2.2.3 Pembaca Surat Kabar Sebagai Khalayak
Pembaca merupakan sasaran komunikasi massa mealui media cetak koran. Komunikasi dapat efektif, apabila pembaca terpikat perhatiannya, tertarik
minatnya, dan mengerti apa yang ingin disampaikan oleh komunikator. Pembaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
orang yang membaca. Pembaca koran berarti orang yang membaca koran. Pembaca koran dapat di segmen-segmen demografis ataupun secara geografis,
psikografis dan dari segi kebijakan editorial. Pembaca disini diartikan akan menjadi pembaca dari media massa cetak surat kabar yang bersangkutan
dimana pmbaca tersebut heterogen, anonim, dan banyak sekali jumlahnya, serta berasal dari semua lapisan sosial dan sosiologi komunikasi
massa.Sutaryo, 2005: 114 Koran tidak hanya ,di Indonesia, di Negara luar umumnya dibaca
oleh masyarakat kalangan menengah keatas. Ini berarti pembaca koran rata- rata cukup berpendidikan dengan tingkat pendidikan menengah keatas.
Kasali, 1992: 112 Dengan demikian untuk memenuhi sebangian kebutuhannya,
khalayak bebas memilih dan menggunakan sejumlah media besar isinya atau sumber-sumber rujukan lainnya reinformance nilai, sikap, dan
pengalamnya terhadap suatu objek tertentu. Berkaitan dengan jenis medium dan isi yang dipilih, konsep khalayak sebagai pembaca koran memiliki
kecenderungan untuk mengolah informasi yang diperoleh.
Memperhatikan hal diatas, maka dalam penelitian ini difokuskan pada khlayak pembaca koran yang juga merupakan khalayak yang
memilih pada pemilihan Pilwali Ulang Surabaya. Diharapkan dengan adanya pemberitaan Pilwali Ulang Surabaya di media massa Jawa Pos, para
pemilih dapat memberikan respon terhadap pemberitaan tersebut.
2.2.4 Berita Di Media Cetak
Berita berasal dari bahasa sansekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi.
Sebagian ada yang menyebut dengan Vritta dalam bahasa Indonesia keinudian menjadi berita atau warta. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia kemudian menjadi berita atau warta. Menurut kamus bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwodarminto, Berita berarti kabar atau
warta. Sedangkan pada kamus terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi laporan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Djuroto, 2003: 1 Menurut Dean M. Lyle Spenser dalam Iskandar muda 2005 :
21 menyatakan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar
pembaca. Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini
yang memiliki daya tank atau hal yang penting atau kedua-duanya bagi
masyarakat luas. Iskandar muds, 2005 : 22 Masih banyak para ahli di bidang jurnalistik lain yang
memberikan pengertian tentng berita, namun hampir semuanya sependapat bahwa unsur-unsur yang dikandung dalam suatu berita meliputi cakupan dai
kedua pendapat diatas. Cakupan tersebut dapat dicatat bahwa kata —kata seperti fakta, akurat, ide, tepat waktu, menarik, penting, opini dan
jumlah pembacapendengarpenonton merupakan hal-hal yang pen didapat perhatian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Berita
adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah pembaca, pendengar maupun penonton.
Jadi walaupun ada fakta tetapi jika tidak dinilai penting, aktual dan menarik oleh sejumlah besar orang, maka hal tesebut masih belum bisa
diangkat menjadi sebuah bangian bahan berita. Atau sebaliknya, apabila unsur-unsur diatas tidak dapat pada data yang akan dikemas dalam penulisan
berita, tetapi seorang redaktur tetap menyajikannya, maka konsekuensinya yang akan diterima nantinya tidak adanya ketertarikan
pembacapendengarpenonton terhadap berita tersebut. Sedangkan menurut Sumadiria 2005: 1-2 berita adalah tuisan
yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas sesuatu masalah tertentu ang bersi fat aktual atau kontrovesial dengan tujuan untuk
memberitahukan informatin, mempengaruhi menyakinlcan persuasif argumentatifi atau menghibur khalayak pembaca rekreatif.
Sebuah berita menjadi menarikuntuk dibaca, didengar dan ditonton, jika berita tersebut memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu
dan yang lainnya. Nilai berita tersebut sangat tergantung pada pertimbangan seperti berikut :
a. Timeliness
Time liness berarti waktu yang tepat, artinya memiliki berita yang akan disajikan hams sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh
masyarakat pemirsa dan pembaca. b.
Promiximity Promiximity artinya kedekatan. Kedekatan disini rnaknanya
sangat bervariasi yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi lokasi, pertali an, ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan, maupun
kepentingan yang terkait lainnya.
c. Prominance
Prominence artinya adalah orang yang terkemuka. Semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menjadi bahan yang
menarik pula. d.
Conseqence Consequence atinya konsekuensi atau akibat. Pengertian yaitu,
segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain -
lainnya yang dapat berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan bahan berita yang menarik.
e. C o n f l i c t
Conflict konflik memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik adalah bangian dan kehidupan. Disisi lain berita adalah
sangat berhubungan dengan peristiwa kehidupan. f. Development
Development Pernerintah merupakan materi berita yang cukup menarik apabila reporter yang bersangkutan mampu mengulasnya
dengan baik. g. Disaster and crime
Disaster bencana dan Crime kejahatan adalah dua peristiwa berita yang pasti akan memdapatkan tempat bagi para pemirsa
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencari tahu apakah media dapat mempengaruhi sikap pemilih pada Pilwali Ulang di Kelurahan
Wiyung Surabaya Pasca Pemberitaan Pemilihan Pilwali Ulang di Media. Karena dalam hal ini baik media cetak maupun elektronik berperan sebagi
media edukasi dan media informasi bagi masyarakat sebagai khalayak, yang artinya bahwa media massa berperan sebagai media yang setiap saat
mendidik masyarakat supaya lebih cerdas dan terbuka pikirannya akan berbagai informasi seperti halnya informasi tentang Pilwali Ulang
Surabaya. Diharapkan media massa dapat menjadi media yang dapat menyalurkan berbagai informasi penting dan jujur kepada masyarakat
tentang Pilwali Ulang Surabaya sehingga pada akhirnya masyarakat Surabaya dapat menentukan mana calon pasangan pada Pilwali Ulang
Surabaya yang memang dirasa cocok dan mampu yang sesuai dengan pilihan dan kehendak rakyat Surabaya.
2.2.5 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa