130 C agar jumlah inti yang berubah warnanya karena suhu tinggi tersebut masih
dapat diterima, yaitu tidak menghasilkan minyak inti sawit yang sukar dipucatkan. Selain itu waktu minimum pada suhu yang dipilih ditentukan oleh ukuran dan
kematangan tandan. Makin besar dan makin mentah tandannya semakin panjang waktu perebusannya agar kehilangan buah dalam TBK sekecil-kecilnya.
4.3.3. Pemisahan
Setelah perebusan yang sempurna buah sudah dalam keadaan mudah dilepaskan dari tandannya. Daging buah juga sudah lunak dan lemah, dan zat-zat menganggu
pada pengolahan selanjutnya sudah dimusnahkan atau dibuat nonaktif. Inti juga sudah mulai lekang dari tempurungnya cangkangnya. Tandan buah telah siap
untuk pekerjaan pemisahan. Pemisahan yang dilakukan terdiri atas pemisahan buah dari TBK dengan penebahan, pemisahan minyak dari daging buah dengan
pengempaan, pemisahan biji dari ampas kempa dengan penghembusan serabut, pemisahan minyak dari air dengan pengendapan dan pemisahan inti dari biji
dengan pemecahan biji dan cangkang.
a. Penebahan
Penebahan adalah pelepasan buah dan kelopak ari tandan yang sudah direbus. Penebahan adalah suatu alat berbentuk teromol mendatar yang sedikit miring
dengan kisai-kisi yang bercelah sedikit lebih besar daripada ukuran berondolan. Teromol berputar dengan putaran sedemikian sehingga tandan akan mengalami
gaya sentrifugal yang cukup untuk mengangkatnya sampai titik tertinggi pada dinding teromol, biasanya kecepapatan putaran 22 rpm. Tandan setelah terjatuh
Universitas Sumatera Utara
kembali terbanting akan melepaskan buahnya, demikian terjadi berkali-kali sampai tandan kosong akhirnya terlempar dari ujung termol.
Pada penebahan yang sempurna tidak ada buah yang masih melekat pada tandan buah kosong kecuali kalau akibat tandan sakit atau tandan kurang rebus.
Penebah sekaligus bertindak sebagai pengumpan ke bejana peremas. Muatan bejana peremas harus dijaga konstan dan tetap penuh. Oleh karena itu kapasitas
dan jam kerja penebahan diatur seimbang dengan kapasitas pengempaan. Kehilangan minyak karena penebahan dapat terjadi dengan penyerapan
minyak oleh tangkai tandan kosong, akibat pengumpanan yang tidak teratur sehingga buah bersinggungan dengan TBK. Juga akbat penumpukan tandan
yang terlalu banyak diatas talang pengumpan, sehingga tandan yang tertindih paling bawah akan terperas minyaknya dan diserap oleh tangkai tandan.
Kehilangan lain adalah minyak dalam buah dalam TBK, akibat penebahan yang tidak sempurna karena pengempaan yang tidak teratur, selain tandan kurang
rebus dan tandan sakit atau abnormal. Perebusan yang sempurna ditandai dengan buah yang mudah lepas jika tandan dijatuhkan kelantai. Dengan cara yang sama
dapat ditandai penebahan yang tidak sempurna.
b. Peremasan Pemisahan minyak dari daging buah, I
Buah diaduk dalam suatu bejana silindris tegak selama beberapa waktu sementara dipanaskan pada suhu yang tertinggi. Bejana dilengkapi dengan
beberapa pasang lengan atau pisau pengaduk sehingga buah yang diaduk didalamnya menjadi hancur karena diremas akibat gesekan yang timbul antara
sesame buah dan diantara massa remasan dengan pengaduk serta dinding ketel. Tujuan peremasan adalah meremas buah sehingga daging buah lepas dari biji dan
Universitas Sumatera Utara
menghancurkan sel-sel yang mengandung minyak, agar minyak dapat diperas sebanyaknya pada pengempaan berikutnya.
Dasar ketell peremas mempunyai lubang-lubang perforasi sehingga cairan buah yang keluardapat segera tiris. Dengan demikian volume massa yang masuk
kedalam kempa berikutnya sudah berkurang. Kadar air dalam massa remasan yang dikempa menjadi lebih sedikit sehingga kemungkinan terjadi emulsi pada
pengempaan menjadi berkurang. Untuk memperoleh peremasan yang baik kondisi yang menghasilkan
gesekan sebesar-besarnya perlu dipertahankan. Massa dijaga tidak sampai menjadi bubur, maka lubang perforasi dijaga tidak sampai tersumbat. Ketel
harus dijaga tetap penuh untuk menjaga tekanan yang konstan, dan waktu pengadukan yang cukup. Oleh karena itu ketel telah dirancang dengan bentuk,
serta panjang dan jumlah lengan pengaduk yang sesuai, demikian pula bentuk, jumlah dan letak lubang perforasinya. Oleh karena itu secara berkala perlu
dilakukan pemeriksaan keausan pengaduk dan penyumbatan perforasi. Peremasan yang baik ialah jika dalam massa remasan yang masuk ke dalam
kempa tidak terdapatsatupun buah yang masih utuh atau yang daging buahnya belum terlepas sepenuhnya dari biji.
c. Pengempaan Pemisahan minyak dari daging buah, II