Teknik Penentuan Sampel Teknik

42 dal Studi lapangan yaitu menggunakan data sekunder, ialah data yang dip dinas yang terkait, dalam hal ini berasal dari : Kantor Badan Pusat Statistik BPS, Kantor Wilayah ep an Jawa Timur, Kantor Wilayah Depnaker

3.4 Teknik

Yaitu dengan tabel statistic maupun ekonometrika yang menggambarkan hubungan variabel bebas dengan terikat. ik an dalam penelitian ini adalah analisis r berganda yang dilakukan untuk terhadap variable terikat Y, dengan rumus sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + U…Gujarati, 1999 : 99 Ditanya : = Jumlah pendapatan industri kecil di Jawa Timur am penelitian ini. 2. eroleh dengan meminta pada D artemen dan Perdagang Jawa Timur. Analisis dan Uji Hipotesis a. Analisis kualitatif Yaitu menggunakan data dalam bentuk uraian maupun penjelasan. b. Analisis kuantitatif menggunakan metode analisis beberapa perhitungan antara Tekn Analisis Teknik analisis yang digunak kuantitatif dengan Regresi linie mengetahui pengaruh variable bebas X Y 43 X 1 = Jumlah tenaga kerja Nilai investasi X 3 X 4 β β 1… β 4 = Koefisien-Koefisien regr U = Variabel Pengganggu ersebut cukup layak dip var R 2 an dengan menggunakan rumus : X 2 = = Jumlah unit industri kecil = Pendapatan perkapita = Elemen Konstanta esi Selanjutnya apakah model analisis t ergunakan dalam pembuktian serta untuk mengetahui sejauh mana iable bebas maupun menjelaskan variable terikat, maka perlu diketahui Koefisien Determin Total JK ana : gresi Re JR R 2  .................... . Sudrajat, 1998:85 Dim R 2 JK drat Kar lah : a. ilai negatif = Koefisien Determinan = Jumlah Kua akteristik utama dan R 2 ada Tidak mempunyai n b. Nilainya 0_ R 2 _ 1 44 Uji 1. Uji F Digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan, yaitu pengaruh adap Y. pengujian ini ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Hipotesis X 1 , X 2, X 3, X 4, secara simultan terh Galat KT gresi Re KT F hitung  ………………... Sudrajat, 1998:123 model reg signifikan atau dengan kata lain ada hubungan linier antara variable independent terhadap able depedent Dengan menggunakan derajat k n = jumlah sample k = jumlah variable bebas kaidah pengujian : a. Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan H 1 diterima. b. Jika F hitung ≤ F table, maka Ho diterima dan H 1 ditolak Ho : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 tidak ada pengaruh resi linier berganda tidak tidak variable depeden. H0 : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ 0 ada pengaruh model regresi linier berganda signifikan atau dengan kata lain ada hubungan linier antar variable independent terhadap vari ebebasan = n-k-1 45 Gambar 5 : Kurva Distribusi F r, 1999, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal 80. 2. Uji t Digunakan untuk mengetahui dan menguji hubungan regresi secara terpisah atau menguji h gujian dilakukan untuk menguji arti dari masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel tidak bebasnya dengan rumus sebagai berikut : Sumber : Gujarati, Damoda ipotesis minor. Pen bi Se i t hitung   ………………... Sulaiman. 2004 : 87 : h n H Daera Penolaka Daerah Penerimaan H F tabel Dengan ketentuan Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh Hi : βi ≠ 0 ada pengaruh Derajat bebas = n – k - 1 46 Dimana : Β odar, 1999, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. hal 79. n : kat. dan H1 ditolak, berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. = Koefisien regresi se[bi] = Standar Error n = Jumlah sampel k = Jumlah variabel bebas i = Variabel bebas ke ii=1,2,3,4 Gambar 6 : Kurva Distribusi t Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho t tabel - t tabel Sumber : Gujarati, Dam Kaidah pengujia a. Apabila t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel teri b. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima 47

3.5 Pendekatan Asumsi BLUE

Best Linear Unbiased Estimator regresi tersebut diatas bersifat BLUE Best Linier Unbiassed Uj har 1. tori. 2. variabel dari kom memenuhi syarat hom 3. Tidak terjadi autokorelasi antara komponen pengganggu ui. Apabila salah satu dari ketiga asumsi tidak dapat dipenuhi, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat blue, sehingga keputusan melalui uji F dan Uji t menjadi bias. Adapun sifat-sifat BLUE antara lain : a. st yaitu pentingnya sifat ini bisa diterapkan dalam uji signifikan untuk memindahkan dalam yaitu penafsiran parameter yang diperoleh dari data yang mendekati parameter yang sebenarnya. d. Estima Persamaan Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan i t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE, maka us dipenuhi oleh regresi berganda, yaitu : Tidak terjadi multikolinierity antara variabel eksplana ponen pengganggu ui harus konstan dan harus okedastisitas. Be baku terhadap α dan β. b. Linier yaitu sifat yang dibutukan penafsiran. c. Unbiased besar kira-kira tor yaitu e diharapkan sekecil mungkin. 48

3.6 Asu

1. engan menghitung Variance Inflation Factor VIF. VIF Variance Inflation Factor menyatakan tingkat multikolinier pada persamaan tersebut. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat di lihat ciri-cirinya sebagai berikut : a. Koefisien determinan berganda R square tinggi. b. Koefisien kolerasi sederhananya tinggi. c. Nilai F hitung tinggi signifikan. li diantara variable bebas yang ignifikan. 2. Adanya kolerasi antara anggota sample yang urutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Konsekuensi dari adanya autokolerasi dalam suatu model regresi adalah varians sample msi Klasik Multikolinier Adanya hubungan yang sempurna antara semua atau beberapa variable eksplanotori dalam model regresi yang bias diartikan secara statistik mengenai ada atau gejala multikolinerity, dapat dilakukan d VIF = 11 – R 2 pe va pabila VIF lebih besar m mbekakan rian a dari 10 aka terjadi Tapi tidak satupun atau sedikit seka s Autokolerasi