58
Dari data return on equity perusahaan otomotif dapat diketahui bahwa peningkatan nilai return on equity terbesar terjadi pada perusahaan
PT. Selamat Sempurna Tbk. dari tahun sebelumnya tahun 2004 yaitu sebesar -8,098 menjadi sebesar
1,777
pada tahun 2005. Peningkatan return on
equity menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan berdasarkan modal saham tertentu cukup tinggi.
Sedangkan penurunan return on equity terbesar terjadi pada PT.
Goodyear Indonesia Tbk. dari sebelumnya tahun 2007 sebesar 4,636
menjadi -0,581 pada tahun 2008. Penurunan return on equity
menunjukkan bahwa laba yang dihasilkan oleh perusahaan berdasarkan pada modal saham juga mengalami penurunan. Semakin tinggi nilai return
on equity akan semakin baik karena posisi modal pemilik perusahaan akan
semakin kuat, atau rentabilitas modal sendiri yang semakin baik, sehingga para investor percaya bahwa dikemudian hari perusahaan akan dapat
memberikan keuntungan yang lebih besar, akibatnya harga saham dapat naik di pasar modal, demikian juga keadaan sebaliknya.
4.2.3. Variabel Earning Per Share X
3
Earning Per Share merupakan laba per lembar saham dari suatu
perusahaan Laba per saham. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai earning per share sebagai berikut:
59
Tabel 4.3. Data Earning Per Share Perusahaan Otomotif Tahun 2004
sd 2008 No.
Nama Perusahaan Tahun
Earning Per Share EPS
1 PT. Indo Kordsa Tbk
2004 1.774
2005 94
2006 266
2007 41
2008 87
2 PT. Astra Internasional Tbk.
2004 23
2005 1.092
2006 985
2007 1.109
2008 917
3 PT. Astra Otoparts Tbk.
2004 8.489
2005 11.918
2006 268
2007 289
2008 362
4 PT. Gajah Tunggal Tbk.
2004 89
2005 144
2006 179
2007 242
2008 137
5 PT. Goodyear Indonesia Tbk.
2004 8.459
2005 2.888
2006 2.216
2007 -15.239
2008 363
6 PT. Nipress Tbk.
2004 1.250
2005 -362
2006 1.270
2007 2.120
2008 41
7 PT. Selamat Sempurna Tbk.
2004 2
2005 -2
2006 2
2007 5
2008 4
Sumber: Bursa Efek Indonesia pada lampiran 3
60
Dari data earning per share perusahaan otomotif dapat diketahui bahwa peningkatan nilai earning per share terbesar terjadi pada
perusahaan PT. Goodyear Indonesia Tbk. dari tahun sebelumnya tahun 2007 yaitu sebesar -15.239 menjadi sebesar 363 pada tahun 2008.
Peningkatan earning per share menunjukkan bahwa kemampuan per lembar saham menghasilkan laba mengalami peningkatan.
Sedangkan penurunan earning per share terbesar terjadi pada PT. Goodyear Indonesia Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2006 yaitu sebesar
2.216 menjadi sebesar -15.239 pada tahun 2007. Penurunan earning per share
menunjukkan bahwa kemampuan per lembar saham menghasilkan laba mengalami penurunan. Peningkatan dan penurunan pada earning per
share menunjukkan perbandingan laba dari berbagai satuan usaha yang
berbeda dan untuk membandingkan laba satu-satuan dari waktu ke waktu manakala terjadi perubahan dalam struktur modal.
4.2.4. Variabel Basic Earning Power X
4
Basic Earning Power merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan memperoleh laba. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai basic earning power sebagai
berikut:
61
Tabel 4.4. Data Basic Earning Power Perusahaan Otomotif Tahun
2004 sd 2008 No.
Nama Perusahaan Tahun
Basic Earning Power BEP
1 PT. Indo Kordsa Tbk
2004 0,014
2005 0,117
2006 0,023
2007 0,044
2008 0,103
2 PT. Astra Internasional Tbk.
2004 3,687
2005 0,246
2006 0,161
2007 0,222
2008 0,265
3 PT. Astra Otoparts Tbk.
2004 0,005
2005 0,005
2006 0,199
2007 0,237
2008 0,255
4 PT. Gajah Tunggal Tbk.
2004 0,087
2005 0,056
2006 0,059
2007 0,012
2008 -0,122
5 PT. Goodyear Indonesia Tbk.
2004 0,005
2005 -0,001
2006 0,004
2007 0,007
2008 0,002
6 PT. Nipress Tbk.
2004 -0,008
2005 0,011
2006 0,021
2007 0,013
2008 0,004
7 PT. Selamat Sempurna Tbk.
2004 0,573
2005 0,540
2006 0,554
2007 0,573
2008 0,495
Sumber: Bursa Efek Indonesia pada lampiran 4
62
Dari data basic earning power perusahaan otomotif dapat diketahui bahwa peningkatan nilai basic earning power terbesar terjadi pada
perusahaan PT. Astra Otoparts Tbk. dari tahun sebelumnya tahun 2005 yaitu sebesar 0,005 menjadi sebesar 0,199 pada tahun 2006. Peningkatan
basic earning power menunjukkan bahwa kemampuan per lembar saham
menghasilkan laba juga meningkat. Sedangkan penurunan basic earning power terbesar terjadi pada
PT. Astra Internasional Tbk. dari tahun sebelumnya tahun 2004 yaitu sebesar 3,687 menjadi sebesar 0,246 pada tahun 2005. Penurunan basic
earning power menunjukkan bahwa kemampuan per lembar saham
menghasilkan laba mengalami penurunan.
4.2.5. Variabel Economic Value Added X