ke khalayak penonton dalam wujud aslinya realism. Penonton dapat melihat sendiri wujud sumber
informasi serta mendengar sendiri isi pesannya, sehingga dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Disinilah keunggulan
medium televisi.
2.2.5.2
Berita Televisi
Untuk memenuhi kebutuhan khalayak pemirsa, televisi menyajikan berbagai bentuk informasi, khususnya dalam bentuk berita. Yang
penyajiannya diusahakan mampu menarik minat pemirsa yang menjadi sasaran utamanya.
Menurut Mitchel V. Charnley definisi berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal
penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Iskandar Muda, 2005 ; 22
Berita meliputi peristiwa apa yang nyata terjadi, hal yang akan terjadi, atau apa yang menjadi pemikiran orang Sumadiria, 2005 ; 64.
Berita dalam bahasa inggris disebut News yang berasal dari New atau baru dan dijamakan menjadi suatu yang baru dalam arti bahwa
peristiwa itu belum pernah terjadi sebelumnya setidaknya jarang terjadi atau mengandung informasi yang baru tentang suatu hal.peristiwa yang
jarang terjadi tidak saja mengandung sifat baru tetapi juga unik. Pada berita elektonik, dengan kemampuan teknologinya fenomena
berita kini diubah dari laporan peristiwa yang telah terjadi atau baru terjadi ditentukan oleh sejauh mana ia dibutuhkan dan dicari khalayak. Untuk itu
berita haruslah memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu dengan lainnya. Adapun hal-hal yang dapat menentukan nilai sebuah berita News
Value antara lain meliputi : 1.
Significance penting Bersifat dapat mempengaruhi dan menyangkut hajat masyarakat
luas. 2.
Magnitude besaran Jumlah atau angka yang besar mempunyai daya tarik dan
menimbulkan dampak tertentu. 3.
Time concern tepat waktu, baru, actual Sesuatu yang masih hangat karena baru saja terjadi, atau sedang
berlangsung.
4. Proximity kedekatan
Unsur-unsur yang menimbulkan daya tarik karena “dekat” dengan khalayak, antara lain tempat kejadian, wawasan local dan
hubungan emosional. 5.
Prominence kemasyuran Nama-nama besar yang sudah dikenal masyarakat memberi bobot
lebih dan menjadi daya tarik. 6.
Human Interest sentuhan manusiawi Hal-hal yang menggugah rasa kemanusiaan, tidak hanya tentang
manusia tetapi juga tentang alam.
2.2.6 Media Online
Media Online adalah media massa yang dapat ditemukan di internet. Sebagai media massa, media Online juga mengaidahkan kaidah –
kaidah dalam jurnalistik dalam sistem kerjanya. Sebetulnya tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Perbedaan yang paling mencolok adalah
mediumnya. Berikut ini adalah cirri – ciri yang membedakan media online dengan media cetak yaitu :
1. Tidak ada pembatasan panjang naskah, karena halaman web bisa
menampung naskah yang sepanjang apapun.
2. Prosedur naskah sama saja pada media cetak yaitu harus diedit dahulu
oleh reaksi namun beberapa sejumlah media memperbolehkan wartawan meng-upload sendiri tulisan mereka.
3. Walaupun sudah naik cetak namun masih bisa diedit dengan leluasa,
tetapi biasanya hanya mengedit masalah teknis saja, seperti salah ketik. 4.
Layouter hanya bekerja sekali saja pada awal pembuatan situs, berbeda dengan media cetak yang mengharuskan layouter bekerja untuk setiap
edisinya. 5.
Bisa terbit kapan saja, tidak ada batasan waktu 6.
Setelah di-upload sudah bisa dibaca oleh semua orang diseluruh dunia yang memiliki akses internet
http:jonru.multiply.comjournalitem128 diakses pada 18-02-2010
pukul 01.20 WIB Selain perbedaan media online dengan media cetak diatas, terdapat
juga karakteristik – karakteristik media online yaitu : 1.
Real Time Berita dan peristiwa langsung dipublikasikan pada saat kejadian
berlangsug. Mekanismenya lebih leluasa, tanpa dikekakng oleh periodisasi maupn jadwal penerbitan.
2. Multimedia
Jurnalistik online mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya dibandingkan media massa tradisional. Jurnalisme online
dapat memasukkan halaman multimedia seperti teks, graphic, suara, music, motion video, animasi atau tiga dimensi.
3. Interaktif
Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya jurnalisme online dapat meyajikan informasi yang terhubung dengan
sumber – sumber lainnya. Sehingga pembaca dapat menikmati infomasi secara efisien dan efektif dan dapat mendapatkan pendalaman
atau penjelasan yang lebi luas. Interaktif juga bisa memiliki kemampuan untuk membuat atau memilih pesan kita sendiri,
menyediakan ruang dimana public dapat merespon, berinteraksi atau mengeditsuatu pesan.
www.yayan.comartikelcyber- culturekarakteristik-journalisme-online-sebuah-pengenalan,html
diakses pada tanggal 18-02-2010 pukul 01.45 WIB.
