Fungsi Penerangan Fungsi Pendidikan

Surabaya. Diharapkan media massa dapat menjadi media yang dapat menyalurkan berbagai informasi penting dan jujur kepada masyarakat tentang Pilwali Ulang Surabaya sehingga pada akhirnya masyarakat Surabaya dapat menentukan mana calon pasangan pada Pilwali Ulang Surabaya yang memang dirasa cocok dan mampu yang sesuai dengan pilihan dan kehendak rakyat Surabaya.

2.2.5 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa

Televisi disini merupakan media dari jaringan komunikasi yang dimiliki komunikasi massa, yakni berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum dan sasarannya menimbulkan keserempakan serta sifat komunikasinya heterogen. Elvinaro,2004 ; 7.

2.2.5.1 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa

Seperti halnya media massa yang lainnya televisi mempunyai beberapa fungsi pokok, yakni fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan. Elvinaro, 2004 ; 18

1. Fungsi Penerangan

Pada fungsi ini media televisi dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yang terdapat pada media massa audio visual yaitu : Immediacy yang mencakup pengertian langsung dan dekat. Televisi sanggup menghadirkan peristiwa secara langsung dan penonton merasa hadir di tempat kejadian. Seolah-olah penonton menyaksikan dari jarak yang amat dekat. Realism mengandung makna kenyataan. Dalam menyajikan informasi televisi menampilkannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Pemirsa dapat melihat sendiri dan mendengar kejadian yang ditampilkan melalui gambar-gambar faktual dan komentar yang kesemuanya realistis.

2. Fungsi Pendidikan

Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui acara yang disiarkan yang mengandung muatan pendidikan. Televisi juga dapat menyiarkan acara yang secara implisit mengandung pendidikan, seperti acara kuis, dialog khusus dan lain sebagainya. 3. Fungsi Hiburan Acara-acara hiburan hampir menjadi acara yang mendominasi televisi siaran. Hal ini sewajarnya karena tampilan gambar yang hidup dan suara yang bagaikan kenyataan. Kebanyakan pemirsa lebih memilih menonton televisi karena tawaran hiburan yang disajikan dan kenyataan hiburan televisi lebih murah dan bervariasi dibandingkan harus mengeluarkan biaya banyak untuk hiburan diluar. Khusus media televisi, terdapat karakter yang sangat spesifik dan tak dimiliki oleh media lainnya, yaitu : a. Pesan hadir secara “utuh” original, credible b. Citra bergerak colour and motion picture c. Bahasa gambar universal Pesan hadir secara “utuh”, artinya sumber-sumber informasi baik berupa manusia, alam, benda, dan lain sebagainya. Serta isi pesan hadir secara cepat dan begitu dekat immediacy ke khalayak penonton dalam wujud aslinya realism. Penonton dapat melihat sendiri wujud sumber informasi serta mendengar sendiri isi pesannya, sehingga dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Disinilah keunggulan medium televisi. 2.2.5.2 Berita Televisi Untuk memenuhi kebutuhan khalayak pemirsa, televisi menyajikan berbagai bentuk informasi, khususnya dalam bentuk berita. Yang penyajiannya diusahakan mampu menarik minat pemirsa yang menjadi sasaran utamanya. Menurut Mitchel V. Charnley definisi berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Iskandar Muda, 2005 ; 22 Berita meliputi peristiwa apa yang nyata terjadi, hal yang akan terjadi, atau apa yang menjadi pemikiran orang Sumadiria, 2005 ; 64. Berita dalam bahasa inggris disebut News yang berasal dari New atau baru dan dijamakan menjadi suatu yang baru dalam arti bahwa peristiwa itu belum pernah terjadi sebelumnya setidaknya jarang terjadi atau mengandung informasi yang baru tentang suatu hal.peristiwa yang jarang terjadi tidak saja mengandung sifat baru tetapi juga unik. Pada berita elektonik, dengan kemampuan teknologinya fenomena berita kini diubah dari laporan peristiwa yang telah terjadi atau baru terjadi ditentukan oleh sejauh mana ia dibutuhkan dan dicari khalayak. Untuk itu berita haruslah memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu dengan lainnya. Adapun hal-hal yang dapat menentukan nilai sebuah berita News Value antara lain meliputi : 1. Significance penting Bersifat dapat mempengaruhi dan menyangkut hajat masyarakat luas. 2. Magnitude besaran Jumlah atau angka yang besar mempunyai daya tarik dan menimbulkan dampak tertentu. 3. Time concern tepat waktu, baru, actual Sesuatu yang masih hangat karena baru saja terjadi, atau sedang berlangsung. 4. Proximity kedekatan Unsur-unsur yang menimbulkan daya tarik karena “dekat” dengan khalayak, antara lain tempat kejadian, wawasan local dan hubungan emosional. 5. Prominence kemasyuran Nama-nama besar yang sudah dikenal masyarakat memberi bobot lebih dan menjadi daya tarik. 6. Human Interest sentuhan manusiawi Hal-hal yang menggugah rasa kemanusiaan, tidak hanya tentang manusia tetapi juga tentang alam.

2.2.6 Media Online

Dokumen yang terkait

Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Studi : Perilaku Pemilih Masyarakat di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2008)

0 39 77

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS).

0 1 150

PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA MENGENAI BERITA PILWALI SURABAY 2010 DI JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Mengenai Berita Pilwali Surabaya 2010 di Jawa Pos).

0 0 82

PERILAKU MEMILIH PEMILIH PAN : DESKRIPSI PERILAKU MEMILIH PEMILIH PAN DALAM PILWALI 2005 DI KOTA SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 140

PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA MENGENAI BERITA PILWALI SURABAY 2010 DI JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Mengenai Berita Pilwali Surabaya 2010 di Jawa Pos)

0 0 28

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS)

0 1 26

SIKAP PEMILIH DALAM PEMILIHAN PILWALI ULANG SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pemilih Dalam Pemilihan Pilwali Ulang di Kelurahan Wiyung Surabaya Pasca Pemberitaan )

0 0 28

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 12

SIKAP MASYARAKAT PASCA PEMBERITAAN VAKSIN PALSU (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Pasca Pemberitaan Vaksin Palsu di Media Massa)

0 0 9