2.2.6.1 Internet sebagai media msssa
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti peralatan atau pengantar.
Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang kian pesat dan semakin beragan sajiannya. Orang tak hanya mendapatkan informasi
melalui surat kabar , radio, televisi. Sejak tahun 1989 masyarakat dapat memperoleh informasi melalui internet Yusuf Hadi, 1984 :49
Internet dua computer atau lebih yang saling berhubungan yang membentuk jaringan computer hingga melputi jutaan computer di dunia
atau internsional, yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu pengetahuan internet merupakan sebuah
perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan bahkan milyaran informasi atau data yang dapt berupa teks, grafik, audio, maupun animasi
dalam bentuk media elektronik. Orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapanpun dan dimanapun. Ari segi Komunikasi, internet adalah
sarana yang efisien dan efektif untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun dalam lingkungan perkantoran.
Awalnya Internet dikenal sebagai wadah bagi para peneliti untuk saling bertukar informasi yang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan
komersil sebagai sarana bisnis. Saat ini penguna internet tersebar di seluruh dunia dengan jumlah mencapai lebih dari 250 juta orang.
Daryanto, 2004:22
2.3. Konsep Sikap
Secara histories istilah “sikap” attitude digunakan oleh Herbert Spencer pada tahun 1986 yang sering dipakai dalam menilai status mental
seseorang dan juga pada saat itu istilah tersebut lebih ditunjukkan pada postur fisik atau posisi tubuh manusia, sedangkan pada tahun 1888 Lange
menggunakan istilah sikap dalam bidang eksperimen mengenai respon untuk menggambarkan kesiapan subjek dalam menghadapi stimulus yang
datang tiba-tiba Azwar, 2002 : 4. Sikap memang mempunyai beberapa
definisi yang berbeda-beda dari beberapa pengamat. Ada 3 kerangka pemikiran dari beberapa ahli mengenai definisi dari sikap yang dapat
disimpulkan sebagai berikut yaitu : 1.
Keranga pemikiran menurut para ahli psikolog yaitu adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.
2. Kerangka pemikiran menurut para ahli psikologi sosial dan psikologi
kepribadian yang dimana konsep sikap lebih kompleks. Menurut kelompok ini sikap mempunyai makna kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan disini terkait dengan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu
apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
3. Kerangka pemikiran yang ketiga berfikir bahwa sikap merupakan
konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku
terhadap suatu objek Azwar, 2002 : 4 Definisi sikap yang lainya adalah kecenderungan untuk bertindak,
berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi objek, situasi dan nilai Rakhmat, 2005 : 39-40. Sikap manusia dapat berbentuk karena ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Azwar 2002 : 30-37 ada 6 faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu :
1. Pengalaman pribadi : apa yang telah kita alami akan ikut membentuk
dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
Tanggapan dapat menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat. 2.
Orang lain yang dianggap penting : orang lain disekitar kita merupakan adalah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap
kita. Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan pendapat
kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan banyak mempengaruhi pembentukan
sikap kita. 3.
Kebudayaan : kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
4. Media massa : adanya informasi baru dari media massa mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugesif yang dibawa oleh
informasi tersebut apabila cukup kuat memberikan dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap.
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama : lembaga pendidikan dan
lembaga agama sebagai suatu system yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. 6.
Faktor emosional dalam diri individu : sikap kadang-kadang terbentuk karena didasari oleh emosi.
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.
Dibawah ini akan diuraikan lebih lanjut ketiga komponen sikap tersebut. 1.
Komponen kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan terbentuk oleh apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui,
kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Bila kepercayaan sudah terbentuk,
maka akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tersebut.
2. Komponen afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Komponen ini terbentuk oleh aspek
perasaan terhadap objek. Komponen ini berkaitan dengan aspek emosional terhadap objek tersebut. Beban emosional inilah yang
memberikan watak tertentu terhadap sikap yaitu watak mantap, tergerak dan termotivasi.
3. Komponen konatif
Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang
dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku.
Fungsi sikap menurut Severi dan Tankard 2005 : 197 adalah : 1.
Fungsi Instrumental, penyelarasan atau kebermanfaatan sejumlah sikap dipegang kuat karena manusia berjuang keras untuk memaksimalkan
penghargaan dalam lingkungan eksternal dan meminimalkan sanksi. 2.
Fungsi Pertahanan Diri Sejumlah sikap sipegang kuat karena manusia melindungi ego mereka
dari hasrat mereka sendiri yang tidak dapat diterima atau dari pengetahuan tentang kekuatan-kekuatan yang mengancam dari luar.
3. Fungsi Ekspresi Diri
Sejumlah sikap dipegang kuat karena memungkinkan seseorang memberikan ekspresi positif pada nilai-nilai sentral dan pada jati diri.
4. Fungsi pengetahuan sejumlah sikap dipegang kuat karena memuaskan
kebutuhan akan pengetahuan atau member struktur dan makna pada sesuatu yang jika tanpanya dunia akan kacau.
2.4. Komunikasi Politik